35

781 128 13
                                    

" Ahk!" Kaget Rosie saat Jennie melompat memeluknya. Cowok ini tersenyum. Dia menenggelamkan wajahnya di bahu Jennie.

" Aku kangen kamu." Ucap Rosie.

Pelukan terlepas. Rosie mengelus pipi Jennie, mengusap air matanya. Lalu dia nunduk, mengecup bibir Jennie yang menerima kecupan ini karena....siapa sih yang gak kangen!? Mau 4 tahun!!! Di tinggal 7 bulan. Setengah tahun tak ada kabar.

" Kamu masih cantik." Ucap Rosie. Merapikan rambut Jennie barengan sama kedatangan mobil orang tua Jennie yang pulang dari kantor.

Jennie panik. Dia mendongak pada Rosie yang menatapnya lagi.

" Daddy." Bisiknya buat genggaman mengerat dan Rosie menoleh ke samping ngeliat Daddy Kim keluar dari dalam mobil.

" Ada apa ini ramai-ramai?" Tanya Daddy.

" Dad?" Panggil Mom di dalam mobil karena ngeliat ada Rosie disana! Cuman suaminya tak mendengar.

" Pergilah Rosie. Daddy." Dorong Jennie tapi Park mengeraskan posisi dimana dia mau di samping Jennie.

" Who's he? Why haven't you left yet, Ruby? Harry is waiting for you." Kata Daddy.

Ella udah gak mau nih ikut campur. Dia hanya di batas membantu Rosie bertemu Jennie sebelum pergi.

" Rosie! Letnan satu, Korea Selatan!" Katanya langsung.

Daddy Kim menatap. Tingginya sama dengan Rosie. Badanpun tinggi, besar dan kekar. Kerutan Daddy muncul saat melirik anaknya buang muka sambil nunduk dan menggeser pelan langkahnya mendekati Rosie.

Jennie takut Daddy nya! Meski gak pernah di marah, tapi Jennie pernah melihat Daddy kalau marah gimana.

" Honey."

Mereka semua menoleh bahkan Daddy yang terpanggil oleh istri.

Mommy tersenyum manis.

" Bisa kita masuk saja?" Tanyanya.

.

.

.

.

.

.

.

Rosie melepas topinya. Dia meletakkan benda itu di atas meja, belum mau duduk, melihat Daddy sudah duduk di sofa tunggal.

" Aku kemari ingin melamar Jennie." Kata Rosie.

" Yeogi-e anjeuseyo." Kata Mommy.

" Aniya. Khamsahamnida! Aku hanya ingin to the point." Jawab Rosie yang beralih ke Daddy Kim lagi.

Daddy membuang kasar nafasnya. Jennie dan Ella sebelahan dan mereka kelihatan tegang banget sekarang. Ngeliat gimana Rosie terlihat beraninya kebangetan! Datang-datang langsung ngomong itu ke Daddy.

Rosie mengeluarkan kalungnya dari saku jaket. Lalu dia gelantungi di genggaman tangan kanan.

Jennie melihat benda itu. Dia mengangkat pandangan, melihat Rosie tidak berkedip menerima sorotan mata Daddy.

" Aku kemari, untuk melamar Jennie Ruby Jane Kim. Sesuai janjiku padanya dan keluarga ini untuk datang memberi kepastian, bagaimana hubunganku dan Jennie. Namaku, Rosieanne Park. Aku anak dari Daniel Park, seorang pengabdi negara, kolonel barisan AD."

Daddy mendengarnya. Dia belum bicara sepatah katapun terhadap Rosie.

" Ok. This situation is getting more difficult. And.... please...anjeuseyo." Kata Daddy buat Rosie termundur lalu duduk di sofa depan.

Say No III+ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang