6||Taman Kota

1.4K 118 10
                                    

Gista melempar asal tas nya, ia langsung merebahkan tubuhnya ke kasur. Gista menscroll Instagram nya untuk menghilangkan rasa bosan nya.

Ting!

Satu pesan masuk berasal dari ponsel milik Gista, ia membuka isi pesan itu yang berasal dari Cantika. Gista sedikit terkejut melihat isi pesan itu.

"Temuin gw di taman kota sekarang!" Isi pesan Cantika yang singkat namun membuat Gista mengernyitkan dahi nya

Semenjak terjadi salah paham antara mereka, Cantika tidak pernah mengajak nya bertemu lagi, apalagi saling mengirim pesan.

Tanpa pikir panjang Gista meraih kunci motornya dan jaket kulit miliknya, ia menuruni tangga dengan cepat menuju garasi.

"Bi jaga rumah ya, Gista mau pergi sebentar" Teriakk Gista dari luar rumah

"Iya non"

Gista melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Butuh waktu sekitar 15 menit untuk sampai ke taman kota.

Saat tiba di taman kota Gista langsung berjalan menghampiri Cantika yang berdiri membelakanginya.

"Ngapain Lo ngajak gw kesini?" Tanya Gista sontak membuat Cantika membalikkan badannya

"Dateng juga Lo ternyata" jawab Cantika tersenyum sinis

"Gausah basa-basi, gw ga mau buang-buang waktu gw sama orang kaya Lo" ujar Gista

"Hmm, gausah basa-basi ya..." Cantika mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuk nya

"Prok... Prok" Cantika menepuk tangan nya, tak lama datang kedua pria berbadan besar, seperti preman, pakaian nya serba hitam

"Mau ngapain Lo?" Gista menatap tajam Cantika, tanpa rasa takut sedikit pun, meski ada 2 orang yang sedikit menyeramkan menurut Gista, tapi tak menghiraukan nya, karena ini urusan nya pada Cantika, bukan kedua pria itu, pikir Gista

"Lakukan sesuai rencana" ujar Cantika pada kedua pria itu, dengan cepat ia mencengkram erat tangan Gista, membuat Gista meringis kesakitan

"Woyy apa-apaan sih, lepasin ga! Lo juga can maksud Lo apa" teriak Gista, ia masih memberontak, tetapi tenaga nya tak cukup, apalagi ia seorang perempuan, percuma saja ia melakukan hal itu yang hanya membuat nya semakin kesakitan

"Ini akibat nya Lo udah main-main sama gw" jawab Cantika bersedekap dada

Gista mengerutkan keningnya, ia tak tahu apa maksud dari perkataan Cantika, bahkan setau Gista ia tidak pernah lagi berurusan dengan manusia itu.

"Maksud Lo?"

"Masih kurang jelas perkataan gw. Maksud gw itu LO BAKAL MATI DI TANGAN GW, KARENA LO UDAH DUKUNG JAL*NG ITU DI BANDING GW, GW SAHABAT LO, TAPI DENGAN TEGA NYA LO LEBIH DUKUNG ORANG LAIN" Cantika berteriak histeris, seperti kerasukan, Gista semakin heran di buat nya, sahabat? Ia masih menanggap nya sahabat, sahabat macam apa dia yang selalu ingin menang sendiri dan egois

"Cihh, Lo masih nganggep sahabat ternyata? Silahkan Lo mau bunuh gw silahkan, asal Lo bisa aja. Gw dukung Adara karena sekarang dia sahabat gw bukan orang lain, dan dia yang selalu ada buat gw, bukan Lo, kemana aja Lo selama ini, karena hal sepele masalah cowo aja sampe persahabatan kita yang jadi korban nya, Lo ga mikir? Masih waras ga bilang kita sahabat, gw ingetin sekali lagi sama Lo jangan pernah sebut sahabat gw jal*ng lagi, Lo harus nya introspeksi diri, Lo udah lebih baik dari dia sampe bisa ngatain orang seenaknya, otak lo dimana?" Gista terisak saat itu juga, ia menjeda ucapan yang ingin ia katakan

"harusnya Lo bisa sadar setelah kejadian itu tapi ternyata enggak, Afan cinta sama Adara bukan sama Lo, jodoh di tangan tuhan kalo memang suatu saat Lo berjodoh sama dia pasti Lo akan bersatu, tapi kalo enggak sampai kapan pun gabakal bisa bersatu, Afan juga berhak bahagia sama pilihan nya" Lanjutnya

Cantika diam mematung di tempat, tak terasa buliran bening itu pun mengalir dari pipi mulus nya.

Beberapa menit mereka di situasi ini, sama dengan Gista yang tak berhenti memberontak agar kedua pria itu melepaskan nya.

"Lepasin dia" ucap Cantika tiba-tiba, kedua pria itu menuruti perintah Cantika, ia melepaskan cengkraman tangan Gista

"Kali ini gw lepasin Lo, tapi jangan harap kita bisa damai, sampai kapan pun gw ga sudi temenan sama orang kaya Lo lagi" ujar Cantika berlenggang pergi meninggalkan area taman kota diikuti kedua pria tadi yang ikut bersama nya

Gista pun ikut pergi, ia langsung menancap kan gas nya. Gista tak berniat untuk pulang ke rumah, mood nya hancur, ia ingin pergi ke danau tempat biasa diri nya memperbaiki mood, atau jika ia sedang emosi Gista akan ke danau itu untuk menenangkan diri.

Sekitar 10 menit ia sampai di danau itu. Gista berjalan ke tepi danau, ia menggulung celana nya hingga selutut, lalu ia menyelup kan kaki nya ke air, Gista merasakan dingin pada kaki nya, tapi ia suka dengan keadaan seperti ini, andai di rumah ia bisa setenang ini.

Gista melihat sekeliling danau tersebut yang di penuhi dengan sepasang kekasih, memamerkan kemesraan mereka, Gista di buat iri oleh pemandangan itu, andai ia punya pacar pasti Gista tidak akan kesepian saat di tinggal orang tua nya bekerja.

"Ck. Tau ah mending beli es krim biar mood gw balik" Gista beranjak dari duduk nya, ia ingin mengunjungi kedai es krim yang tak jauh dari danau

"Aduhh!" Gista meringis memegangi kepalanya yang terbentur, ia sedikit mendongak untuk melihat siapa yang di tabrak nya. Betapa terkejutnya Gista saat ia melihat orang yang di tabrak nya adalah Rakha

"Rakha" gumam Gista

"Aww" lirih Gista, ia memencet jidat yang memerah akibat menabrak dada bidang Rakha.

"Lo kenapa sih, jalan ga liat- liat!" Tegur Rakha

"Lah kok Lo nyalahin gw sih, jelas-jelas Lo yang nabrak gw duluan" jawab Gista

"Nihh liat jidat gw kalo benjol tanggung jawab Lo, lagian gw nabrak orang serasa nabrak batu keras amat, eh iya lupa sama kaya orang nya juga batu" ujar Gista meledek

"Bawel" Rakha hendak pergi namun dengan cepat Gista menahan nya

"Ehh mau kemana Lo, liat nih jidat
gw" Gista menunjuk jidat nya

"Terus?"

"Ah elah susah ya ngomong sama manusia batu, peka dikit lah, obatin gitu"

"Sudi"

"Yaudah kalo Lo ga mau gw bakal teriak sekarang" ancam Gista

"Silahkan" jawab Rakha

"Tolonggg... Tolonggg, cowo ini mau macem-macem, nih liat dia kasar banget kan" teriak Gista menunjuk kan jidat nya, banyak pasang mata memperhatikan mereka, ada yang berbisik-bisik

"Tolonggg... Dia bilang ma-" Rakha membekap mulut Gista, ia menggendong Gista ala bridal style

"Woyy, turunin ga! Apa-apaan sih Lo"

"Diem"

Gista hanya pasrah, entah apa yang akan dilakukan Rakha pada dirinya.

--Happy Reading--

Apa yg mau Rakha lakukan ya?

Hmm... Penasaran ga? Jangan lupa vote, follow dan komen

Lanjutt??

Fall In Love (Rakha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang