🥀Bab 4🥀

97 16 3
                                    

   Di ruang rekreasi, Draco menceritakan semuanya kepada teman dan anteknya soal kejadian di kelas mantra.

"Parah banget, masa si Potter nuduh aku fitnah temannya. Padahal kan kenyataannya emang kayak gitu."

"Ih parah banget!"

"Iya kan? Gara-gara dia kita kehilangan 5 point. Tapi untungnya anak slytherin pintar jadi bisa dapat point lebih banyak daripada kehilangan pointnya."

"Udah gak usah dipikirin, anak griffindor tuh aneh semua. Lebih aneh daripada anak ravenclaw. Mending kamu bantuin aku kerjain ramuan." Kata Zabini.

"Kamu ada otak kan?"

"Ada." Jawab zabini polos.

"DI PAKAI!" Draco langsung melempar buku zabini ke wajahnya. Anak-anak yang lihat itu tertawa puas banget.

"Kamu kok gitu?"

"Kenapa? Gak mau? Maunya di cium dementor kah? Kalau mau nanti aku bilangin ayahku untuk ngirim kamu ke azkaban biar bisa ciuman sama dementor."

"Gak deh. Tapi kalau dicium sama gadis cantik tahun pertama dari slytherin sih gak papa." Kata zabini sambil memberikan tatapan menggoda kepada Draco.

"Minta dicium sama mantraku atau sama dementor?" Kata Draco yang sudah mengarahkan tongkatnya tepat di muka Zabini.

"Ehm, gak dua-duanya makasih." Kata Zabini sambil mengangkat tangannya tanda menyerah.

   Lalu tiba-tiba Tom masuk ke ruang rekreasi untuk menuju ke tempat tidur. Anak-anak yang ada disana termasuk Draco langsung menatap Tom. Suasana yang awalnya seru tiba-tiba berubah menjadi dingin karena tatapan mereka kepada Tom.

   Apalagi Draco yang menatapnya dingin.

"Pergi kau darah lumpur." Kata Draco.

Tom yang mendengar itu tanpa perlu di ulangi kedua kalinya langsung pergi ke asramanya. Tom tak merasakan takut sedikitpun atas intimidasi mereka kepadanya.

   Keesokan harinya, Tom bangun terlambat. Dia ada kelas ramuan pada jam 7, tapi dia baru bangun jam 06.50. Dia hanya punya waktu 10 menit untuk siap-siap dan berangkat ke kelas.

   Saat dia selesai bersiap, dia melihat jam dan sudah jam 7 lewat 5 menit.

"Sialan!" Umpat Tom.

Dia terburu-buru keluar dari asrama dan dia menabrak seseorang yang juga terburu-buru. Dan mereka jatuh.

"Kya! Sialan! Siapa sih?"

Mereka berdua saling tatap-tatapan.

"Heh darah lumpur! Lihat-lihat dong kalau jalan! Gara-gara kamu aku jadi terlambat kelas."

Tom langsung bangun dan menawarkan tangannya untuk membantunya bangun. Tapi tangan itu di tepis sama Draco.

"Gak perlu."

Tapi sebelum Draco bangun, Tangan Tom memegangi tangan Draco dan menariknya untuk berdiri.

"Aduh! Pelan-pelan. Sakit nih..." Draco merintih kesakitan karena kakinya keseleo.

Tanpa pikir panjang Tom langsung mengangkat Draco di pundaknya. Dia berniat mengantarkan Draco dulu ke Madam Pomfrey lalu pergi ke kelas.

   Setelah dia mengantar Draco, dia langsung buru-buru pergi ke kelas.

"Maaf Professor saya terlambat. Tadi saya harus membawa Nona Malfoy yang sedang sakit ke Madam Pomfrey."

"Hm baiklah. Silahkan duduk."

"Baik Professor."

Blaise dan Pansy saling tatap-tatapan.

   Setelah kelas, Blaise dan Pansy menghampiri Tom.

i'am still love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang