31

608 100 14
                                    

Fruuzzz!!!!! Pesawat melintas. Jennie mendongak dan berhenti jalan untuk melihat senyum pesawat dari Korea Selatan. Kangen Seoul jadinya.

" Hai Jen!"

Wendy datang mendekat.

" Kakak gak ngajar?" Tanya Jennie sebari jalan berdua masuk kampus.

" Aku ngajar tapi jam 10. Sekarang mau praktek dulu."

Gak lama Wendy berhenti tuh bareng Jennie. Ngeliat ada anak kepala rektorat datang ke kampus ntah ngapain. Kayaknya habis ketemu pak rektor.

Dia melintas melewati kedua orang ini. Sempat mata melirik Jennie lalu acuh lagi sambil jalan bersama asisten keluarganya.

" Namanya Harry." Tunjuk Wendy. Jalan lagi bareng Jennie yang ngangguk pelan.

" Udah nikah?"

" Belum. Umurnya sama denganku 25."

" Ohhh."

" Bedanya, dia miliarder. Aku mahasiswa." Kekeh Wendy buat Jennie ikut tersenyum.

" Aku duluan ya."

" Iya Kak."

Keduanya pisah. Wendy masuk ke lab untuk siap praktek. Sedangkan Jennie masih harus naik ke lantai 5 dimana kelasnya berada untuk matakuliah lain.

Selama Jennie mendengar materi dosen, dia selalu perhatikan. Duduk di kursi belakang bagian tengah. Melihat dosen yang sibuk menerangkan materi panjang lebar soal ketahanan tubuh manusia.

Drrtt~~!!!

Hp bergetar. Jennie membalik benda itu di atas meja. Lalu melihat jika Rosie baru terpegang hp untuk menghubungi nya. Dia mau video call dengan Jennie.

Bentar ya sayang.
Aku masih kelas.
Nanti aku telpon balik.
By🤍

---

Rosie membacanya. Diapun mengangguk paham untuk membalas chat istri kesayangan.

" Sinyalnya ok." Kata Sehun.

" Nongkrong sini dulu kita." Lanjut Kai. Terduduk jongkok di sudut tembok buat mainkan hp. Ngeliat-ngeliat SNS. Apa aja yang terjadi selama dia gak pegang. Dah lama banget gila!! Ada kayak 1 tahun gak ke pegang hp karena disini bukannya gak diperbolehkan, namun tak ada sinyal!! Sulit. Namun kalau gmail atau telpon genggam enak. Mereka punya sinyal satelit satu dimana itu di ruang kantor para jenderal. Jadi kalau mau kirim sesuatu bisa kesana.

" Apa kabar my Jung gua ya?" Tanya Kai. Dia coba menelpon Krystal. Ntah masih aktif atau gak nomornya, Kai mencoba.

" Gua kesana dulu ya." Tunjuk Rosie bikin Sehun dan Kai mengangguk saat Rosie perlahan menjauh.

Rosie duduk mencari sinyal tempat lain. Hingga dia nemu aja sinyal walau gak bagus di belakang pos jaga.

Rosie menghubungi orang rumah dulu. Dia pengen tau kabar Mama sama Kakak di rumah. Kangen!!

" Rosie baik. Rosie banyak makan."

" Jangan sakit ya sayang."

" Iya Ma. Kakak mana?"

" Kakak kerja. Kan belum pulang jam segini."

" Oh iyaya. Nanti salamin ya Ma. Rosie pegang hp cuman siang aja. Soalnya gak sinyal. Jelek banget! Ini mumpung kata senior sinyalnya bagus. Rosie juga gak bisa kalau pegang hp terus."

" Iyaa gak papa. Kerja bagus-bagus."

" Iya Ma."

Rosie senang menelpon orang tuanya. Setidaknya dia mendengar kalau Mama sehat-sehat aja gak sakit. Takut kalau sakit, nanti siapa yang mau jaga? Alice juga kerja. Gak bisa tiap jam nemenin.

Say No III+ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang