PART 2

276 33 2
                                    

Setelah insiden itu, Boss mengantarkan Peat pulang, dan pada akhirnya setelah Peat memaksanya dan meyakinkan bahwa dia baik-baik saja, lelaki itu mau meninggalkannya dan pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah insiden itu, Boss mengantarkan Peat pulang, dan pada akhirnya setelah Peat memaksanya dan meyakinkan bahwa dia baik-baik saja, lelaki itu mau meninggalkannya dan pulang.

Malam itu Peat berbaring di dalam kegelapan, berusaha tidur tetapi matanya nyalang. Dia lalu duduk dan membuka laci di samping ranjangnya, di sana ada obat pil kecil di dalam sebuah botol kaca, obat penenang dari psikiaternya, dengan dosis kecil, hanya diminum kalau Peat mengalami serangan panik akibat trauma kecelakaannya.

Aku sudah lama sekali tidak meminum pil ini... Apakah sekarang aku harus meminumnya lagi? Ingatan akan kejadian direstoran tadi masih membuatnya mual. Rasanya begitu menyiksa ketika merasa ketakutan tetapi tidak tahu kenapa.

Peat menghela napas panjang, menutup kembali laci itu dan berusaha melupakan niat untuk meminumnya. Dia sudah sembuh, dia tidak akan kembali lagi menjadi Peat yang depresi dan didera ketakutan. Mungkin lilin itu hanya mengingatkannya pada sesuatu di masa lalunya, sesuatu yang mungkin sudah tenggelam dalam ingatannya sehingga tidak bisa dipikirkannya lagi.

Peat akan berusaha supaya tidak dikalahkan oleh ketakutannya. Dia pasti bisa. Apalagi dengan hadirnya Boss dalam hidupnya yang membawa secercah cahaya baru bagi kehidupan Peat.

Boss...

Tanpa sadar bibir Peat mengurai seulas senyuman ketika mengingat makan malam mereka yang indah, yang diselingi dengan percakapan yang mengasyikkan, semuanya sempurna dengan Boss, Peat berharap akan selalu sempurna.

~ DATING WITH THE DARK ~

Pagi hari ketika Peat memasak sarapannya, telur dan roti panggang, ponselnya berdering dan dia langsung mengangkatnya ketika melihat ada nama Boss tertera di sana.

"Halo?" Peat bahkan tidak bisa menyembunyikan senyumnya yang terurai dan terpantul jelas dalam suaranya.

"Peat, bagaimana keadaanmu?" suara Boss tampak renyah di seberang sana, membuat senyum Peat melebar.

"Aku baik-baik saja, maafkan aku, kemarin membuatmu cemas."

"Aku senang kau baik-baik saja." Boss berdehem sejenak, lalu berkata, "Aku mampir ke sana, ya? Kebetulan sekarang sedang di dekat rumahmu, kita berangkat ke kantor bersama."

Senyum Peat kembali melebar tanpa dapat ditahannya, "Iya, aku tunggu."

~ DATING WITH THE DARK ~

Setelah mematikan teleponnya, Boss menyetir mobilnya dengan sedikit lebih kencang, menuju ke arah rumah Peat, impulsif memang. Tetapi reaksi Peat kemarin membuatnya cemas, ada sesuatu yang terjadi di sana, Peat sudah jelas-jelas ketakutan meskipun laki-laki berparas cantik itu mungkin tidak menyadari kenapa.

Sudah tugasku untuk menjaga Peat...

Dulu dia melakukannya karena memang pekerjaan, tetapi sekarang dia sadar. Ada perasaan yang terlibat, dan perasaan itu ingin memastikan bahwa Peat akan selalu baik-baik saja.

DATING WITH THE DARK (FORTPEAT VER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang