Terpana (1)

1.7K 128 17
                                    

Haruno Sakura, seorang janda berusia 27 tahun. Memiliki seorang anak laki-laki hasil pernikahannya, suaminya meninggal dunia karena kecelakaan tiga tahun yang lalu.

“Mama, ayo pelgi ke taman belmain.“ Daichi, anak laki-laki semata wayangnya menarik lengan Ibu muda yang sedang mengambil tas.

“Ya, sayang. Sebentar okay?” Sakura tersenyum lembut pada Daichi.

Anak itu mengangguk, “Ya, mama.”

Sebuah dress sederhana menjadi pilihannya untuk pergi ke taman bermain di perumahannya, terlihat manis dan cocok untuk Sakura si Ibu muda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebuah dress sederhana menjadi pilihannya untuk pergi ke taman bermain di perumahannya, terlihat manis dan cocok untuk Sakura si Ibu muda.

Keduanya telah sampai di taman bermain, banyak sekali anak-anak dan teman Daichi disana, laki-laki kecil itu terlihat sangat senang. Sakura berjongkok, menyamakan tingginya dengan sang anak.

“Mainlah, jangan nakal okay?” Sakura menepuk surai perak keturunan dari sang suaminya itu.

“Oke, mama!” dan Daichi pun berlari membaur bersama anak-anak yang lain.

Sakura duduk di sebuah kursi panjang di taman, ia memerhatikan sang anak dari jauh. Taman tersebut cukup ramai untuk sore hari, banyak anak muda berpasangan yang duduk sembari mengobrol.

Sakura menghela nafasnya pelan, ia menunduk menatap cincin pernikahan. “Aku merindukanmu..”

Sakura mendongak, menghalau air mata yang akan turun. Jemarinya menghapus air mata yang berada di ujung.

“Jangan lemah, Sakura. Lebih baik kau mendoakan suamimu.” Sakura menguatkan hati.

Tak terasa hampir satu jam Daichi bermain dan laki-laki kecil itupun menghampiri sang Ibu.

“Mama, Daichi lapal.” Daichi memegang perutnya yang kelaparan.

“Baik! Daichi ingin makan apa hari ini?” tanya Sakura.

Daichi membuat pose berpikir dengan telunjuk yang ia taruh di dagu. “Uhm.. Daichi mau takoyaki!”

“Katanya lapar?”

“Daichi mau takoyaki maaa..” rengek anak itu.

“Baiklah baiklah, ayo kita mencari takoyaki.”

“Ayooo!”

Sakura dan Daichi saling berpegangan sepanjang jalan, laki-laki kecil itu adalah pusat dunianya. Kenangan yang tersisa dengan sang suami yang telah tiada, Sakura sangat mencintai serta menyayangi Daichi.

Daichi melepas genggaman tangannya, pria kecil itu melompat-lompat kala melihat kedai takoyaki yang berada di seberang jalan. Daichi langsung berlari menuju lokasi tersebut membuat Sakura panik dibuatnya.

“Mama! Takoyaki!”

“Daichi, tunggu! Jangan lari, sayang!!”

Sebuah mobil nampak berada di sisi bahu jalan, Sakura berlari namun tak sempat.

Oneshot Sasusaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang