Chapter 10 : Konflik percintaan

19 8 0
                                    

Keesokan harinya, hari kesepuluh. Fuma bangun sangat dini hari yang dimana teman-temannya masih terlelap. Ia pun mengalihkan perhatiannya pada Aiko yang masih terlelap dan tidur dengan bersandar pada Kyungmin. Lampu di ruang tengah itu di matikan dan hanya ada pencahayaan dari sebuah lampu tidur. Lalu dengan perlahan, Fuma memindahkan kepala Aiko ke pundaknya dan membelainya dengan lembut.

Aiko yang merasakan belaian lembut pun seketika tersenyum. Lalu tanpa sadar, ia memeluk Fuma dengan erat, yang ia pikir itu adalah Kyungmin.

Paginya, Aiko terbangun dan mendapati dirinya tengah memeluk Fuma. Ia pun langsung segera menarik tangannya dan hal itu membuat Fuma terbangun.

"Hmm, ada apa?" tanya Fuma setengah sadar.

"Ah, maaf, aku gak bermaksud-...."

"Hahh? Bermaksud apa?"

"Memelukmu," jawabnya dengan tertunduk.

"Ahh, begitu ya. Ehmm, sudahlah, tak apa-apa."

Aiko pun langsung berlalu pergi meninggalkan Kyungmin yang masih tertidur. Ia pergi ke kamarnya. Sedangkan Fuma, ia hanya memperhatikannya saja.

2 jam kemudian, mereka kembali berkumpul untuk sarapan. Di saat itu, semuanya masih bersama. Setelah sarapan, Jihoon tiba-tiba saja memutuskan untuk kembali ke kamarnya dan tak ingin di ganggu oleh siapa saja.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Ji-won pada yang lain.

"Apa kita hanya akan berdiam diri disini?"

"Lalu? Bagaimana kita akan pergi dari sini? Situasinya sangat tidak memungkinkan," jawab Yedam.

"Bunuh diri," ucap Erin tiba-tiba.

"Lo gila ya?" tanya Yeora kasar.

"Kita semua di sini mau hidup, kalau lo mau mati, sana silahkan!!" sambungnya.

Erin hanya menatap Yeora males sembari mengeluarkan sebuah kartu tantangan yang ada didalam kotak itu. Di kartu tantangan tersebut tertulis sebuah tantangan untuk bunuh diri.

"Gue juga masih mau hidup ya blo'on😒," sindir Erin menatap Yeora sinis.

"Cara kematian akan beragam dan salah satunya adalah bunuh diri."

"Lo pikir, emang kita-kita mau gitu bunuh dir-...."

Belum sempat Yeora menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja terdengar suara seperti benda jatuh dari kamar 25 lantai 2.

"Suara apa itu?" tanya Haemin panik.

"Ayo kita cek saja," usul Doyoung menatap yang lain.

Mereka pun bergegas naik ke atas. Sesampainya di depan kamar Jihoon, nampak Aiko sedang menggedor pintu kamarnya.

"Ji, buka pintunya Ji. Lo gak kenapa-kenapa kan di dalam?" tanya Aiko panik.

Tak terdengar suara apapun dari dalam kamar, suasana sangat hening.

Nicho yang merasa ada sesuatu yang janggal pun mendobrak pintu dan alangkah terkejutnya mereka saat tau Jihoon sudah tergantung di plafon.

Banyak di antara mereka yang histeris hingga memutuskan untuk pergi dari kamar Jihoon.

Setelah mengurus jasad Jihoon, mereka kembali berkumpul di ruang tengah.

"😖Kenapa pelaku itu membunuh Jihoon?" tanya Aiko tanpa sadar.

"Apa maksudmu?" tanya Junkyu heran.

"Jihoon tidak dibunuh tapi bunuh diri, lo gak pake mata?" sahut Yeora.

Misteri Vila || [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang