Brengsek (07)

7 1 0
                                    

Hallo manteman! 👋

•siapkan mental untuk baca part ini

Pagi hari Rea dan teman-temannya sudah disuguhi dengan ulangan mendadak. Apalagi ini pelajaran matematika. Untung saja Rea tidak bodoh-bodoh sangat, jadi dia masih sanggup untuk mengerjakannya.

Bahkan Aileen sudah menyelesaikannya sejak dua puluh menit lalu. Menakjubkan.

"Sst, lo udah no lima belum Re?" bisik Devan. Gadis yang dipanggil pun menoleh, "Udah," sahutnya santai.

"Bagi dong," lelaki itu menyengir. "Nggak mau! Kali ini gue mau pelit dulu," tolak Rea mentah-mentah.

Devan pun menunduk lesu. Kemudian ia memilih untuk bertanya kepada Gavran. Belum saja bertanya, Gavran sudah memberikan kertasnya. Devan bersyukur saat itu juga.

"Hehehe, thanks" lelaki itu hanya berdehem saja sebagai jawaban.

* * *

"Ai, ke kantin yok!" saat Rea ingin mengandeng tangan Aileen, tangannya hanya mengambang di udara. Dikarenakan seorang musuh bebuyutan nya datang. Yaitu Rendra, si Ketos kebanggaan. Holy shit!

Rea mendelik tajam saat matanya bertemu dengan mata Rendra. "Bangsat lo!" ucapnya tanpa vokal. Sedangkan lelaki itu tampak tersenyum miring lalu meraih tangan mungil kekasihnya yaitu Aileen.

"Gue nggak mau Aileen jadi korbannya Rendra," gumamnya saat mereka menjauh.

Gadis berkepang satu itu membalikkan tubuhnya dan terkejut saat melihat kedua sahabatnya. Rea mengelusi dadanya.

"Kek setan aja lo berdua, ada dimana-mana!" sinisnya seraya pergi meninggalkan mereka berdua yang sedang terdiam.

Devan menghela napasnya, "Emang ya cewek kalo marah suka main ninggalin aja, kalo cewek gue gitu bakal gue timpuk."

Gavran menoleh, "Emang lo suka sama siapa?" lama terdiam akhirnya lelaki itu bicara, "Nggak tau juga," jujurnya.

Gavran hanya ber "oh" ria saja.

Bel pulang sekolah berkumandang. Para siswa-siswi berhamburan untuk segera pulang kerumahnya masing-masing. Sama halnya seperti Rea dkk yang sibuk membereskan peralatan sekolahnya.

"Aileen, lo pulang sendiri?" tanya Rea penasaran.

"Aku bareng Rendra, nanti malem aku mau ke apartemennya dia tau Re! Gila seneng banget," ucapnya antusias.

Rea mengernyit heran, untuk apa Rendra menyuruh Aileen untuk ke apartemennya. Jadi khawatir.

"Mau ngapain malem-malem?"

Aileen merotasi bola matanya, "Pacaran lah kalau kata Rendra," dirasa sudah beres, gadis itu segera pergi dari kelas meninggalkan beberapa orang saja.

"Sat! Orang polos kayak Aileen pasti gampang disuruh-suruh sama Rendranjing itu, gue takut dia jadi korban" kesalnya menatap Gavran dan Devan bergantian.

"Kalo tuh orang berulah, gue pastiin hidupnya nggak tenang. Udah kita pantau aja dulu dari jauh," tenang Devan.

Gavran mengangguk setuju, "Gue juga bingung, dengan dasar apa Rendra ngajak si Aileen ke apart nya? Malem lagi, nggak habis pikir," heran Gavran sembari memakai jaketnya.

SECRET LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang