CHAPTER 18

1.5K 176 9
                                    

Haii kemarin mamii ga sempet up karena benar-benar sibuk...

Selamat menikmati cerita ini ya?
Jangan lupa tinggalkan jejak jika kalian suka dengan cerita ini..

Selamat menikmati cerita ini ya?Jangan lupa tinggalkan jejak jika kalian suka dengan cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Freen.... Bisakah kita bicara berdua saja?" Ucap Charlotte saat melihat Freen sedang menikmati segelas susu dingin di dapur.

"Ada apa? Bicarakan saja disini..." Gadis itu meletakkan gelasnya dan memberikan perhatiannya pada Charlotte.

"Apakah kamu masih berpikir untuk balas dendam pada ayahku?" Tanya Charlotte tiba-tiba, ini adalah pertama kalinya dia menanyakan hal itu kepada Freen. Karena selama ini dia terkesan acuh tak acuh terhadap dendam turun temurun keluarga Chankimha kepada ayahnya.

"Tentu saja, dendam ini sudah berjalan turun temurun dan aku akan menunggu saat yang tepat untuk membunuh Khun Sunny dengan tanganku sendiri."

Charlotte hanya diam, dia menghela nafasnya beberapa kali dan hanya menundukkan kepalanya.

"Apa kau keberatan akan hal itu?" Tanya Freen.

"Apa yang dilakukan ayah pada keluargamu?"

"Bahkan sejak ratusan tahun yang lalu, ayahmu sudah melanggar perjanjian antara pemburu dan juga vampire... Kami sudah menyiapkan pasokan darah untuk kalian, namun ayahmu masih saja menghisap darah manusia."

"Jadi ayahku yang melanggar perjanjian itu?"

"Bahkan ketika leluhurku mengajak ayahmu untuk bermediasi, dia malah dengan angkuhnya mengatakan bahwa pasokan itu sama sekali tidak lezat dan membuat kekuatan kalian melemah." Jelas Freen sambil menatap lurus ke arah Charlotte.

"Dan sejak saat itu pula ayahmu dan pasukannya mulai membunuh satu-persatu keluargaku... Dari sana lah peperangan ini kembali memanas."

"Maafkan aku...." Ucap Charlotte penuh penyesalan.

"Bukan salahmu... Kau bahkan tidak terlibat akan hal itu..." Freen tersenyum tulus pada Charlotte. Meskipun mereka sangat sering berdebat, jauh dalam lubuk hatinya, Freen sama sekali tidak membenci vampir itu.

"Ada apa lagi? Apa yang mengganggumu?" Freen bertanya saat melihat Charlotte masih saja murung.

"Ibuku....." Air mata itu jatuh begitu saja tak tertahankan. "Ternyata ayahku yang membunuhnya, selama ini aku pikir ibuku mati di tangan pemburu. Namun aku salah, saat ibu sekarat di tangan pemburu.... Ayah.... Diaa..... Dia malah melakukan ritual dan menjadikan darah milik ibuku sebagai bahan pembuatan batu cincinnya, sehingga dia dengan mudah berjalan di bawah sinar matahari."

Freen terkejut mendengar fakta itu, ditambah fakta bahwa Natt pernah menggunakan cincin itu untuk menyusup ke sekolah Becky dan hampir membahayakan keluarga Engfa.

Dia mendengar keluhan itu dengan sabar, tidak ada hal yang bisa dilakukan oleh Freen selain diam dan membiarkan Charlotte menumpahkan segala bebannya. Bahkan ayah kandung Charlotte sengaja tidak di selamatkan oleh Khun Sunny saat kerusuhan waktu itu, karena Khun Sunny ingin memiliki ibu Charlotte sehingga dia dengan tega memisahkan dua manusia yang saling mencintai itu.

Magical of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang