Chapter 9 : Tragis

18 8 0
                                    

Sementara itu di ruang tengah semua terlihat sangat tegang dan cemas dengan apa yang baru saja terjadi.

"Bagaimana ini sekarang?" tanya Doyoung bingung sembari takut.

"Apa kita semua akan mati?" lirih Haruto.

"Kita harus segera mencari solusi atau kita semua akan mati!" panik Rua.

"Bagaimana jika besok beberapa diantara kita pergi untuk mencari bantuan. Atau mungkin sinyal. Di jalanan mungkin masih ada sinyal yang terkoneksi," usul Uiju.

"Bagaimana jika kejadian yang menimpa Asahi juga Seungheon terulang kembali?" tanya Erin.

"Lantas, apa kita akan berdiam diri saja seperti ini?" tanya Mira menyahut.

"Ya terserah kalian saja, aku hanya memperingatkan saja😒."

"Kalau lo gak mau ikut, biar kita-kita aja yang pergi," sahut Yui.

"Bener, biar aja lo yang jadi target selanjutnya," ucap Izumi.

"Hmm, silahkan pergi kalau begitu😏. Jangan salahkan aku kalau kalian berakhir mati."

"😏Paling lo yang bakal nyesal karena gak bisa selamat dari tempat ini," sahut Ji-an.

"Ya, kita lihat saja siapa yang akan mati duluan☺️."

"Terserah lo mau ngomong apa," sahut Yui ketus.

Mereka pun lalu pergi ke kamar masing-masing.

Di keesokan harinya, di hari kesembilan. Pagi itu mereka seperti biasa melakukan aktivitas pagi seperti. Namun kebanyakan dari mereka hanya berdiam diri di kamar. Tak seperti Jo dan Rua, mereka pergi keluar vila untuk mencari udara segar sebentar.

Lalu, dari tepi pantai, Rua melihat sesuatu yang mengambang di sisi pantai lainnya dekat bebatuan. Karena penasaran, mereka pun menghampirinya.

Namun, alangkah terkejutnya mereka saat melihat itu yang ternyata adalah tubuh Maki yang terapung.

Jo pun menyuruh Rua memanggil yang lainnya, sedangkan dirinya langsung menarik jasad Maki ke tepi pantai.

Tak berapa lama yang lain menghampiri mereka dan syok saat tau Maki yang menjadi korban selanjutnya.

"SIAL!! KAPAN INI SEMUA AKAN BERHENTI?!" teriak Jaeyun frustasi.

Lalu Jo dan Nicho pun membawa jasad Maki ke vila sebelum menguburnya di halaman belakang.

Setelah mengurus jasad Maki, mereka kembali berkumpul di ruang tengah dengan berbagai macam ekspresi.

"Nic, kita tak bisa terus diam seperti ini," ucap Hyunsuk dengan nada tegang.

"Kalau tidak kita bisa saja berakhir mati mengenaskan disini."

Teman-teman lain pun setuju dengan ucapan Hyunsuk.

"Hmmm, kalau gitu, kita coba cara yang Uiju katakan. Beberapa diantara kita mungkin bisa pergi untuk mencari sinyal dan menelpon bantuan," jawab Nicho.

"Aku akan ikut," ucap Yui cepat.

"Aku juga," sahut Ji-an.

"Aku akan pergi juga," tambah Izumi.

"Aku ikut," ucap Mira.

"Apa? Kalian berempat yang akan pergi?" tanya Minho.

"Setidaknya diantara kalian saja yang pergi, selebihnya kami," sahut Yedam.

"Benar, apa cuman kalian saja yang ingin selamat," sahut Junghwan ketus.

"Aku gak perduli, pokoknya aku yang akan pergi," ucap Yui sembari pergi ke kamarnya.

Misteri Vila || [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang