Afan dan Adara kini tengah memasuki ruang UKS yang berada di sekolah nya. Bau obat-obatan langsung menusuk.
"Ganti baju Lo dulu" ujar Afan menyodorkan satu stel seragam pada Adara
"Lo dapet dari mana?" Tanya Adara
"Tadi gw minta sama Rakha, kalo Lo ga lupa dia siapa" jawab Afan, Adara hanya mengangguk dan menerima pemberian Afan
"Oh, ok makasih"
Afan memainkan benda pipih nya, sambil menunggu Adara mengganti seragam nya. Tak lama pun Adara selesai mengganti seragam nya, Afan menyuruh nya duduk di brankar untuk di obati.
Afan mengambil kotak P3K yang berada di laci, lalu ia mengobati luka yang memerah di sekitar lutut Adara dengan salep. Afan mengobati nya dengan sangat telaten, sesekali Adara merintih kesakitan karena salep yang di gunakan itu menimbulkan efek perih dan panas.
"Shhh" lirih Adara
"Sakit ya?" Afan menghentikan aktivitas nya, ia membuang kapas yang sudah terpakai ke tempat sampah
"Iya lah pake nanya" jawab Adara
"Biasa aja kali gausah ngegas, marah mulu tar cepet tua" ledek Afan yang mendapat jeweran dari Adara
"Aduh aduhh, shh... Sakit woyy" Ringis Afan memegangi telinga nya yang memerah
"Maka nya gausah ngeledek orang, tau rasa kan sekarang"
"Ck, iya iya, cowo selalu salah" Ujar Afan
"Kan yang selalu benar itu cewe" celetuk Adara mengundang tawa kedua nya, tanpa di sadari di balik pintu ada seseorang yang mengintip dengan tatapan tak suka ke mereka, kedua tangan nya mengepal, muka nya yang memerah.
---
Adara kini masih berada di ruang UKS di temani Afan. Afan sengaja bolos pelajaran kedua, ia sudah mengabari Rakha dan minta di izinkan kepada guru.
Adara tertidur di atas brankar, sekarang luka nya sudah lebih baik, tidak terasa panas lagi. Afan tak henti nya memandang wajah tenang Adara yang sedang tertidur. Seulas senyum terbit di bibir Afan, ia mengelus rambut halus Adara.
"Ekhemm" Dehem Gista dan Vio yang berada tepat di belakang Afan
"Loh kok kalian di sini, bukan harus nya masih di kelas" ujar Afan
"Eh dodol sekarang aja udah jam berapa, Lo mau kita semua nginep di kelas gitu" jawab Vio geram
Afan pun melihat jam tangannya, ia baru sadar jika kini sudah menunjukkan jam pulang sekolah. Saking senangnya bisa berdua di UKS dengan Adara ia sampai tak mendengar suara bel.
"Tau Lo budeg atau gimana sih, sampe suara bel segede toa aja Lo ga denger" sahut Gista
"Ya sory"
"Ehh tapi tadi gw ga salah liat kan, Lo senyam-senyum kaya orgil sambil liatin Adara, kesambet Lo" ujar Vio dengan senyum tengilnya
"Apaan kagak, salah liat kali Lo"
"Gausah ngeles Bambang, gw ga buta"
"Berisik deh Lo berdua, inget ini UKS, fan Lo ikut gw" ujar Gista menengahi
"Gw?" Tunjuk Afan pada diri nya
"Iya lah masa setan, Lo ga tuli kan"
"Ck, iya"
"Vi Lo jagain Adara bentar ya, gw ada urusan sama makhluk satu ini" ucap Gista melenggang pergi diikuti Afan, Vio hanya mengacungkan jempol nya ke atas
Gista berjalan mendahului Afan, ia membawa Afan kesuatu tempat.
"Mau kemana sih jauh amat, pegel nih kaki gw" gumam Afan
"Ngeluh mulu kerjaan Lo, kalo ga mau pegel noh naik helikopter" Jawab Gista
"Rooftoof?" Tanya Afan saat Gista membawa nya kesana
"Lo mau ngapain ajak gw kesini"
"Lo suka ya sama Adara?"
"H-hah, engg-ak mana ada, gausah ngaco deh, gw itu tadi cuma c-care aja sama dia iya itu doang" Afan terlihat sangat gugup menjawab pertanyaan dari Gista, mampus lah ia juga tahu Gista tidak sebodoh itu
"Yakin? Kalo enggak kenapa Lo gugup" Gista menatap manik mata Afan lekat, Gista hanya terkekeh pasalnya ia tahu bahwa Afan sedang membohongi nya
"Jawab jujur fan! Gw tau Lo udah suka sama Adara dari lama, Lo ga perlu nutupin perasaan Lo. Pasti Lo ga tau kan kenapa Cantika selalu ngusik Adara? Ya karena dia suka sama Lo fan, dia mikir nya Adara ngerebut Lo dari dia, coba Lo pikir semakin lama Lo pendam pasti semakin fatal akibatnya, ini belum seberapa fan, gw takut nya dia nanti makin nekat, inget cinta itu buta! Lebih baik Lo ungkapin aja perasaan Lo ke Adara, gw yakin kok Adara juga punya perasaan yang sama, gw juga ga sebodoh itu fan, gw bisa bedain mana orang yang benar-benar cinta sama care, itu jauh beda. Sebelum terlambat fan, kalo Lo udah punya hubungan sama Adara gw yakin pasti ga ada kesalahan pahaman lagi, nanti gw bantu jelasin ke dia, gw tau Cantika itu obses sama Lo" ujar Gista panjang lebar, ia tahu persis sikap Cantika, karena Cantika dulu nya juga sahabat Gista, namun terpecah akibat kesalahan pahaman antara Adara dan Afan
Flashback on
"Fan, gw suka sama Lo sejak pertama kali kita kenal" ujar Cantika meraih punggung tangan Afan
"Sory can, tapi gw ga suka sama Lo, gw cuma cinta sama Adara" Afan menyingkirkan tangan Cantika
Deg.
Cantika terisak saat itu juga, ia berlari meninggalkan taman yang sudah dia hias hanya untuk confes dengan Afan, ia fikir Afan juga memiliki perasaan yang sama pada nya, namun salah.
"Lo jahat fan, Lo jahat" Lirih Cantika, Afan berusaha mengejar nya namun nihil, Cantika terus berlari tanpa menghiraukan Afan yang terus menerus memanggil nama nya
"AAAAAA, GW BENCI SAMA LO ADARA, GW BENCII! GW BAKAL REBUT SEMUA APA YANG LO PUNYA, SETELAH LO REBUT GISTA DARI GW, LO JUGA UDAH REBUT AFAN" teriak Cantika histeris, ia sudah seperti orang yang tak waras, banyak pasang mata memperhatikan nya, bahkan ada juga yang merekam nya, namun ia sudah tidak peduli, seperti sudah kehilangan kewarasan nya
Sejak kejadian itu Cantika seperti kehilangan akal sehat nya, dulu dia anak yang penyayang dan lemah lembut, tidak pernah sekalipun bersikap kasar dan suka main tangan terhadap orang lain, namun sekarang berbalik Cantika selalu mengusik ketenangan Adara, bahkan Gista dan Vio pun ikut kena imbasnya.
Flashback of
Afan hanya mengangguk lemah, ia mengingat kembali kejadian masa lalu nya.
"Tenang fan, gw bakal bantu Lo Deket sama Adara, dan gw bakal bantu Cantika bisa balik kaya dulu lagi" Afan tersenyum tipis mendengar penuturan Gista
"Makasih sta" ucap Afan, Gista mengangguk
"Sampe kapan pun ga akan ada yang bisa nyatuin mereka berdua, GISTA awas aja Lo, dasar pengkhianat Lo ngedukung mereka, tapi enggak sama gw, Lo emang jahat, tunggu Lo semua pembalasan gw" gumam seseorang mengintip di balik pintu rooftoof
--Happy Reading--
Siap-siap konflik nih!
Quotes: dari Cantika kita belajar, jangan berekspektasi terlalu tinggi, Karena apabila keinginan kita tidak mencapai ekspektasi, itu terlalu sakit, seperti kita terbang terlalu tinggi, lalu jatuh kedalam jurang, bisa kebayang kan betapa sakit nya.
Karena tahta tertinggi mencintai sesungguhnya adalah merelakan orang yang kita cintai bahagia bersama orang lain. Percuma jika kita bisa memiliki raga nya namun tidak hati nya, akan sia-sia.
Jangan lupa vote, follow dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love (Rakha)
Roman pour Adolescentskisah kita berawal dari Perjodohan yang tidak di inginkan Membuat kedua makhluk yang berbeda gender itu harus menjadi sepasang suami istri di usia nya yang masih di bilang cukup muda untuk melibatkan ikatan pernikahan Jalan mereka masih panjang untu...