Setelah pulang dari kediaman rumah keluarga Dervino Sereva menceritakan bagaimana ia tadi bertemu dengan Kylie dan ia juga menceritakan tentang Kylie beberapa tahun yang lalu, Della yang saat kecil dekat dengan Kylie ia pun menangis mendengarkan ceritanya.
Algara baru pulang dari kantornya ia dapat melihat mama dan kedua adiknya yang sedang bercerita, ia menghampiri mama dan kedua adiknya itu lalu ia duduk di samping Della.
"Kenapa si ma?" Tanya Algara namun tidak ada jawaban dari sang mama
"Kenapa si dek?" Tanya nya lagi pada Della
"Diem bang" ucap della
"Kenapa si dek?"
Tidak ada jawaban lagi dari mama nya maupun kedua adiknya, ia membuang nafas kasar, lalu kembali bertanya "kenapa si dek?"
"Ihh abang bisa diem gak sih, lagi sedih juga,gak jadi kan abang si" ucap Della
"Lagian di tanyain gak ngejawab"
"Diem dulu dengerin, lanjut ma"
"Ya gitu deh kak, dek jadi sekarang di diangkat jadi anak tante nya" kata Sereva
"Udah ma?"
"Sudah"
"Boleh nangis gak? Huaaa" Della kembali menangis namun kali ini ia menangis sambil memeluk lengan kekar milik Algara
"Ck,lepasin apaan si" ucap Algara sambil menepis tangan Della
Sereva yang melihat itu terkekeh melihat kedua anaknya lalu ia pergi ke dapur untuk membuatkan kopi untuk suaminya, dherina yang melihat kelakuan kedua kakaknya itu menatap datar, kadang ia mikir mengapa harus memiliki kedua kakak yang sangat tidak jelas itu. Dari pada ia memperhatikan kedua kakaknya lebih baik ia fokus dengan tontonan di layar TV
"Ihh abang tuh orang lagi sedih juga"
"Ceritain makanya kenapa"
"Gak mau malas,bye" ucap Della lalu pergi meninggalkan Algara
"Anak anjing"
"Berarti abang juga anak anjing dong" celetuk dherina
"Iya lu juga anak anjing"
"MAMAA KATA ABANG ANAK ANJ-" ucapan Dherina terpotong kala Algara membekap mulut nya
"Dherina cantik,adek abang mau apa nanti abang beliin"
"Ohh nyogok ceritanya? Ck gak mempan"
"Janji apa aja,tapi tutup mulut" ucap Algara
"Okee, agar silaturahmi antara adik dan abang tidak terputus pinjam dulu 1 miliyar" ucap Dherina
Algara menatap datar, mengapa kedua adiknya sangat tidak bisa di ajak kerja sama
"Minta ke papa kalau itu"
"Yaudah aduin mama, mama kata aba-" Algara membekap kembali mulut Dherina
"Yaudah,ntar deh coklat yang banyak"
"Nah gitu dong, kapan?"
"Coklat aja langsung, siap-siap abis gua bersih-bersih kita beli, gua selesai bersih-bersih belum siap gak jadi coklatnya" ucap Algara lalu pergi meninggalkan Dherina
"SIAPP" ucap Dherina dengan sedikit berteriak
"Sayang kenapa sih teriak mulu dari tadi" ucap Sereva
"Heheh enggak maa, dadah mama" ucap Dherina cengengesan lalu lari ke kamarnya
"Ada-ada saja" ucap Sereva menggeleng kepalanya
****
Kylie sedang berada di balkon kamarnya ia memegang kalung yang ia temukan di lemari baju nya, perasaan ia tidak memakai kalung mengapa kalung itu ada di lemari nya, ia menatap kalung itu. Kalung yang indah dengan bentuk bulan sabit, mungkin mami nya yang memberikan nya lalu meletakannya di lemari bajunya.
YOU ARE READING
TOGETHER [END]
Short Storykisah dua anak kecil, yang berteman baik di masa kecil. Dan sekarang justru menjadi teman hidup selamanya. sulit bagi mereka untuk melewati semua cobaan namun takdir tetap menyatukan mereka