Remembering It Again

1.7K 243 46
                                    

annyeong kiyoverse.....
aku muncul lagi hehhehe

yuk cus baca
.

.

.

Apa yang aku lakukan tadi?
Kenapa aku berlari seperti orang ediot?
Aaaarrrggghhhh aku malu!

Batin Taehyung berkecamuk merutuki diri semalam penuh sampai tidak bisa tidur. Keesokan harinya ia mencoba bersikap biasa saja seolah kemarin tidak terjadi apa-apa. Sayangnya itu sangatlah sulit apa lagi putrinya sendiri, Ailee terus saja memperhatikan wajahnya ketika sarapan bersama sebelum berangkat.

"Daddy." Panggil Ailee.

"Iya?" Jawab Taehyung sembari mengunyah makanannya.

"Kenapa pipi daddy merah seperti tomat?" Tanya Ailee lugu.

Spontan Taehyung menangkup pipi sendiri dan menghentikan kunyahannya membuat pipinya mengembang. Nara yang duduk di sebelah Ailee melihat Taehyung keheranan dengan tingkahnya sejak tadi.

"Daddy sakit?" Tanya Ailee lagi.

Taehyung mengunyah makanannya lalu melenannya paksa. Mengambil gelas yang berisikan air mineral, meminumnya untuk membasahi kerongkongan yang terasa kering. "Daddy baik-baik saja sayang." Balas Taehyung lembut.

Sayangnya Ailee tidak bisa puas mendengar jawaban itu. "Tapi kemarin daddy bicara sendiri."

"Kapan?"

"Kemarin malam."

"Ailee kan tidur."

Ailee menggeleng. "Ailee terbangun saat daddy masuk kamar dan menutupi pintu sangat keras."

"Ailee pura-pura tidur?"

Ailee langsung menundukkan kepalanya. "Maaf dad."

Taehyung menghela nafasnya panjang. Ternyata tingkah konyolnya dilihat oleh putrinya sendiri. "Besok-besok jangan seperti itu lagi. Cepat habiskan makanannya ini sudah siang."

"Iya dad."

"Nanti sore kita akan bertemu mommy."

Ailee menganggukkan kepalanya kecil lantas menyantap sarapannya lagi tapi dengan ekspresi wajah yang berbeda. Gadis kecil itu nampak murung. Nara diberi tahu Taehyung pagi tadi kalau hari ini adalah hari peringatan kematian Junhee. Itu sebabnya kemarin Taehyung minum-minum supaya bisa fokus dengan hal lain dan memperbaiki moodnya.

-

-

Nara memutuskan tidak ikut ke pemakaman karena merasa tidak enak berada diantara mereka. Jadi Nara memutuskan untuk jalan-jalan sebentar sebelum pulang. Pergi ke beberapa toko untuk memenuhi kebetuhannya yang sudah mulai menipis. Hari ini cahaya matahari terbenam nampak cantik di ufuk barat. Nara beristitrahat sebentar sebelum ke halte bus.

"Musim semi hampir berakhir. Bulan depan aku-"

Nara menggantungkan ucapannya, memilih untuk mengehela nafas untuk meringankan beban. Namanya juga kehidupan ada saja kejutan yang tak terduga. Beberapa menit kemudian ada seorang wanita ikut duduk di sebelahnya. Nara menoleh sekilas sebab auranya sangat berbeda meski itu dilihat dari ekor matanya saja.

"Permisi." Panggil wanita itu.

Nara menoleh. "Iya?"

Wanita itu mengeluarkan sebuah kertas kecil berisikan alamat sebuah sekolah. "Alamat sekolah ini apakah ada di dekat sini?" Tanyanya.

𝐂𝐚𝐥𝐥 𝐌𝐞, 𝐃𝐚𝐝𝐝𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang