01. CEWEK CAPER BUKAN TIPE GUE

75 40 51
                                    

Ruang outdoor di sebelah lapangan basket tampak riuh. Membelah kerumunan siswi histeris, sosok cowok bertubuh jangkung memberikan Dolke Chagi sebagai penutup pertandingan siang ini. Tepukan tangan bergemuruh turut menyudahi pertandingan. Sorakan siswi smariksa menggema atas kemenangan cowok yang diidam-idamkan mereka.

Yashdanar Esky, winner simulasi pertandingan taekwondo siang ini melawan Regan, teman ekskulnya. Esky dengan lihainya mengalahkan Regan dengan segala power tendangan. Peluh keringat yang membasahi pelipisnya seolah menambah kesan tampan. Rambut dengan potongan curtain style miliknya itu semakin terlihat keren lantaran basah karena peluh keringat.

"Sumpah! Encok gue gara-gara lo." Regan mencibir saat Esky mengulurkan tangan sebagai bantuan berdiri. Mereka kemudian menepi untuk sekedar beristirahat.

"Maap, gue nggak sengaja tadi."

Regan memutar arah pandangnya malas. Alasan Esky yang sedari dulu tidak pernah berubah. "Nggak sengaja pala lo, sakit nih perut gue!"

"Ngapain juga gue mau disuruh ngelawan lo yang udah pro. Gue kan masih kecambah yang dari dulu nggak numbuh-numbuh," sambung cowok itu.

Esky tertawa kecil mendengarnya. Mengingat gerakan taekwondo Regan yang tidak kunjung berkembang. Bagaimana mau berkembang kalau Regan saja malas untuk berangkat latihan. Cowok itu lebih tertarik main game dengan Arey.

"Lo tau sesuatu?" tanya Regan tiba-tiba.

Esky mendadak bingung. "Apaan?"

Telunjuk Regan mengarah pada sekumpulan gadis yang sedang memperhatikan Esky dari kejauhan. "Fans lo."

Regan terkekeh pelan. Tidak habis pikir dengan para mata yang sedari tadi memandang binar Esky. Regan kemudian meneguk sebotol air mineral kecil.

"Biarin aja," balas Esky. Ia sedang mengelap keringat di pelipisnya menggunakan tissue.

Regan benar-benar menahan tawa. "Gue temenan sama lo lama-lama ikut puyeng ngeliat kelakuan mereka."

"Ya nggak usah temenan sama gue. Simpel kan?" Ucapan Esky membuat Regan menelan ludah kasar. Pasalnya Regan ini sering ditraktir oleh Esky. Regan tidak mau kehilangan teman seperti Esky. Apalagi Esky itu kaya. Bisa sering di pinjemin duit sama Regan. Canda!

"Bercanda doang elah. Serius amat."

"Lo nyadar nggak sih? Mereka itu cantik-cantik banget. Perawatannya mahal tu pasti."

"Namanya juga cewek."

"Lo nggak tertarik salah satu dari mereka?" Regan bertanya. Selama ini Esky memang tidak pernah melirik siapa pun dari para penggemarnya.

"Males."

Jawaban singkat Esky membuat Regan menautkan alis, membentuk beberapa garis pada dahi cowok itu. "Why?"

"Cewek caper bukan tipe gue."

"Sesimpel itu ternyata. Serius lo? Bening-bening gitu padahal." Regan kembali bertanya. Esky hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Sayang banget di anggurin. Gue kalo jadi lo nih ya, tiap-tiap hari bakalan ganti cewek. Misalnya aja hari ini gue mau sama yang pake cardigan biru. Nah, besoknya lagi gue mau sama yang paling pinggir noh. Gemes-gemes gimana gitu."

Dengan wajah tanpa dosa, Regan mengedipkan sebelah matanya pada sekumpulan gadis di seberang sana. Esky melirik satu siswi yang seolah-olah muntah melihat Regan berkedip. Mereka mendadak buyar dari tempat semula. Hilang selera melihat makhluk di sebelah Esky yang tak lain adalah Regan.

"Emang dasarnya aja lo nggak bener."

"Tenang! Ustadz muda lagi nggak ada di sini."

"Gue cepuin."

FAMOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang