Pagi ini siswa siswi SMA Mega Kreasi berhamburan di lapangan sekolah nya. Tak seperti biasanya mereka melihat pemandangan yang sangat langka mereka lihat di sekolah itu.
Bagaimana tidak, seorang Raden Rakha yang terkenal berandalan itu, dan sudah dari kelas 2 hingga hari ini tidak masuk sekolah, hari ini menginjak kan kaki nya di sekolah, pemandangan yang langka bukan? karena ia pikir juga sekolah itu hanya membuang waktu nya saja.
Memang sekolah nya ini milik ayah nya sendiri, maka dari itu ia selalu bersikap semena-mena. Apalagi jika ada yang berani mengusik diri nya.
Bukan hanya guru-guru saja yang banyak memperingati nya, tetapi orang tua nya juga tak di dengarkan.
Rakha berjalan melewati koridor sekolah yang sudah banyak siswa siswi berderetan menyapa nya, tapi Rakha hanya acuh, sudah biasa memang jika ia pergi ke sekolah akan seperti itu, maka nya itu juga salah satu alasan nya malas untuk sekolah.
"Dorr" Seseorang menepuk pundak Rakha, siapa lagi kalau bukan Afan
"Tumben Lo ke sekolah, kerasukan apa Lo?" Ujar Afan yang tak dihiraukan sama sekali oleh Rakha
"Hehh gw ngomong malah dikacangin, serasa lagi ngomong sama manekin hidup gw" Gerutu Afan lagi yang sudah muak dengan sikap teman nya yang satu ini
"Emang dia gitu dari dulu kaya baru kenal sehari aja Lo" sahut eby
"Ya tapi kan tumben aja, seorang Rakha masuk sekolah, biasa nya juga lebih milih tidur, ya nggak rakh-" Sebelum Afan menyelesaikan ocehan nya itu Rakha sudah terlebih dulu meninggalkan teman-teman nya, ia malas menanggapi semua pertanyaan dari mereka
"Lah si Rakha manaa? Gw udah ngomong panjang kali lebar gini malah di tinggal, dasar kupret"
"Makanya jadi cowo mulut nya jangan kaya cewe bawel banget" Ujar Zayyan
"Lo juga keles, sadar diri"
___
"Ck, pagi-pagi gini udah di suruh bawa buku aja, mana berat lagi, arggh" Gerutu Gista seraya menghentak hentak kan kaki nya, ia berniat membawa tumpukan buku itu ke perpustakaan
Brukk
"Aww" lirih Gista
"Lo kalau jalan pake mata dong gak liat ada orang"
Gista sedikit mendongak kan kepalanya ke atas untuk melihat seseorang yang ia tabrak.
"Siapa Lo murid baru ya?" Tanya Gista
"Lo kali yang murid baru, Lo ga tau emang nya gw siapa?" Bukan nya menjawab ia malah bertanya balik
Rakha, lelaki yang di tabrak oleh Gista adalah Rakha. Gista memang murid pindahan di sekolah itu. Ia pindah sejak menduduki kelas 2 SMA, dan sekarang ia baru saja naik ke kelas 3.
Jadi wajar ia belum pernah melihat Rakha sebelum nya, apalagi mengetahui kalau Rakha adalah anak dari pemilik sekolah ini, karena Rakha memang tidak memasuki sekolah dari awal kelas 2 hingga sekarang ia baru menampakkan diri nya lagi."Dihh enak aja gw murid baru darimana nya, Lo kali gw di sini udah dari kelas 2, gw ga pernah tuh liat muka Lo di sekolah ini" Sahut Gista
"Emang nya Lo siapa?" Lanjut nya
"Ga penting gw siapa, tar juga Lo tau" ujar Rakha meninggal kan Gista
"Ihhh nyebelin banget tuh orang, udah ga di tolongin lagi, kan buku nya pada jatuh" Mencak Gista sambil membereskan buku nya yang berserakan di lantai
___
Bel tanda masuk sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Sekarang di kelas Gista adalah pelajaran Sejarah.
Tak lama pun Bu Vika, selaku guru Sejarah di SMA itu masuk dengan Rakha. Gista yang melihat hal itu tercengang.
"Dia kan..."
"Shht, Ra Lo tau dia siapa?" Gista menyenggol lengan Adara, kebetulan Gista dan Adara memang duduk sebangku
"Tau lah, dia ini kan-" belum sempat Adara menyelesaikan ucapannya ia sudah mendapat teguran dari Bu Vika
"Adara" Tegur nya, Adara langsung membungkam mulut nya
Gista pun ikut diam, walau masih penasaran dengan sosok yang berdiri didepan nya ini, yang pasti Gista fikir hanya murid baru.
"Sumpah Rakha makin lama makin cakep wehh"
"Iyaa njirr"
"Gilaa akhirnya Rakha masuk sekolah lagii"
"Aaa jadi tambah sukaa"
Begitu lah rata-rata bisikan para murid di kelasnya yang heboh. Gista hanya bisa bertanya-tanya dalam hati nya. Gista baru saja melihat lelaki itu masuk sekolah hari ini, tetapi mengapa banyak murid yang sudah mengenali nya bahkan juga Adara. Banyak sekali pertanyaan yang melintas di benak nya.
Tanpa sepatah kata pun Rakha segera berjalan ke arah kursi yang sudah di siapkan untuk nya. Rakha duduk di kursi paling depan di sebelah kanan ujung, sedang kan Gista dan Adara duduk di paling depan, di tengah pas meja guru.
Gista tak habis fikir, mengapa anak itu tak ada sopan santun nya, ia tak menyapa atau mengucapkan sepatah kata di depan guru dan teman-teman nya.
Gista berniat menanyakan hal ini nanti kepada Adara saat jam istirahat agar lebih leluasa.
___
Siswa siswi kini berhamburan keluar kelas menuju kantin. Jam istirahat adalah waktu yang paling di tunggu-tunggu oleh semua murid.
Gista, Adara dan Vio kini tengah berada di kantin sekolah nya. Mereka duduk di kursi paling pojok, tempat mereka biasanya.
Sambil menunggu pesanan mereka datang, Gista berniat untuk menanyakan isi kepala nya kepada Adara atau mengenai hal tadi.
"Ra, Lo tau gak anak baru tadi itu siapa? Kok kayanya satu kelas udah pada kenal sama dia, heran gw" Tanya Gista menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Hah, anak baru, siapa? Emang di kelas Lo ada anak baru?" Sahut Vio, memang kebetulan mereka berbeda kelas, Vio setahun lebih muda dari Adara dan Gista
"Sabar Vio, satu-satu nanya nya" Geram Adara
"Dia itu bukan anak baru sta, tapi dia itu anak pemilik sekolah ini, namanya Raden Rakha Daniswara" ujar Adara menjelaskan kepada Gista agar tidak terus menanyakan hal ini
"HAH, serius Lo?" Gista menatap dalam Adara
"Iya lah ngapain juga gw bohong, kalau ga percaya tanya aja coba Vio" Adara melirik Vio meminta jawaban, Vio yang mengerti hanya mengangguk
"Kok gw ga pernah liat di sih" heran Gista
Adara dan Vio pun menceritakan semua tentang Rakha dan keluarga nya, maklum Gista tidak tahu lebih dalam tentang sekolah ini, karena ia hanya murid pindahan, ya walau sudah dari kelas 2, tetapi Rakha juga sudah tidak masuk sekolah sebelum Gista bersekolah di sana.
--Happy Reading--
Seru gak? Kalau banyak yang suka nanti aku lanjut, jgn lupa komen, tinggalkan jejak kalian...
Vote yaa, jangan cuma baca aja...
Jgn lupa follow xtyta_na

KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love (Rakha)
Teen Fictionkisah kita berawal dari Perjodohan yang tidak di inginkan Membuat kedua makhluk yang berbeda gender itu harus menjadi sepasang suami istri di usia nya yang masih di bilang cukup muda untuk melibatkan ikatan pernikahan Jalan mereka masih panjang untu...