4

1.8K 149 27
                                    

"Pada pukul 9 malam, Anda terlihat berada di area TKP, apa yang Anda lakukan malam tadi di sana?"

"Saya hanya berjalan-jalan sebentar dan kemudian pulang."

"Apa Anda melihat seseorang yang mencurigakan?"

"Ya, saya melihat orang berpakaian serba hitam. Dari gerak-geriknya dia seperti gelisah. Saya hanya melihat sekilas, kemudian tidak memperhatikannya."

"Apa Anda melihat orang itu membawa benda tajam?"

"Saya tidak melihatnya."

"Baiklah Saudara Suga, terima kasih atas keterangannya."

"Iya, Pak."

Setelah memberikan keterangan, Suga dipersilakan untuk pulang. Sepanjang jalan Suga tak henti-hentinya menertawakan kebodohan polisi yang dengan mudahnya ia kibuli. Entah bagaimana orang sedungu itu bisa mendapatkan tanggungjawab mengamankan negara? Bukankah seharusnya negara lebih jeli menyeleksi calon aparaturnya? Jangan-jangan mereka mendapatkan posisi karena hasil curang? Entahlah. Suga tak mau memikirkannya.

"Dari mana?"

Ekspresi wajah Suga berubah. Senyum di wajahnya menghilang. Kendati menjawab pertanyaan, Suga memilih abai dan memasuki lift. Kebetulan apartementnya berada di lantai 12.

"Aku sedang bertanya. Kenapa tidak menjawab?"  Mengikuti langkah Suga seraya melontarkan beberapa pertanyaan padanya.

"Diamlah. Aku lelah."

"Apa kau melakukannya lagi?"

Suga tidak menjawab. Ia langsung berjalan menuju apartemennya setelah pintu lift terbuka.

"Please jawab!"

Suga berhenti. Menatap tidak suka pada seseorang yang sedari tadi melontarkan pertanyaan padanya.

"Jimin, lebih baik kamu pulang. Biarkan aku sendiri."

"Tidak. Kau harus menjawab pertanyaanku!"

Suga membuka pintu apartemennya, menaruh sepatunya di rak dan berganti sandal rumah. Tidak lupa melepas jaket yang tadi ia kenakan dan menggantungkannya di dekat pintu keluar.

"Suga!"

Jimin menarik tangannya kasar hingga membuat keduanya saling berhadapan.

"Apa lagi yang harus kujawab? Kamu sudah tahu semuanya kan?"

"Kenapa kamu tidak bisa berhenti?"

Tak langsung menjawab, Suga menatap mata Jimin dengan tatapan yang susah untuk diartikan. 

"Harusnya aku yang bertanya padamu. Kapan kamu akan berhenti?"

"Apa maksudmu?"

Suga tertawa sarkas, Jimin hanya berpura-pura tidak memahami perkataannya.

"Berhentilah bersikap bodoh. Dari pada di sini, lebih baik kamu pergi."

Setelahnya memilih berlalu. Moodnya sedang tidak baik. Lebih baik ia menyendiri dari pada nantinya menyakiti Jimin.

Jimin hanya menghela napas, sepertinya bukan waktu yang tepat menemui Suga di waktu sekarang. Entah apa yang membuatnya melakukannya lagi? Setahunya, Jimin tidak pernah melakukan sesuatu yang memprofokasi. Biar esok dia akan kembali lagi.

***
Taehyung sengaja bangun lebih awal, menyiapkan sarapan sederhana seraya menunggu Jungkook keluar dari kamarnya.

"Selamat pagi, Hyung!"

Jungkook menyapa saat mengetahui keberadaan Taehyung di meja makan.

"Selamat pagi. Tumben memanggilku hyung?"

Villain [KV] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang