11||Balapan

1.8K 148 31
                                    

Malam telah tiba, Rakha kini tengah bersiap-siap untuk pergi ke arena balapan. Dia juga di temani oleh para anggota inti Black sapphire. Nizam  dan Arie hanya menunggu di markas sembari memantau perkembangan tentang keberadaan Gista.

Tentu Gista masih belum bisa ditemukan. Eby gagal melacak keberadaan Gista, karena sinyal dari GPS Gista mati, sehingga Eby tidak dapat melacak nya.

Rakha menuruni tangga, ia sudah siap dengan jeans hitam dan jaket kulit senada dengan celana nya, ditambah sepatu putih nya.

"Lo yakin mau ke sana? Lo udah lama ga balapan rakh, kalo Lo kenapa-kenapa gimana" ujar Afan

"Lo ngeremehin gw" jawab Rakha menatap tajam Afan

"En-ggak gitu, maksud gw cu-"

"Gausah banyak bacot, kalo gamau ikut Lo disini aja biar gw yang pergi. Nyawa Gista lebih penting, emang Lo ga mikir kalo sampe Gista kenapa-napa"

Afan terdiam sejenak, ada benarnya yang di katakan Rakha. Sudah malam seperti ini Gista juga belum di temukan.

"Sorry"

Rakha segera meraih kunci motornya. Ia berjalan keluar markas, dengan cepat Rakha langsung memasang helm full face nya dan langsung menancap kan gas.

Afan, Eby dan Zayyan juga segera menaiki motor mereka masing-masing untuk mengikuti Rakha.

Sesampainya di sana, sudah banyak pasang mata yang memperhatikan nya.

Memang dulunya Rakha sering sekali balapan disini. Bahkan hampir semua pertandingan yang diikuti nya selalu menang, jarang sekali kalah.
Tak sedikit yang mengidolakan nya. Terutama para kaum hawa.

Rakha membuka helm full face nya, dalam sekejap sorak sorai terdengar jelas di sekitar nya.

Rakha sedikit bingung untuk mencari-cari sosok misterius itu. Terlebih ia tak tahu wajah dari orang tersebut, semakin sulit untuk menemukan nya.

Ciittt

Satu motor berhenti tepat di samping Rakha. Sosok itu memakai helm full face sehingga tidak dapat melihat wajah nya. Ia juga memakai baju serba hitam, sangat misterius.

"Siapa Lo?" Rakha melihat nya dari atas sampai bawah. Dari gestur tubuh nya bisa di tebak kalau dia laki-laki

"Jawab bangsat" sentak Rakha saat diri nya di abaikan. Rakha memang tak menyukai hal itu

"Sabar rakh, kaya nya dia orang yang chat Lo" ujar Afan menengahi

Rakha menoleh sekilas ke arah Afan, lalu kembali menghadap sosok misterius itu. "Lo yang ngirimin chat ke gw"

"Pinter juga Lo"

"Mau Lo apa brengsek" sentak Rakha. Emosi nya sudah memuncak

"Kita balapan one by one kalo Lo menang gw bakal kasih tau keberadaan Gista. Tapi kalo Lo kalah, Lo ga akan bisa ketemu Gista selamanya. Karna dia akan jadi milik gw" ujar nya tersenyum smirk

"Oke deal" Rakha mengulurkan tangannya. Mereka saling berjabat tangan sekarang. Sedang kan Afan, Eby dan Zayyan sedang bergelut dengan pikiran nya masing-masing melihat Rakha mengambil keputusan tanpa berfikir panjang

"Deal"

---

Brumm

Brumm

Sebentar lagi pertandingan akan segera di mulai. Terdengar jelas suara motor keduanya yang sudah siap untuk melaju.

"Gw khawatir kalo si Rakha bakal kalah" celetuk Zayyan tiba-tiba

Fall In Love (Rakha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang