Algara membuka matanya ia melihat jam di ponselnya, sudah jam 6 pagi. Algara menatap Kylie memegang kening Kylie untuk mengecek apakah istrinya masih demam.
Algara mencium puncak kepala Kylie, lalu ia berjalan ke kamar mandi. Algara masuk ke kamar mandi lalu membersihkan badannya. Ia ingin membangunkan Kylie namun tidak tega karena suhu badan Kylie yang tinggi.
Kylie bangun ia melihat di samping sudah tidak ada Algara. Kylie mendengar percikan air dari dalam kamar mandi, mungkin Algara sedang mandi, Kylie mencoba untuk bangkit dari baringnya dan duduk bersandar.
15 menit Algara keluar dari kamar mandi ia menghampiri Kylie.
"Mau apa?" Tanya Algara sembari mengusap rambut Kylie
Kylie menggeleng. "Gak mau apa-apa"
"Sarapan ya? Kamu harus minum obat."
"Kamu ke Kantor?"
"Mau nya seperti itu tapi suhu badan kamu masih tinggi dan belum turun. Jadi ya tidak jadi."
"Gapapa kok kalau kamu mau kw Kantor lagian disini ada pembantu yang bisa Bantu aku."
"Tidak. Aku disini bakal jagain kamu"
"Makan ya? Biar diambilkan."
"Mau roti aja"
"Kamu harus makan nasi, minum obat."
"Eung.. mau rotiii please, mauu rotii, Mau rotiii" ucap Kylie merengek
Algara terkekeh Kylie terlihat lucu jika seperti ini. Mau tidak mau ia harus menuruti apa yang Kylie mau
"Oke, sebentar ya diambilin dulu."
Kylie mengangguk.
Algara keluar dari kamar menuruni tangga saat ia ingin berjalan ke dapur ia melihat seorang perempuan di ruang tamu. Itu adiknya Della ada keperluan apa adiknya ke sini.
"Tolong buatkan roti dan Susu." Ucap Algara sebelum meninggalkan dapur
"Baik Tuan."
Algara berjalan menghampiri Della yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Mengapa Della hanya menunduk
"Dell" panggil Algara, Algara menatap Della namun mengapa mata adiknya itu sembab seperti habis menangis
Algara duduk di samping Della. "Kenapa?"
Della memeluk Algara lalu menangis. Algara tidak pernah melihat Della menangis seperti ini dia tidak akan biarkan siapa saja yang menyakiti adiknya dan membuat nangis adiknya.
"Aku di bully abang liat ini." Ucap Dellane menunjukan lengannya yang memar. Algara melihat lengan della benar saja itu memar
"Siapa yang mgelakuin?"
Dellane hanya menunduk
"Siapa, jawab."
"Stefa"
"Adiknya Stella?" Tanya Algara. Dellane mengangguk.
YOU ARE READING
TOGETHER [END]
Short Storykisah dua anak kecil, yang berteman baik di masa kecil. Dan sekarang justru menjadi teman hidup selamanya. sulit bagi mereka untuk melewati semua cobaan namun takdir tetap menyatukan mereka