6. Mr. sakit!

724 62 6
                                    

"Ssshhh."

Sebuah desahan yang terdengar ditelinga Junkyu. Junkyu menggumam dalam hati, dia tak merasakan sakit apa pun. Dan dia juga dalam keadaan sadar. Dia sangat yakin jika Haruto tak tidur di kamar itu. Tapi, kenapa ada suara berat yang mendesah di pinggir telinganya. Yang sukses membuat sekujur tubuh itu merinding.

Junkyu menggerakkan sedikit badannya, berniat untuk bangun dari sana. Tapi, ada sebuah kejanggalan yang dia rasakan. Junkyu coba meraba ke sekitar perutnya, ada sebuah tangan yang melingkar di sana.

Junkyu membuka sedikit matanya, dan dia melihat ada Haruto yang memeluknya dari samping.

"Ja-jadi, Haruto semalaman ini tidur di sini?" batinnya bertanya.

Karena merasa jijik, Junkyu berani bersumpah jika dia tak pernah menginginkan sentuhan apa pun dari orang yang dia beri gelar bajingan tersebut.

Saat hendak memindahkan tangan Haruto, Junkyu merasakan kehangatan di sana. Bahkan Junkyu dapat merasakan tangan itu tidak bisa dikatakan hangat, itu sangat panas.

"Haru!" panik Junkyu yang langsung bangun dari posisinya.

Wajah Junkyu memerah karena takut, nafas Junkyu naik-turun tak beraturan, Haruto yang biasa memarahinya, tiba-tiba jatuh sakit?

Terlihat dari bibirnya yang bergetar, menggigil. Matanya memejam erat, suhu tubuhnya juga bisa dirasakan begitu panas. Jujur, Junkyu benar-benar takut.

"Ha-Haru, ada a-apa?!" Junkyu berusaha membangunkan Haruto, namun tetap saja tak ada reaksi dari orang di sebelahnya.

Junkyu, dengan inisiatif sendiri keluar dari kamar. Junkyu berniat memanggil semua orang yang ada di luar. Siapa pun itu, Mr mereka sedang sakit.

"TOLONG!!!" Teriak Junkyu.

"Siapa pun yang ada di rumah ini!! Tolong!!" teriak Junkyu dengan susah payah.

Karena jujur, di rumah sebesar itu sangat susah untuk berlarian. Biasanya ada beberapa pengawal di depan pintunya. Tapi, karena Haruto ada di dalam. Jadi, mereka tak perlu berjaga di depan kamar Junkyu.

Junkyu juga tidak mungkin berlarian ke sana kemari di saat posisi Haruto sendirian di dalam sana. Maka dari itu, dia hanya bisa berteriak sekuat tenaga.

Junkyu hanya tidak tahu, ada bel darurat di dalam kamar. Diletakkan di atas kepala ranjang, sama dengan layaknya rumah sakit.

Junkyu bersyukur, karena diujung nafas lelahnya para pengawal sudah terlihat berlarian menuju ke arahnya.

"Ada apa Tuan Kim?" tanya salah satu dari mereka.

"Harut-maksud ku Mr. Watanabe-" jeda. Junkyu menarik nafas panjang. "Haruto ada di dalam!" teriaknya sambil menunjuk ke arah dalam kamar.

Semua orang di sana langsung menghembuskan nafas lelah.

"Tuan, Mr. memang sudah berniat tidur bersama Anda sedari semalam. Kenapa Anda terlihat begitu takut? Mr. Watanabe tidak melukai Anda, bukan?"

"BUKAN!!" teriak Junkyu yang membuat mereka tersentak. "Bukan itu yang ku maksud!! Kalian coba cek ke dalam!"

Tanpa berpikir panjang, mereka lekas masuk bersamaan dan terkejut saat melihat Mr. mereka yang terlihat begitu pucat.

"Panggilkan anggota lain untuk ke sini!" titah salah satu pengawal.

"Tuan Kim, Saya harap Anda tidak akan ke mana mana dulu. Mr. Watanabe membutuhkan teman di sini."

Junkyu hanya mengangguk saat mendapati amanat dari salah satu mereka. Sementara mereka berpencar dengan tugasnya.

.

Love Story (HARUKYU) HIATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang