Chapter 7 : Hari ke-7 (Insiden pertama)

21 8 0
                                    

Di vila saat ini, Yeora dan teman-temannya yang lain berada di dalam ruangan yang telah dilarang untuk masuk. Mereka lalu berjalan di sekitarnya hingga menemukan sebuah kotak. Mereka pun lalu berkumpul kembali dan bersama membuka kotak itu. Saat kotak itu di buka, di dalamnya ada 2 kotak kecil lainnya yang saat mereka buka di dalamnya terdapat kartu truth or dare. Di dalam kotak sebelumnya, terdapat sebuah panah mainan yang biasanya di gunakan untuk menunjuk giliran pemain. Dan pada akhirnya, mereka pun memutuskan untuk memainkan permainan itu.

Mereka pun memulai permainan. Panah itu di putar dan menunjuk ke seorang gadis yang berada di samping Yedam. Lalu ia melemparkan sebuah koin dimana koin itu di sisinya telah ada tanda pilihan truth or dare. Lalu, saat ia melemparkan koin itu, ia mendapatkan dare, yang berarti tantangan.

Gadis itu lalu mengambil 1 kartu tantangan. Ia membuka kartu itu dan seketika terkejut. Teman-teman yang lainnya pun merasa heran di buatnya.

"Lo kenapa?" tanya teman perempuannya yang ada di samping kanannya.

"Apa tantangannya?" tanya Taki.

"I-ini ... g-gue ... tantangannya, gue harus bunuh orang yang, ada di samping kanan gue saat ini," jawabnya gemetar.

"Hahh? Kok tantangan nya gitu sih?" tanya Kei heran.

"Ahh yang bener aja!" ucap Yedam takut.

"Tapi, gue beneran dapat tantangan itu kok," ucapnya sembari memperlihatkan kartunya.

Lalu, Harua menemukan sebuah kertas di dalam kotak tadi. Setelah ia mengambilnya dan membacanya, ia terkejut dan memberitahukan kepada teman-temannya.

"Teman-teman, liat ini. Di sini tertulis, jika permainan ini telah di mainkan, maka apa pun itu yang di dapat, maka lakukan. Jika tidak, tanggung sendiri akibatnya karena telah mempermainkan permainan ini," ucap Rua setelah membacakannya.

"Dan ya, ini ada lagi. Di sini tertulis, kalau ini adalah permainan untuk membuktikan, apakah para pemain di sini mengikuti aturan mainnya, atau tidak," sambungnya.

"Permainan konyol seperti apa ini?" tanya Junghwan kesal.

"Ckk, aku tak mau bermain lagi," sakit Maki kesal.

"Permainan ini konyol sekali," ucap Yeora meremehkan.

"Benar, ya kali gue harus mati gitu aja hanya karena permainan ini," jawab si target.

"Sudahlah, kita hentikan saja permainan ini," ucap Ji-won berlalu pergi.

"Aku juga tak mau bermain lagi," tambah Yoonsung.

Mereka pun satu persatu mulai meninggalkan ruangan itu begitu saja dan menghentikan permainannya.

Di luar vila, saat ini Aiko dan Kyungmin berjalan bersama sebelum mereka berpapasan dengan Uiju, juga Erin.

"Uiju?" panggil Aiko.

Erin yang melihat Aiko menyapa Uiju pun menatapnya tak suka.

"Awas aja laki ku lo rebut lagi😒," batin Erin merasa kesal.

"Ah ya, kamu dari mana ... sama dia lagi?" tanyanya pelan.

"Kami dari pondok samping," jawab Uiju.

"Owhh, gitu ya," jawab Kyungmin sedikit penasaran.

"Apa kalian sudah berpacaran?"

"😏Ya kali Uiju, pacaran, sama dia," ucap Aiko pelan.

"Apa ada masalah?!" tanya Erin ketus.

"Iya, masalah. Lo kan sering gonta-ganti cowok tuh, ya kali Uiju mau ngebekasin mereka!"

"Lo ngaca dong!!
Lo sendiri udah ngerebut cowok gue ya!"

Misteri Vila || [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang