Bab 34

79 10 0
                                    

Beri Penghargaan Kepada Penerjemah dengan klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

Dia menjawab dengan nada yang sangat dingin.

"Itu adalah alasan menyedihkan yang bahkan tidak layak untuk dijawab."

Henokh mengerutkan kening mendengar jawaban Sigren yang benar-benar tidak terduga.

"Apa?"

Apa yang bajingan ini katakan padaku sekarang?

Henokh menjadi marah dan menarik kerah baju Sigren.

Sigren secara refleks mencoba mematahkan pergelangan tangan lawannya, tapi kemudian berhenti dan menatap ke arah Henokh dengan marah.

Tentu saja, Henokh tidak mungkin mengetahui fakta itu.

"Beraninya kamu, sombong, berbicara dengan saudara ini, putra mahkota!"

Henokh lalu mengayunkan tinjunya ke arah Sigren.

"......."

Namun tinju itu langsung ditangkap oleh tangan Sigren. Bahkan ketika dia mencoba menariknya keluar, tangan yang memegangnya tidak bergerak.

Sigren, yang melihat Henokh berusaha membuat wajahnya memerah, tertawa dan berkata dengan sinis.

"Mengapa kamu tidak berusaha lebih keras lagi, Saudaraku?"

"Oh, bajingan sialan.....!"

Henokh menarik kerah Sigren, tapi dia tidak bergerak.

Tentu saja, hanya sesaat senyuman sinis muncul di wajah Sigren.

Segera, ekspresi Sigren menjadi sangat dingin. Mata biru kelabu yang tajam menatap ke arah Henokh.

"Apakah sekarang giliranku?"

Itu adalah suara yang sangat menyeramkan hingga membuatnya merinding.

Sigren mencengkeram kerah Henokh dan mendorongnya ke depan.

"......."

Kekuatannya begitu kuat sehingga Henokh tidak dapat menahannya bahkan untuk beberapa detik.

Dalam sekejap, punggungnya menempel pada pilar.

Henokh, yang dicekik kerahnya, mengeluarkan suara mendesis.

"Hei, pengawal......"

Dia mencoba memanggil pendamping, tetapi upaya itu sia-sia.

Suaranya tidak nyaring karena tenggorokannya tercekat. Terlebih lagi, karena tubuh Henokh tersembunyi dengan indah di balik pilar, orang lain tidak dapat melihat situasi ini.

Sigren menunduk dan berbicara dengan nada rendah di telinga Henokh.

"Biarkan aku memberimu peringatan."

"......"

"Aku tidak terlalu tertarik dengan posisi saudara laki-lakiku atau posisi kaisar."

"Eh, eh......."

"Karena hanya ada satu hal yang kuinginkan di dunia ini."

Suara dingin terdengar di telinganya.

"Tapi, kalau-kalau kamu menyentuhnya....."

Dia kehabisan nafas untuk bertahan hidup.

"Tidak peduli apa orang lain atau apa yang bisa mereka lakukan."

Sigren mengendurkan cengkeramannya pada kerah baju dan berbisik perlahan.

"....Aku akan membunuhmu dengan cara yang paling menyakitkan, saudaraku."

Menikahi Pemeran Pria Novelku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang