03. Udah mulai gemes

662 54 3
                                    

Langit sudah mulai gelap dan mendung, kemungkinan akan hujan.

Zee yang sudah duduk di jok motor depannya, serta sudah memakai helmnya.

Sedangkan Marsha yang sedari tadi agak kesusahan menaiki motornya, karena lumayan tinggi.

Zee yang melihatnya pun, segera turun dari motornya untuk membantu Marsha, sekalian juga memakaikannya helm. Untung saja Zee mempunyai helm dua.

"Pegangan sha, takut jatuh nanti" Ucap Zee pada Marsha.

"Kak zee modus!" Jawabnya.

"Dih, mana ada gue gitu, gue cuma takut lo jatuh sha. Pegangan cepet" Ucap Zee lagi.

"Yaudah deh percaya, ud-" Belum selesai Marsha ngomong, eh udah di ambil tangannya sama Zee buat meluk pinggangnya.

"Ga sabaran banget sih jadi orang, aku udah mau bilang iya juga" Marsha kembali bersuara.

"Iya iya, maafin gue, udah ngomelnya? Gue gas ya, sekali lagi pegangan yang erat sha."

"Iyaaa kak zee yang cerewettt!"

Zee pun menjawabnya dengan kekehan kecil saja, dan lanjut mengendarai motornya.

Marsha sempat berpikir, ia merasa nyaman dengan orang baru ini, padahal ia sangat susah akrab dengan orang baru, apalagi percaya. Contohnya Zee yang secara tiba-tiba dateng ke dia.

Buktinya aja, aku punya temen cuma Freya doang. Batinnya sambil menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya.

oOo

Tak terasa, mereka sudah tiba di kediaman keluarga Marsha.

Sebelum Marsha memasuki rumahnya, ia hampir lupa melepas helmnya.

Terlihat Marsha yang sedang kesusahan membuka helm. Zee yang melihatnya hanya terkekeh pelan.

"Kalo gabisa tuh langsung panggil gue, gue bisa bantu lo" Sambil melepas helmnya sendiri, lalu melepas pengait helm Marsha.

"Okee siapp, si paling bisa semuanya" Ucap Marsha sambil memasang wajah kesalnya.

"Perasaan gue salah mulu dari tadi, tapi gue suka sih, lo lucu kalo lagi kayak gini" Jawab Zee sambil mengacak-acakan rambut Marsha dengan gemas.

"Apaansih kak zee, rambutku jadi berantakan kan sekarang"

"Hehe, maaf, nih gue benerin lagi. Makanya jangan lucu-lucu banget jadi orang"

"Terserah, btw makasih buat tumpangannya kak"

"Sama sama, gue selalu ada disaat lo butuh, diinget tuh"

"Oke kak zee, hati-hati dijalan ya kak"

Saat Zee akan menaiki motornya lagi untuk menuju pulang ke rumah, eh malahan langit yang tadinya mendung sekarang berubah menjadi hujan yang sangat deras.

"Kak zee! Lari kesini kakk!! Hujannn!!!" Marsha mengucapnya dengan berteriak yang membuat Zee kaget sebentar.

Zee pun sekarang berada di kamarnya Marsha, karena Marsha menyuruhnya agar mereka berdua tak kedinginan.

Zee sempat ditawarkan baju dan celana ganti milik Marsha, tetapi ia menolaknya karena merasa ga enak.

Zee hanya menunggu hujan itu reda, setelah itu ia bisa pulang.

Zee sedang membayangkan jika orangtua Marsha datang, pasti mereka akan terkejut. Zee juga pasti merasa panik, makanya ia sedikit takut.

Gimana ga takut? Udah lama ga ketemu, sekalinya ketemu mungkin bakalan ada debat diantara Jay dan Zee.

Tak lama menunggu hujan reda, akhirnya berhenti juga hujannya.

Sebelum Zee pulang, Zee pamit dulu kepada Marsha.

"Sha, gue pulang ya, udah reda hujannya" Ucap Zee sambil melihat ke arah Marsha yang sedang memainkan handphonenya itu.

"Iya kak, hati-hati dijalan, jangan ngebut, apalagi habis hujan pasti licin"

"Ciee udah perhatian aja nih, kalo suka bilang neng" Ucap Zee sambil menggoda Marsha. Emang gaada capeknya ya zee, kira-kira udah yang keberapa zee ngegodain marsha gengs?

"Tau ah, mulai lagi ngeselinnya" Ucap Marsha dengan nada bicaranya yang terdengar bete.

Zee hanya tertawa kecil melihat Marsha yang seperti itu, menurutnya sangatlah lucu.

"Jangan bete gitu lah, marah terus dari tadi, curiga gue lo lagi dapet. Yaudah sha, gue pamit pulang"

"Tuh tau. Hati-hati kak"

Lalu Zee pun pergi dari kediaman keluarga Marsha.

Sesampainya Zee dirumah, Zee sudah biasa melihat banyak sekali teman-teman Christy, yang sedang kumpul di ruangan tengah, serta ada orangtuanya juga disana.
Mungkin mereka lagi ngerjain tugas kelompok, pikir Zee.

"Kak zee! Kok lama banget sih kak pulang dari sekolahnya" Ucap Christy sambil memeluk kakaknya.

"Iya kitty, tadi sebelum kesini kakak anterin temen kakak dulu ke rumahnya" Jawab Zee dengan mengelus rambut adiknya itu.

"Ih kak, baju kakak basah, tadi kakak kehujanan ya?" Tanya Christy sambil melepas pelukannya.

"Iyaaa kittyyy" Ucap Zee sambil mengusap-usap bajunya yang basah.

"Ohh, yaudah kakak ke kamar aja, jangan lupa ganti baju kak"

Zee menjawabnya dengan jempolnya, lalu tersenyum kearah Christy.

Saat Zee ingin menuju ke kamarnya, tiba-tiba Gracio memanggilnya.

"Zee sayang, sini dulu nak, papa mau bicara"

"Iya pa" Zee menuju ke arah orangtuanya, dan mulai mendudukan dirinya disofa.

"Kenapa pa?" Tanya Zee dengan penasarannya, tak biasa papanya ini mengajaknya serius.

"Gini Zee, kamu kan bentar lagi lulus, kamu mau kan belajar mengelola bisnis yang papa punya, papa sudah memasuki umur 55 Tahun, sudah dibilang tua" Ucap Gracio pada anaknya itu, Zee harus segera tau bahwa papanya ini segera mau pensiun.

"Emmm, gimana ya pa, bukannya Zee gamau tapi Zee belum siap. Zee juga kan dulu pernah bilang ke papa sama mama juga, Zee habis lulus ini mau lanjut kuliah"

"Iya Zee, papa ngerti kamu, papa juga ga maksa kamu mau apa ngganya. Papa ga ambil keputusan kamu sekarang, papa cuma bilang ke kamu supaya nanti setelah papa pensiun, kamu yang lanjutin perusahaan papa"

"Bener kata papa kamu Zee, hanya kamu yang bisa kita harapin buat kedepannya" Dilanjuti oleh Shani.

"Iya ma, pa, setelah Zee kuliah nanti, Zee juga bakalan belajar mengelola bisnis punya papa. Kalo soal waktu, pasti Zee bisa handal itu."

"Bagus itu Zee, tapi kamu juga harus meluangkan waktu untuk semuanya, jangan sampe kecapean ya sayang." Ucap Shani lagi.

"Oh iya kamu udah makan belum Zee? di dapur mama udah masakin masakan kesukaan kamu, kamu tinggal angetin aja"

"Kebetulan belum si ma, Zee bakalan ganti baju dulu soalnya udah basah kena hujan tadi"

"Eh iya juga, baju kamu basah, buruan ganti gih nanti masuk angin lagi"

"Habis ganti langsung kebawah zee, jangan lupa makan kamu"

"Siap kesayangannya Zee!" Ucap Zee dengan tangannya yang menghormat kepada mamanya, lalu keatas untuk mengganti pakaiannya.

"Zee zee, udah gede tapi masih aja kelakuan kayak anak kecil. Liat tuh anakmu, ma" Ucap Gracio sambil tertawa pelan diikuti dengan Shani.

Tbc.

Kalian malming kemana gess? author sih dirumah aja, karena gaada yang ngajak jalan+gapunya pacar wkwk:D

Bisakah Selamanya Kita Bersama? (Zeesha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang