Halo!! 👋👋
cuman mau kasih tau, di part ini sedikit menguras emosi :")"Kalian langsung pulang aja ya, kecuali Gavran. Lo diem dulu disini," ujar Devan menahan lengan Gavran yang hendak pergi.
Gavran menoleh ke arah Devan. Tatapan lelaki itu menyorot tajam. Sedangkan lelaki yang ditatap hanya menyengir tanpa dosa.
"Kalian emang mau kemana lagi? Kita nggak diajak, gitu?!" Rea merajuk dan membuang pandangannya ke arah lain.
Devan meringis. "Duh.. bukan gitu, gue sama Gavran ada urusan, ya kan?" Lelaki itu menyenggol lengan Gavran.
Gavran mengangguk saja walaupun ia tak tahu apa-apa. Rea menyipitkan matanya curiga. "Jangan-jangan kalian.." ucap gadis itu sengaja menggantung kalimatnya.
Gavran dan Devan menautkan alisnya.
"Jadi maksud lo, mereka..." Timpal Salsa menambah-nambahi.
Devan merotasi bola matanya. "Heh Jubaedah! Maksud lo pada kita gay gitu? Najis kata gue mah," seraya menatap jijik ke arah Gavran yang sedang sok cool itu.
Para gadis itu menutup mulutnya dengan ekspresi terkejut. "Oopsie.. kita nggak ada bilang loh!" Sahut Rea dengan wajah pura-pura terkejut.
Dalam hati Gavran sudah meronta-ronta untuk mengaku. Mengaku bahwa dia tidak gay dan dia menyukai Rea.
"Gue nggak gay, gue suka lo." Batin Gavran.
Rea melirik arlojinya sekilas. "Gue sama Salsa duluan pulang deh ya, ntah apa yang lo berdua urusin, terserah. Nggak peduli,"
"Ayo Sa." Tangan gadis itu mengandeng tangan Salsa menjauh dari sana.
Setelah itu Gavran menatap Devan dengan tatapan yang sulit diartikan. Terlihat Devan menghela napas beberapa kali membuat Gavran heran.
"Kenapa? Ada urusan apa lo sama gue? Gue nggak merasa ada tuh,"
Devan mempertipis jarak mereka berdua. "Kakak gue, Kak Raina udah balik ke Indo." Ucapnya berbisik.
Gavran mengernyit. "Terus?"
"Ya lo taukan, Kakak gue suka sama lo. Dia minta lo ikut juga buat sambut kedatangan dia," sedikit merasa jengkel dengan Gavran yang masih melupakan fakta bahwa Raina menyukai nya.
Gavran mendengus kesal. "Lo maksa banget anjir! Gue nggak mau dia semakin suka sama gue, kenapa Lo malah bikin dia ketemu lagi sama gue hah?! Maksud lo apa?" Ucap Gavran sedikit marah.
"Gue minta tolong sama lo, tolong jagain Kakak gue. Selalu bareng sama dia, lo taukan Kakak gue mentalnya gimana? Dia sakit Gav. Gue mohon supaya Lo mau yaa.." Devan memelas membuat Gavran sedikit tak tega.
Gavran menghela napas kasar. "Terserah lo, tapi gue nggak janji akan buat kak Raina baik-baik aja. Bisa aja suatu saat nanti, gue sakitin dia." Seringainya membuat Devan curiga.
"Maksud lo?"
"Inget ini Devan. Gue nggak suka dan nggak pernah suka sama Kakak lo itu. Dan asal lo tau, gue suka sama Rea." Devan terkejut mendengar pengakuan dari sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET LOVE
Teen FictionBersahabat dengan berbeda jenis memang tidak mudah. Salah satu darinya pasti akan memiliki perasaan. Rea, Gavran dan Devan, mereka sudah bersahabat lama. Apa mungkin akan berganti status? Dari sahabat menjadi kekasih? Dan siapakah yang akan menjadi...