24. Low Battery

1K 127 19
                                    

Sakura melangkahkan cepat kakinya untuk melewati lorong sekolah dengan wajah panik, tangan rampingnya menggenggam erat tas ransel hijau sage yang ia selempangkan di sebelah pundak

bisa bisanya ia bangun kesiangan saat ulangan kenaikan kelas, bibir sakura terus bergumam sumpah serapah, kakinya terus berjalan gesit melewati beberapa siswa ronde pertama yang berjalan berkebalikan arah dengannya, menuju gerbang untuk pulang

karena kesabaran sakura sudah menipis akhirnya gadis itu memutuskan untuk berlari menuju kelas dimana ia akan melaksanakan ulangan

jangan sampai sakura tidak naik kelas karena telat masuk, nanti sia sia ia belajar semalaman

sakura membuka pintu kelas dengan keras, membuat murid yang berada di dalam kelas terlonjak kaget

nafas sakura memburu karena dari pagar hingga ke kelas ia terus mengatur ritme kaki cepat, gadis itu melirik meja guru yang kosong kemudian matanya beralih menatap jam dinding di kelas yang ternyata masih ada waktu 15 menit sebelum ulangan ronde kedua

terus apa gunanya ia tadi berlari seperti dikejar setan?

bajingan

sakura merasa di prank oleh jam dinding di rumahnya yang dilebihkan 15 menit

perlahan kaki sakura melangkah menuju bangku yang sudah di tandai dengan kertas bertuliskan nama, kelas serta absennya, gadis gulali itu mendudukkan dirinya ke kursi kemudian menaruh keningnya di atas meja

dada sakura masih naik turun dengan nafas berat keluar dari mulutnya, sebenernya apasih yang di pikiran arsitek SMA Konoha kok bisa-bisanya kepikiran buat sekolah se luas ini

blio apa ngga mikir kalau ada murid telat terus pas apes kelasnya jauh dari gerbang, gimana?

dasar ngga pengertian

sakura mengangkat kepalanya ketika mendengar bunyi ketukan di meja, manik klorofil itu menatap wajah Sasuke yang berdiri menjulang di samping mejanya

"kenapa?" tanya sakura mengangkat sebelah alis

"ngga belajar?"

sakura menghela nafas kasar, perlahan keningnya ia taruh ke atas meja kembali sambil mendorong pelan perut Sasuke agar menjauh

"pergi sana lo kalau kesini cuma nyuruh gue belajar, asal lo tau ya gue bangun kesiangan gara gara belajar sampai subuh anjir." gerutu sakura

"pasti capek ya." lirih Sasuke dengan tangan merapikan helaian rambut merah muda sakura yang sedikit kusut

sakura hanya terdiam dengan posisi yang sama ketika merasakan jari besar sasuke menyisir lembut helaian rambutnya

"udah sarapan?" tanya Sasuke kembali

"belum, lagian kalau mau makan ke kantin kurang beberapa menit lagi ulangan di mulai." jawab sakura yang perlahan menegangkan punggungnya dan menyender di sandaran kursi

tangan Sasuke reflek menjauh dari kepala sakura ketika gadis itu menegakkan badannya "salah sendiri, kemarin gue tawarin buat bareng lo nya ngga mau."

"heh anjerr harusnya tuh nawarinnya lebih effort lah, masa iya gue baru bilang 'ngga usah' satu kali lo nya langsung 'oke'."

"jadi ini gue yang salah?" kepala Sasuke menunduk, menatap sakura dengan kening berkerut

"IYALAH, pakek nanya." sakura menatap sinis Sasuke dengan mulut mencebik

Sasuke mendengus kemudian menggelengkan pelan kepalanya, sejak peristiwa di air terjun Sasuke kira hubungannya dengan sakura akan berubah menjadi agak err romantis?

OSIS ll sasusaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang