Jam 4 subuh tadi hujan. Namun sudah berhenti sekitar jam 5.46. Hanya tersisa becekan air di jalanan yang dilalui banyak orang.
Diluar negeri, berpergian dengan jalan kaki atau naik sepeda lebih baik ketimbang naik mobil atau motor. Mereka mengutamakan kesehatan diri juga lingkungan. Begitupun Jennie yang sudah aktif berkuliah di jurusan kedokteran.
Dia mahasiswa baru yang dilirik banyak senior karena cantik. Tapi Jennie selalu mengatakan pada teman-temannya kalau dia sudah punya pacar. Hingga akhirnya senior mengetahui hal itu. Tapi bukan berarti berhenti untuk tak mendekati. Masih saja, selalu ingin mencari perhatian Jennie.
" Hai Jennie."
Jennie tersenyum. Dia mencoba fokus ke laptopnya selama banyak cowok-cowok nimbrung di meja taman dia. Mana Jennie sendirian lagi!!
" Hei!"
Suara seseorang membuat mereka semua teralihkan. Bahkan Jennie yang ikut menoleh ke sisi kirinya.
Melihat asisten dosen, Son Wendy. Yes! Dia dari Korea. Ketara dari marganya.
" Iya Kak?"
Mereka segan. Karena Wendy senior S2 kedokteran.
" Aku ada perlu dengan Jennie." Katanya bikin mereka saling melirik.
" Did you hear?" Tanya Wendy bikin mereka langsung bergegas bangun dari duduk untuk pergi.
" Hah~ akhirnya bisa duduk." Ucap Wendy.
Jennie tersenyum kecil sambil menyeruput jus nya.
" Gimana? Enak disini?"
" Enak. Temennya baik-baik."
" Setidaknya kamu gak kurang bahasa inggris."
Wendy mengeluarkan laptopnya. Mata melirik layar Jennie jika ada banyak gmail masuk.
" Jaman sekarang masih pakai gmail untuk kirim pesan?" Tanyanya.
" Ah! Ini pacarku, Rosie."
" Ohhh~~ soldier right?"
" Yeayy." Kekeh Jennie.
" Aku belum pernah melihat wajahnya."
Wendy mendekat. Jennie memberitahu bagaimana wajah Rosie lewat foto-foto yang di kirim.
" Oh! Cool!" Ucap Wendy. Jennie tersenyum lebar. Dia suka pujian orang-orang terhadap Rosie. Tandanya, cowok itu gak gagal berproses.
Jennie selalu membalas apa yang Rosie kirim ke dia. Jika Rosie mengirimkan foto-foto, Jennie akan mengirimkan fotonya juga. Kalau Rosie hanya mengirimkan catatan panjang lebar, Jennie juga akan melakukannya.
Bucin mereka gak bakal berkurang. Rosie bercerita kalau di pangkalan dia di ejek temen-temen satu angkatan karena terlalu bucin ke Jennie. Mengatakan kalau dia sering pamit kerja dan menyapa saat pulang ke foto-foto Jennie di loker. Kai dan Sehun selalu ada bahan ejekan baru tiap harinya buat Rosie. Tapi Rosie jawab, dia gak malu kok. Bodolah! Sikap Rosie seperti itu. Tandanya dia udah cinta mati ke Jennie. Gak bakal ngelirik cewek lain. Lagian buat apa? Gak punya waktu buat ngeliat cewek lain kalau kerjaan pengabdi negara begini.
Satu-satunya wanita yang bikin Rosie betah ya Jennie. Mau dia dalam keadaan apapun juga tetap Jennie. Mati-matian dia rebut Jennie dari banyak cowok, masa iya pas dapat gak di sayang.
Jennie kadang suka ketawa sendiri kalau baca surel Rosie. Masih bisa dia ngelawak. Lawakan Rosie gak pudar di ingatan Jennie meski dia hanya sekedar membaca surelnya.
Rajin, always, setiap Jennie kangen Rosie, dia akan post foto Rosie di SNS. Temen-temennya pada godain. Bahkan temen SMA yang tau gimana suami-istri ini gak bisa pisah. Mereka kayak perangko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say No III+ ✓
FanfictionSILAHKAN BACA SAY NO 1 DAN SAY NO II+ DULU⏭️ Mereka LDR. Rosie memberikan janji pada Jennie jika saat dia pulang nanti, dia siap menikahi Jennie. Cewek itu memang memegang janjinya. Diapun bicara pada orang tua soal hubungannya dengan seorang pengab...