" Pusing bet soalnya dah sumpah" Eunha misuh, kepalanya pusing tujuh keliling karena mengerjakan penilaian sumatif tadi. Ia bermaksud untuk pergi ke kantin bersama Yuju untuk membeli minuman, tetapi dia malah melihat Mingyu bersama Dokyeom yang sedang berjalan menuju kantin.
Eunha mendadak badmood, " Udah ah ju balik aja kekelas."
" Loh kenapa?" Yuju bertanya kebingungan, ia melihat Deka dan menghela napas berat, tetapi sesaat kemudian dia melihat kearah Mingyu. " Lah tumbenan lo gamau ketemu pujaan hati lo"
" Lagi males." Eunha putar balik, saat putar balik itulah dia melihat Jaehyun. " Eh Eunha, gue mau ngomong sesuatu!" Jaehyun memanggil, Eunha langsung menaikan salah satu alisnya, sebenarnya ada apa kenapa semua orang pengen ngomong sama dia? " Rose udah ngasih tau lo?"
" Ngasih tau apaan? Enggak ada." Eunha jadi keingetan, Rose ingin memberi tahu sesuatu, tapi kini cewek itu menghilang entah kemana. " Tolong jangan percaya Kak Wonwoo." Jaehyun mengulangi pernyataan yang selalu orang lain ucapkan kepadanya, " Udah berkali-kali gue bilang ya, gue gapercaya Kak Wonwoo, gue percayanya sama Mingyu."
Jaehyun termenung, susah kalau sudah begini mah. Cowok itu mengusap kepalanya frustasi, " Lo, ikut gue, gue mau ngomong sesuatu."
Eunha menghela napas kesal, dia akhirnya mengikuti Jaehyun yang entah membawanya kemana. " Heh kok gue ditinggal???" Yuju protes, " Lo sama siapa dulu sono, sama Minnie kek sama Lisa noh mumpung dibelakang lo."
Yuju mendengus, padahal dia niatnya mau pergi untuk menghindari Dokyeom, tapi malah jadi seperti ini. Yuju menatap Dokyeom dan Mingyu yang nampak biasa saja, tetapi dia tahu, pasti ada yang terjadi diantara mereka semua. Hari ini segalanya nampak berbeda, seakan semua masalah menggerogoti mereka tetapi dia tidak tahu apa-apa.
Saat sedang dilanda kegalauan, Yuju melihat Kak Sana nampak sedang berbicara dengan Kak Wonwoo disudut kantin, wajah mereka berdua nampak sangat serius, dan yang makin membuat ia penasaran, ia dapat melihat air mata keluar dari mata Kak Sana.
Yuju mengernyit,
Ini sebenernya ada apaan woi?
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Walau kelihatan baik-baik saja, sebenarnya percakapan antara Mingyu dan Dokyeom hari ini penuh dengan kekhawatiran dan kepanikan. Dokyeom sudah sepakat untuk tidak membahas tentang Eunha dengan Mingyu, karena hanya akan membuat cowok jangkung itu memelas dan berakhir menunjukan sisi rapuhnya, karena yang Dokyeom tahu, Mingyu tidak ingin melepaskan Eunha walau akhirnya harus seperti ini.
" Lo beneran mau kerumah bapak lo?" Dokyeom bertanya agak khawatir, " Gimana kalo Wonwoo Cepu? Lo gausah membahayakan diri sendiri mulu elah."
" Kan gue ga kasih tau Eunha. Jadi, bapak gabakalan marah." Mingyu menjawab seakan semua masalah dihidupnya baru saja terbang dibawa angin, " Udah lah Dek, gapapa gua, udah biasa, setiap tahun gue udah jaga rahasia Mas Wonwoo dengan baik juga."
" Rajin-rajin ke psikolog deh lo" Dokyeom menceletuk, " Ini terakhir kalinya gue nanya, lo gapapa kehilangan orang yang lo suka lagi?"
Mingyu terdiam, lalu sedetik kemudian dia menjawab. " Keluarga gue lebih penting, daripada sekedar orang yang gue suka."
Dokyeom terkekeh mendengarnya, " Emangnya dia anggep lo keluarga?"
Mingyu ketawa mendengarnya. " Engga sih, tapi, lo tahu pepatah yang waras ngalah ga?"
" Iya tau." Dokyeom menyeruput es tehnya, " Gue bahkan selalu meragukan kewarasan lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rekayasa [Eunha x Mingyu]
FanfictionIni cerita tentang Eunha yang nelen ludahnya sendiri. (SELESAI) " JADI SELAMA INI CINTA LO CUMA REKAYASA?" " Iya, keren kan akting gue?" ❗Ini cuma fiksi, jgn dibawa serius ❗Megandung unsur mental disorders ❗Jangan lupa voment gaess