Bintang Rigel, seorang pemuda jenius yang luar biasa. Pemuda beruntung yang di adopsi oleh pasangan keluarga kaya, tapi apa benar dia beruntung?...
"jika benar keluarga adhiyaksa sebenarnya adalah orang-orang yang munafik, kenapa kau tidak meninggalkan mereka?" tanya electra lagi.
"karena lyra" jawab Bintang pelan namun jernih terdengar di telinga electra.
"karena mereka menahan lyra. Kami di adopsi bersamaan, akulah yang bersikeras untuk membawa lyra bersamaku. Awalnya kami tinggal dirumah yang sama, kamar kami hanya bersebelahan, orang-orang itu juga bersikap selayaknya keluarga"
"tapi setelah aku masuk ke jenjang sekolah menengah pertama, mereka membawa lyra pergi... Lyra di bawa ke sebuah vila milik keluarga adhiyaksa, katanya disana dia akan diawasi oleh dokter profesional dan tidak akan terjadi apa-apa padanya"
"waktu kami bertemu semakin sedikit, aku sibuk dengan sekolahku dan mulai mengasah kemampuanku di bidang komputer hingga menjadi ahli. Jika aku tahu, aku tidak akan mau menjadi jenius yang di dambakan semua orang"
Suara Bintang penuh dengan penyesalan dan keengganan, matanya menatap kosong meja di depan mereka, dia nampak sangat kesepian seolah dia telah pergi kembali ke tempat dimana kenangan itu terjadi.
"keluarga adhiyaksa mulai menunjukan niat aslinya, mereka memintaku membantu mereka untuk meretas sistem keamanan dari perusahaan lawan, mereka memintaku melakukan banyak kejahatan, aku memukul orang, meneror, bahkan beberapa orang hancur hidupnya di tanganku. Aku berdosa dan hina, aku meretas dan mencuri banyak rahasia gelap orang-orang yang diminta oleh keluarga adhiyaksa lalu mengancam mereka menggunakan hal itu"
"seorang jenius sepertiku sebenarnya tidak lebih dari preman rendahan"
"aku selalu berpikir mungkin yang aku dapatkan adalah karma, aku melukai orang-orang itu demi melindungi lyra jadi takdir memilih untuk mengambil lyra dariku" Bintang menutup matanya erat-erat, seluruh badannya lemas jika mengingat hal yang pernah ia lakukan.
Orang-orang memanggilnya jenius, dia memenangkan kejuaran dunia di usia yang sangat muda. Tapi sebenarnya dia adalah peretas hina yang menghancurkan hidup orang lain.
Bintang pikir semua orang benar tentang dirinya yang tidak punya belas kasihan, hatinya tidak tergerak melihat betapa hancurnya seseorang karena dirinya. Tapi jika dia harus menyakiti lebih banyak orang hanya demi lyra, bintang rasa dia sanggup menjadi monster seperti itu.
Bintang yang malang yang ditinggalkan oleh takdir, terpaksa harus merangkak sendirian ditengah kegelapan yang mencoba beresonasi dengan dirinya.
"jadi... Keluarga adhiyaksa memintamu untuk menghancurkan lawan mereka?" electra tidak percaya apa yang dia dengar sampai dia ingat tentang sebuah perusahaan kecil yang bergelut dibidang yang sama dengan perusahaan milik adhiyaksa, tidak lama setelahnya perusahaan itu bangkrut karena seseorang dari pihak manajemen mencuri semua uang perusahaan dan melarikan diri.
"Ironis bukan? Mereka menciptakan senjata sepertiku yang malah membuat mereka terbunuh"
"kau tahu, aku bisa membunuh mereka dan tidak akan ada orang yang tahu tentang ini selama aku tidak mengizinkannya. Tapi aku ingin semua orang melihat akhir menyedihkan dari adhiyaksa, aku ingin semua orang melihat tubuh mereka yang sudah tidak berbentuk"
"kau gila..." lirih electra.
"mereka yang membuatku gila, aku pernah sangat menghargai mereka kau tahu? Aku pernah merasa senang saat mereka bilang bangga padaku, usapan dikepala dan tepukan di pundak yang menyemangatiku selalu sangat aku nantikan. Tapi semuanya bohong dan mereka mengambil satu-satunya yang benar-benar menyayangiku" bintang menengadah ke atas dan melihat langit-langit ruangan, hatinya terasa sangat berat, dia mengalami mimpi buruk di setiap malamnya yang membuatnya enggan untuk menutup mata.
"berulang kali aku bergumam, kenapa harus aku? Kenapa harus kami? Setelah dibuang oleh anggota keluarga kami sendiri kami malah mendapatkan yang lebih buruk. Aku hanya ingin sebuah rumah untukku dan lyra, aku hanya ingin melakukan semuanya sesempurna mungkin agar kami tidak dibuang untuk yang kedua kalinya"
"saat tahu lyra dijadikan alat untuk mengendalikanku aku sangat marah, kupikir aku akan melakukan pekerjaan kotor ini sampai bertahun-tahun kedepan"
"namamu electra kan? Apa kau pikir orang-orang dari kalangan atas benar-benar tulus seperti apa yang mereka perlihatkan?"
"kau tidak bisa berkata seperti itu hanya karena keluarga adhiyaksa!"
"tapi aku sudah melihat terlalu banyak, aku meretas terlalu banyak orang, aku mengintip semua rahasia mereka. Dimata orang-orang itu, uang dan reputasi adalah yang terpenting"
Bintang hanya ingin sebuah rumah untuknya dan lyra, apa yang mereka lakukan salah? Apakah begitu menjijikan menjadi anak yang dibuang? Apa yang membuat mereka pantas mendapatkan hal ini? Mereka hanya ingin melindungi satu sama lain, mereka hanya ingin menguatkan satu sama lain. Jadi dimana mereka berbuat salah? Apa yang mereka lakukan sampai takdir dengan kejam memisahkan mereka?
Bintang masih muda dan harus melakukan pekerjaan kotor yang dituangkan untuknya, lyra bahkan lebih muda saat kehilangan nyawanya.
Harusnya bintang bisa bersinar seindah bintang dilangit malam dengan lyra dipunggungnya, tapi orang-orang itu memaksanya turun dari tempatnya, memadamkan cahayanya, membuatnya menjadi bintang mati yang tidak di perhatikan oleh siapapun.
YOU ARE READING
Bintang Yang Jatuh.
Short StoryBintang yang malang bahkan takdir pergi meninggalkannya. si lembut yang dipaksa remuk oleh semesta.