sebuah kisah dimana takdir yang mempertemukan Freen dan Becky pada sebuah kejadian tak terduga. sehingga membuat Freen cukup penasaran dengan sesuatu yang di sembunyikan oleh gadis itu.
namun suatu kejadian membuat semua berjalan lancar bagi Freen...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hallo anak-anak mamii yang baik hati, bisa di bilang ini adalah chapter spesial, karena pada chapter ini hanya fokus pada kisah Freen, Becky dan Richie...
Selamat menikmati ya
-
Saat ini, Becky sedang duduk di kursi di ruang tamu sambil mengikat tali sepatunya dengan cermat. Dia sudah siap untuk berangkat ke sekolah dan terlihat sangat rapi. Sementara itu, Noey dan Tina telah pergi bekerja sedangkan Aom masih tertidur di kamar Tina.
Tiba-tiba, Becky melihat Freen turun dari lantai dua dengan pakaian yang biasa dia gunakan untuk berburu vampir. Becky agak heran melihat penampilan Freen tersebut karena biasanya ia akan pergi ke tempat kursus pada pukul 10 pagi.
"Kamu mau kemana Phi?" Tanya Becky dengan ramah.
"Bukan urusanmu," jawab Freen singkat dan berjalan menuju pintu keluar.
"Kau akan bertemu dengan Richie bukan?"
"Sudah aku bilang bukan urusan kamu Beck!!" Bentak Freen.
Becky sedikit terkejut dengan bentakan Freen, namun dia tidak ingin menyerah begitu saja. Becky menahan lengan Freen yang hendak meninggalkan rumah.
"Aku ikut denganmu!" Ucap Becky dengan tegas.
"Kau harus sekolah Beck...."
"Aku ikut atau kau juga tidak aku izinkan menemui kakakku?"
"Eeehh? Bagaimana caramu melarang ku?" Kali ini Freen cukup tertarik dengan kelakuan Becky.
"Aku selalu punya caraku tersendiri P'Freen.... Ingat julukan ku adalah tikus kecil yang licik."
Freen ingin sekali mengabaikan Becky, namun akan lebih berbahaya jika Becky masuk ke dalam hutan terlarang sendirian. Sementara Freen bisa melihat cahaya mata Becky yang begitu serius saat ini dan Freen sangat yakin bahwa Becky tidak sedang bercanda saat ini.
"Aahh... Merepotkan sekali..."
"......"
Becky melihat Freen keluar dari rumah, dia bingung dengan apa yang harus dia lakukan saat ini. Becky juga sadar akan bahaya yang akan dia temui jika masuk ke dalam hutan terlarang sendirian. Becky bukanlah tipe petarung, karena menurutnya itu sangat melelahkan. Becky lebih tertarik untuk menjadi ahli strategi jika dia harus ikut dalam medan pertempuran.
"Kau mau ikut kan?
"Tunggu sebentar, aku tidak mungkin ikut denganmu menggunakan seragam seperti ini." Becky berlari ke lantai atas lalu melihat kembali ke arah Freen sekilas.
