25. Berdarah-darah

90 13 0
                                    

Rose sedang sibuk mengurus stand untuk bazar akhir tahun yang akan diadakan akhir bulan Desember seusai tes berlangsung. Kenapa harus sekarang mengurusnya? Karena sebentar lagi penilaian sumatif akhir tahun akan segera diselenggarakan dan OSIS SMA Sarang Praja langsung dikerahkan untuk mengurus segala hal.

" Mina Juned tolong dong buatin pengumuman dimading kalo habis tes bazarnya langsung diadain!" Entah suara siapa itu yang membuat Mina dan June langsung bergegas pergi entah kemana, Rose masih sibuk dengan urusannya sendiri sambil membantu membangun tenda untuk berjualan. " Haduh apaan banget sih ini Ketos kita pake ngadain bazar segala, tinggal libur aja susah amat!" Ucap Mark, OSIS kelas sepuluh yang sedang membantu Rose.

" Gatau tuh, classmeet juga cukup kok pake acara bazar-bazar segala.." Rose ikut mencemooh, tak menyadari jika Jepri sedang berada dibelakangnya dan menatap Rose datar. " Gausah banyak komentar, gue disuruh kepsek."

" Waduh maap amat!" Rose panik sendiri, dia mendengus kesal, " Aduh, lo apaansih ngagetin tau gak!?"

" Eh ini biasanya kita kalo minjem soundsystem di gudang kan? Kok kuncinya gabisa?" Eunwoo yang ditunjuk sebagai seksi acara tiba-tiba memunculkan diri, " Lah emang gabisa pake kunci yang kaya biasa?" Jaehyun terheran-heran, " Gabisa anjir, ini udah gue puter-puter sampe Jiho ngomel-ngomel sama gue.."

" Tzuyu mana Tzuyu? Terakhir dia yang make gudang.." Jaehyun langsung mengedarkan pandangannya ke sekeliling lapangan, tapi yang dicari sudah muncul duluan sembari membawa-bawa buku catatan keuangan, karena Tzuyu adalah bendahara dua. " Kenapa?" Tzuyu bertanya setelah merasa namanya disebut-sebut, " Eh lo kemarin ke gudang kan? Pake kunci apa?"

" Yang dikasih Kak Wonwoo." Tzuyu menjawab pendek, " Hah? Kak Wonwoo?" Rose terkejut, begitupun Jaehyun. " Iya, yang megang kuncinya kan masih dia." Tzuyu menimpali, " Lah seriusan ketemu Kak Wonwoo nih?" Eunwoo malah panik sendiri, Jaehyun menghela napas pelan. " Gue aja yang minta, sama elo ya Tzu?"

Rose hanya membatin mendengarnya, cukup tau ga ngajakin gue, oke... oke...

" Gabisa, masih banyak yang kudu gue catet." Tzuyu menolak, " Sama Kak Ros aja."

Rose melotot mendengarnya, sementara Jaehyun diam-diam menahan senyuman, tetapi cowok itu langsung merubah raut wajahnya agar terlihat se dingin mungkin. " Yaudah, Rosalina yuk ikut gue."

" Nama gue Roseline anjir"

" Oh"

Rose kesal mendengarnya, sebelum dia pergi mengikuti Jaehyun, Rose sempat mengajak Eunwoo, tetapi cowok itu menolak dengan alasan banyak kerjaan.

" Tadi Mingyu ngomong sesuatu sama gue." Jaehyun tiba-tiba membuka obrolan, Rose yang masih asyik dengan pikirannya sendiri sontak menoleh. " Ngomong apa dia?"

" Yang Tzuyu omongin sama lo itu atas dasar dia disuruh sama June, dia bohong soal gue deket sama Jiho biar hubungan kita yang udah retak makin retak. Tzuyu ngomong gitu ke elo biar lo berhenti salah paham sama dia, tapi ya cara dia salah sih.."

Rose terdiam untuk beberapa saat, tidak menyangka jika ia akan mendengar penuturan seperti ini dari Jaehyun. " Jadi dia bohong? Tinggal ngomong dia ga ada hubungan khusus sama lo kan gampang, ngapain pake nambahin kalo lo deket sama Jiho segala?"

" Katanya dia dikasih imbalan yang gue gatau itu apa. Ah udahlah, yang penting sekarang salah pahamnya udah selesai kan ya?" Jaehyun seakan ingin cepat menyelesaikan obrolan mereka terkait hal tersebut, " Dan, gue emang waktu itu agak mengabaikan lo karena urusan OSIS, gue minta maaf, gue akui gue salah."

Rose diam saja, tidak merespon apapun.

" Kalo lo gamau kita balikan kaya dulu, gue hargai itu, gue gapapa kok, Ros." Jaehyun tersenyum kecil, " Gue juga merasa... kalo mau dilanjutin lagi, ini udah terlampau ga baik ya? Bakalan susah buat kita untuk memahami satu sama lain lagi. Hal ini bisa dijadikan buat pembelajaran aja buat kedepannya, kita gaboleh mendahulukan ego saat berhubungan sama orang yang kita sukai."

Rekayasa [Eunha x Mingyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang