10. Katanya tetangga

127 27 7
                                    

Keesokan harinya, Eunha menerima kabar dari Yuju jika Rose sedang menangis dikelas Lisa. Langsung saja Eunha berjalan cepat kearah kelas Lisa yang berada didekat kelas Mingyu, ia sempat melihat cowo jangkung itu tengah mengobrol didekat pembatas koridor bersama Chaeyeon, Eunha yang keburu panas jiwa dan raga melihat pemandangan itu memutuskan untuk buru-buru masuk kedalam kelas Lisa untuk melihat Rose.

Ada Bambam dan Deka disana yang juga tengah menonton Rose nangis-nangis sesenggukan, dibangku paling pojok sana, Rose ditenangkan oleh Lisa, Yuju, dan Jihyo. Eunha berjalan mendekat setelah sebelumnya bertanya kepada Deka dan Bambam apa yang terjadi, tapi kedua cowok itu mengedikan bahu tanda tak tahu.

" Weh napa ni?" Eunha bertanya sambil ikut-ikutan menenangkan Rose, " Masalah sama Jaehyun..." Lisa berbisik pelan, hampir tak terdengar. " What? Ga kelar-kelar...?" Eunha shock, mereka pun dengan sabar menunggu Rose sampai cewe itu selesai menangis.

" Ada apa woi rame-rame?" Chaeyeon turut datang, tapi dia hanya berdiri diambang pintu, " Awas elah ngalang-ngalangin gue juga mau lihat!" Mingyu dan Juned ikut datang, membuat Chaeyeon berdecak sebal, " Yaudah lewat pake lewat!" Chaeyeon berkata kepada Juned yang tadi nyolot.

" Yaelah orang nangis doang, gue kira ada apaan!" Juned kecewa, " Mantan lu yang nangis cok!" Mingyu menahan kedua bahu Juned ketika cowok itu hendak melenggang pergi, membuat cowo itu melotot seketika, " What? Loh? Kenapa?"

Beberapa saat kemudian, ketika cewe itu sudah selesai menangis, Jihyo dengan pengertian mengusir para anak-anak kurang kerjaan yang datang karena kepo, ada juga yang sudah minggat duluan karena mengira yang menangis tadi karena kesurupan.

" Enyah lo Dek!" Yuju mengusir Deka yang dari tadi malah ngobrol didalam kelas, " Lah mengapa? Gue kan kepo si mawar nangisin apa!" Deka protes, " Ini si Rose mau cerita! Pergi sana!" Lisa ngusir cowo-cowo itu sampai mereka minggat satu-satu, termasuk Mingyu yang dari tadi berdiri dipintu, ngobrol bersama Chaeyeon.

" Apaansih tu dua orang ngobrol-ngobrol mulu?" Eunha langsung panas jiwa raga, " Oh udah berhenti?" Chaeyeon menengokkan kepalanya, " Semangat ya ochiii!" Chaeyeon menyemangati Rose dengan mengepalkan kedua tangannya keatas, Rose hanya tersenyum melihatnya, sesekali mengangguk. Sementara Mingyu malah menatap Eunha sekilas yang sedang cemberut kearahnya, tanpa ambil pusing cewe itu kenapa, Mingyu memilih untuk pergi.

" Sok asik tu cewe!" Eunha nyolot, " Lu kenapa ha marah-marah gajelas gitu?" Jihyo bertanya kebingungan, Eunha hanya menggelengkan kepala sambil nyengir, kemudian semuanya langsung beralih fokus kepada Rose yang sedang bersiap-siap untuk cerita.

" Bentar-bentar gue minum dulu, haus.." Rose meminum teh anget yang sebenernya dibeli buat Yuju yang agak masuk angin hari ini, tapi malah diembat sama Rose. " Yeu babi lo!" Yuju reflek misuh.

" Oke, udah, makasih ju.." Rose mengusap matanya yang sembap, " Jadi, gue nangis karena...."

Keempat cewe itu dengan serius menunggu perkataan Rose selanjutnya, " Apa elah Ros? Ngomong jangan setengah-setengah kek!" Lisa udah gasabaran.

" Sabar Lis! Sabar!" Yuju menahan kobaran emosi Lisa.

" Jadi, gue putus sama Jepri."

" HAHHHHH????????"

Mereka berempat pun langsung shock berat, ekspresi mereka sudah tidak bisa dikontrol lagi, " Lah kok bisa si Ros?" Eunha kepo maksimal, "Pantesan si Jepri kaga kesini bejir padahal elu nangis!" Lisa baru sadar, sementara Yuju masih melongo, begitu juga dengan Jihyo yang kebingungan.

" Gue sadar, kita udah kebanyakan berantem belakangan ini, hubungan kita udah ga sehat, toxic lah sebutannya. Gue cemburuan, dia ga peka, ya gitu deh, semalem, dia minta putus karena gakuat, gue akhirnya ngeiyain."

Rekayasa [Eunha x Mingyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang