Halo halo, apa kabar semuanya? Tidak bosan-bosannya Inay bakal nanyain kabar kalian, hehe.
Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.
###
Dengan si kembar, Vallen akhirnya bisa keluar dari hutan itu dengan cepat. Saat ini, Vallen tengah tertidur dalam gendongan Arga. Gara dan Raga bertugas mengawasi dan membersihkan sekitar.
Dari kejauhan, mereka bisa melihat dua kubu yang saling menyerang. Vallen merasa mulai terganggu dengan suara bising yang terdengar sampai ke mimpinya.
Perlahan, Vallen membuka matanya dan dibuat takjub sekaligus bergidik. Ia bisa melihat sang ayah dan yang lainnya sedang saling bertarung dan membidik lawannya.
Jumlah keseluruhannya sangat banyak, Vallen dibuat merinding. Ia juga bisa melihat banyaknya orang yang tergeletak di tanah. Vallen tidak bisa membedakan mana yang berasal dari pihak ayahnya dan pihak musuh. Karena mereka semua sama menggunakan pakaian hitam.
Vallen melirik ke arah kakak kembarnya yang terlihat sangat tenang, seolah tidak terpengaruh dengan adegan yang terjadi tidak jauh dari mereka berdiri.
Hugo melihat anak bungsunya yang berada di gendongan salah satu anak kembarnya, akhirnya bisa menghela napas lega. Ia hanya perlu fokus dan membereskan secepatnya tikus-tikus ini.
DORRR.
Hugo memiringkan kepalanya secara refleks ke sebelah kanan. Ia menatap dingin ke arah lawannya yang masih menodongkan pistol ke arahnya.
"Kemana kamu melihat?" ucap Paul Carrillo, pemimpin aliansi mafia yang saat ini tengah melawan Martinez.
"Aku tidak berbicara dengan seekor serangga," balas Hugo dengan enteng.
"Siapa yang kau anggap serangga, sialan!"
Hugo tidak membalas ucapan Paul, ia malahan tersenyum miring.
Paul semakin tersulut emosi, melihat Hugo yang mengabaikannya, malahan terkesan meremehkannya. Apakah ia terlihat mudah?
Peluru kembali mengarah ke arah Hugo, Hugo tentu saja dengan mudahnya bisa menghindarinya. Hugo diam-diam melirik ke arah si kembar dan memberi kode untuk membawa Vallen pergi dari sana. Tidak perlu membuang waktu lagi.
Si kembar yang melihat lalu menganggukkan kepala dengan samar. Si kembar mempercepat jalannya. Bodyguard Martinez membukakan jalan untuk tuan muda kembar mereka. Apalagi setelah melihat tuan muda bungsu yang berada di gendongan si kembar. Bodyguard Martinez tidak perlu lagi menahan serangan mereka pada musuh-musuhnya.
***
Arga mendudukkan Vallen di kursi samping pengemudi, ia mengambil alih kemudi. Untuk Gara dan Raga, mengambil kursi belakang.
Di sekitar mereka masih berlangsung pertempuran yang sangat sengit. Tugas si kembar saat ini adalah membawa Vallen ke tempat yang aman.
"Kak, Ayah dan yang lainnya?"
"Tidak perlu pedulikan mereka, mereka bisa menjaga diri sendiri. Saat ini, Kakak perlu membawa Vallen ke tempat yang aman."
"Tapi... ."
"Pasang sabuk pengamannya kita akan pergi sekarang."
Bodyguard Martinez dengan cepat membersihkan jalan, supaya mobil bisa pergi dengan mudah
Vallen seperti melihat secara langsung film Hollywood tentang pertarungan antar mafia. Jika ini syuting, mungkin Vallen akan melihat adegan sampai selesai. Sayangnya, ini semua nyata! tidak ada juru kamera, sutradara dan kru film lainnya. Vallen menebak jika situasi ini mungkin berawal darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Cannon Fodder
Teen FictionVallen terbangun dan mendapati ia kembali ke masa lalu. Ternyata ia bukanlah anak kandung dari keluarganya saat ini. Saat mengetahui itu ia menolak untuk kembali ke orang tua kandungnya. Jadi Vallen selalu membuat masalah dengan keluarganya dan meno...