"maaf" Lirih nya
"Can__ hiks"
"HAHAHAHH"
"Gista Gista. Lo pikir gw bakal luluh dengan ucapan Lo barusan? Ga semudah itu"
"Dengan Lo bicara sampe bibir Lo berbusa gw juga ga akan pernah mau berteman sama orang kaya Lo lagi. Terutama Adara, Lo nyuruh gw berteman sama dia? Ga sudi. Lebih baik gw sendiri seumur hidup dari pada harus temenan sama orang kaya kalian"
Gista menghapus air matanya dengan kasar. Ia hampir saja percaya dengan Cantika.
"Gw gak perduli Lo mau temenan sama gw atau enggak. Yang penting sekarang Lo lepasin gw!" Sentak Gista
"Gw bilang enggak ya enggak! Lo itu harus nya gak pernah ada di dunia ini. Buat apa Lo hidup kalau bisa nya cuma gangguin hidup orang aja. Lo emang ga seneng kalau liat gw bahagia. Bilang aja Lo sirik kan"
"Gw ga pernah sekalipun sirik sama orang kaya Lo. Gw cuma ngelakuin hal yang menurut gw benar. Coba Lo pikir, apa dengan cara Lo culik gw kaya gini akan buat Afan suka sama Lo? Enggak, yang ada kalau di tau Lo dalang di balik ini semua pasti dia akan makin benci sama Lo" ujar Gista membuat Cantika terdiam. Lidah nya terasa kaku untuk di gerakkan
"Kenapa diem? Ga bisa jawab Lo. Harus nya Lo itu sadar, kalau Afan emang jodoh Lo, ga perlu Lo capek-capek ngejar dia pasti nanti sendiri nya yang akan datang"
"ARGH, sialan Lo Gista!" Cantika mengacak rambut nya frustasi. Ia pergi meninggalkan Gista dengan beberapa lelaki yang berjaga di sekeliling nya
---
Rakha telah kembali ke markas nya. Ia terlihat sangat kacau akibat balapan tadi. Nizam dan Arie hanya bisa meringis melihat luka lebam di perut Rakha yang mulai membiru. Namun Rakha ya tetap Rakha, keras kepala, ia tidak mau di obati sampai Gista di temukan.
"Rakh Lo serius gak mau di obatin" ujar Afan, yang terus memaksa Rakha agar di obati
"Gw bilang enggak yang enggak, Lo tuli ya" sentak nya
"Huhh dasar keras kepala" gumam Arie yang masih bisa di dengar oleh Rakha
"Apa Lo bilang" Rakha melirik Arie dengan tajam sebelum ia pergi meninggalkan markas
"Enggak kok Lo salah denger kali" jawab nya dengan cengiran
"Yaudah gw balik dulu. By kalo Lo berhasil lacak Gista kabarin gw ya" ujar Rakha yang di angguki Eby
"Siap rakh"
"Hati-hati Lo, tar di culik Kunti" celetuk Afan. Di antara yang lainnya memang Afan yang paling berani dengan Rakha. Karena mereka memang sudah dekat sejak kecil, jadi Afan juga yang paling tahu dengan sikap Rakha
---
"Gista brengsek, berani banget dia ngomong gitu sama gw" Cantika tak henti-henti memaki Gista. Sampai ia berjalan di kerumunan pun masih saja, ia tak perduli banyak pasang mata yang memperhatikan nya
"AaaaaAaa___ brukk"
Cantika meringis memegangi lutut nya yang terasa nyeri. Cantika tadi berjalan sambil memainkan pinsel nya, sampai tak sadar ada motor yang melaju kencang dari samping nya.
Untung saja ia tidak tertabrak sampai terluka parah. Hanya saja cuma terserempet, dan luka di lutut nya.
"Lo gapapa" seorang lelaki mengulurkan tangannya. Cantika sedikit mendongak untuk melihat siapa orang tersebut. Betapa terkejutnya saat melihat orang yang menabrak nya
"Varo"
"Lo gila atau gimana sih, bawa motor kaya orang kesetanan. Lo pikir ga ada orang lewat. Untung gw ga kenapa-kenapa, cuma keserempet, kalau gw ketabrak sampe mat-" Varo membekap mulut Cantika untuk menghentikan semua ocehan nya

KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love (Rakha)
Fiksi Remajakisah kita berawal dari Perjodohan yang tidak di inginkan Membuat kedua makhluk yang berbeda gender itu harus menjadi sepasang suami istri di usia nya yang masih di bilang cukup muda untuk melibatkan ikatan pernikahan Jalan mereka masih panjang untu...