Chapter 13

4.3K 322 26
                                    

Perubahan mood seorang omega hamil jauh lebih ekstrem bila dibandingkan ketika mereka cemburu. Jangan tanyakan tentang keinginan yang bermacam-macam bentuk, dan aneh ada kalanya dimana hari Gu Zheng dibuat kacau balau. Yah, meskipun ia telah mempersiapkan diri, menangkal segala kemungkinan (aneh) yang mungkin datang dari istrinya, omega hamil itu benar-benar sesuatu.

Hari ini, Chen Jian yang dipusingkan dengan masalah morning sickness parah membuatnya (GZ) ekstra waspada. Membantunya memijat ketidaknyamanan di tengkuk pria itu, sambil memberikan feromon ringan guna meredakan ketegangan sang omega. Permintaan omega hamil akan feromon alfa memang sangat besar, dan ini telah diperingatkan oleh dokter sejak awal.

Cepat atau lambat, ia akan terbiasa, kan.

Tapi.......

Ini tetap keterlaluan, ba!

Karena, Chen Jian memperlakukannya sebagai bantalan feromon yang dapat dibawa kemanapun, termasuk perusahaan.

"Apa? Kamu tidak suka?!" Chen Jian yang diam-diam mengamati ekspresi alfa-nya dari kaca mendecakkan lidah. "Sekarang kamu mengeluh, kan?" Mata indah omega itu jatuh pada perutnya, terkulai lemah.

Gu Zheng: Sungguh! Aku tidak bisa menandingi perubahan suasana hati istrinya, ah!

Apalagi dia akan selalu memasang wajah terluka usai menyalahkan(marah)nya. Jika begini, apa yang bisa dia jawab?

"Tidak, tidak. Sayang, aku tidak mengatakan apapun. Kamu membutuhkanku saat ini, jadi aku akan melakukan semua yang ku bisa, untukmu. Sungguh!"

Dia ikhlas, kok...

Tersenyumlah.

"......"

Gu Zheng berharap agar Chen Jian tidak lagi marah dan berprasangka buruk padanya, tetapi di detik berikutnya dia melihat Chen Jian terdiam dengan mata berkaca-kaca. Dan bisa ditebak apa yang terjadi setelahnya...

Chen Jian menangis! Ya, menangis.

Ini bukan sekali terjadi, rasanya setelah hamil, selain marah, Chen Jian juga sering menangis tanpa sebab. Dan saat itu terjadi, apa yang bisa dia lakukan adalah memberi istrinya pelukan hangat dan nyaman beserta feromon ringan yang menenangkan.

Dengan begini, Chen Jian bisa menempel padanya seharian penuh, menolak melepaskan pelukannya apalagi ditinggalkan.

Gu Zheng khawatir, jika pria ini menangis lebih lama lagi, baik ibu dan bayinya berada dalam bahaya. Tapi, bahkan dokter dan kedua ayahnya mengatakan ini merupakan fenomena yang lumrah terjadi pada omega. Yah... hormon ibu hamil seringkali membuat orang-orang disekitarnya khawatir.

Butuh waktu lama bagi Gu Zheng menenangkan emosi Chen Jian yang labil, setelah dirasa pria itu berhenti menangis, ia membawakan air hangat guna menyeka wajah giok sang istri.

Entah mengapa, dia selalu merasa kulit Chen Jian semakin berkilau dan halus dari biasanya. Ini membuatnya berkeinginan untuk menggigitnya, apakah rasakan akan sekenyal kue ketan?*.

Apa ya, kue ketan: mochi gitu, bukan?

Rutinitas pagi yang biasanya selalu berakhir dalam waktu singkat membutuhkan waktu yang lama. Apalagi jika bukan menyiapkan Chen Jian?

Meskipun dia tahu kondisinya yang hamil membuatnya rentan kelelahan, Chen Jian dengan sifat keras kepalanya sangat sulit dikendalikan. Masalah pekerjaan, tidak ada satu haripun dimana ia melewatkannya.

Asisten Xia telah bersama Chen Jian begitu lama, tetapi baru kali ini dia dibuat terperangah oleh sifat lengket sang Presiden pada alfa-nya.

[END] Be Your Exclusive OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang