"sta gw cinta sama Lo"
Deg
"Gw-"
Cklek
"AaAaaaa kalian berdua ngapain" Adara menutup mata dengan kedua tangannya melihat Gista dan Rakha dalam posisi seperti itu
"Adara" Gista terkejut ia beranjak dari pangkuan Rakha. Sedangkan Rakha tidak berekspresi apapun, ia hanya berdecak kesal karena Adara telah mengganggu nya
"Duhh mati gw" batin Afan, ia tadi tak berhasil mencegah Adara untuk menemui Gista, karena Adara tadi bersikeras ingin menemui Gista. Afan tahu mereka sedang berada di kamar berdua maka nya ia tak ingin mengganggu nya, tapi kini Adara telah mengacaukan nya
"Rakhh sory yaa ini anak nya emang gitu gatau sopan santun masuk kamar orang, maafin ya, gw duluan heheh" ujar Afan cengengesan, menarik Adara menjauh dari kamar Gista
"Lepasin Lo apa-apaan sih! Gw mau ketemu Gista" Adara terus memberontak dari cengkraman Afan
"Diem kek bentar bisa gak"
"Ck, yaudah lepasin" Afan segera melepaskan cengkraman nya, Adara mengelus pergelangan tangan nya yang sedikit memerah
"Kasar banget sih Lo jadi cowok"
"Maka nya diem, masih untung Lo gw bantuin kalau enggak abis Lo sama Rakha" ujar Afan, Adara terdiam, ada benar nya juga yang di katakan nya, jika tadi Afan tak membawa nya pergi bisa-bisa ia sudah kena amuk oleh Rakha
"Kalo ga ikhlas bilang" Adara pergi meninggalkan Afan sendiri
"Yee bocah kaga tau terima kasih, tau gitu biarin aja tadi gw tinggal di sana biar mampus" gerutu Afan
---
"Gista mana Ra" tanya Vio pada Adara, mata nya menerawang mencari keberadaan Gista
"Emm, itu... Anu" Adara gelagapan menjawab pertanyaan dari Vio. Ia bingung harus mengatakan nya
"Ngomong yang bener kek dar" ujar Eby yang melihat hal itu ikut gemas
"Gista sama Rakha lagi di kamar berdua" ujar Afan tiba-tiba berdiri di samping Adara
"Oh my my, Lo serius fan?" Vio terlihat sangat antusias mendengar ucapan Afan, berbanding dengan Adara yang masih terkejut dan takut kalau nanti Rakha akan memarahi nya karena ia lancang membuka pintu tanpa mengetuk nya
"Lo kenapa ga bilang dari tadi sih Ra, bikin gw khawatir aja"
"Gapapa kok" Adara tersenyum, Vio bergumam sendiri "aneh"
"Mereka ngapain wehh di kamar berdua, atau jangan-jangan..." Zayyan menggantung pertanyaan nya, semua sontak menatap ke arah Zayyan
"Santaii dongg jangan ngeliatin gw kaya gitu, gw tau kok gw ganteng"
Buk
"Aww, gila Lo fan, punya dendam pribadi Lo sama gw" Ringis Zayyan saat Afan menimpuk nya dengan bantal
"Maka nya jadi orang jangan kepedean. Lagian mereka mau di kamar berdua bukan urusan Lo, kita semua kan tau Rakha orang nya ga pernah macem-macem, apalagi sama cewe" Ucap Afan
"Wesss tumben Lo bijak" celetuk Eby
"Ya lagian mereka juga bentar lagi mau nikah kan" ujar Nizam yang di angguki semua
"Adara Vio?" Suara Gista mengangetkan semua nya yang berada di ruang tamu. Suasana menjadi tegang saat kedatangan Gista dan Rakha. Terutama Adara, ia tidak berani menatap Rakha sedikit pun
"Kenapa jadi tegang gini sih" bisik Afan, Eby hanya menggidikkan bahu nya
Vio bangkit dari duduk nya, ia memegang kedua bahu Gista "Gista Lo gapapa, kemana aja sih Lo seharian ga bisa di hubungin tau-tau ilang"

KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love (Rakha)
Teen Fictionkisah kita berawal dari Perjodohan yang tidak di inginkan Membuat kedua makhluk yang berbeda gender itu harus menjadi sepasang suami istri di usia nya yang masih di bilang cukup muda untuk melibatkan ikatan pernikahan Jalan mereka masih panjang untu...