Bab 47

62 10 0
                                    

Beri Penghargaan Kepada Penerjemah dengan klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

Dia bertanya-tanya apakah dia meletakkan lututnya di tanah dengan arah yang berlawanan, tetapi yang pasti lututnya berada di sisi kiri.

".....Bangun, Tuan Erez."

"Ya."

Kane berdiri dan terlambat menambahkan.

"Ah, saya akan sangat berterima kasih jika anda bisa memanggil saya dengan nama depan saya."

"Aku akan melakukan itu."

Sambil menjawab, Sigren bertanya, 'Apa ini sebenarnya?' Dia terus menatapnya dengan tatapan itu.

Kane merasa agak tidak adil mengapa dia harus dipandang seperti ini.

Untungnya rasa penasarannya cepat teratasi.

"Ini pertama kalinya seseorang menunjukkan kesopanan formal kepadaku."

"Apakah begitu?"

Dia tidak tahu apa yang dilakukan orang lain meskipun mereka ksatria dan tidak mengikuti tata krama dasar.

Sigren membuat ekspresi sedih.

"Yah, menurutku tidak apa-apa. Aku akan memeriksa kemampuanmu dulu."

"Ya?"

"Jika tidak bagus, aku akan segera mengusirmu."

"Tidak, anda mengusir saya begitu saya tiba..."

Sigren tidak mendengarkan.

"Keluarkan pedangmu."

Ksatria lain di sebelahnya memandang Kane dengan kasihan.

Baru saat itulah Kane menyadarinya.

'Inilah sebabnya semua orang ingin mati.'

"Tarik dengan cepat. Perhatikan itu."

Sigren terus berbicara sambil memegang pedangnya.

"Aku tidak menunggu selama itu."

Klang!

Di saat yang sama, suara benturan pedang bergema di seluruh aula pelatihan.

Kane dengan cepat memblokir pedang yang diayunkan Sigren.

Saat pedangnya terhalang, pandangan samar muncul di mata Sigren.

Di sisi lain, Kane sedang sekarat.

Sriiing!

Suara benturan pedang membuatku merinding.

'Aku mendengar bahwa dia sekarang berusia 20 tahun, tetapi keterampilannya.....'

Jelas sekali jika dia melakukan sesuatu dengan sembarangan, dia akan dikalahkan dalam sekejap.

Upacara perpeloncoan sangat keras. Kata Kane, tiba-tiba merasa malu.

"Saya akan melakukan yang terbaik untuk menghindari dikeluarkan."

Sigren terkekeh.

"Itu sikap yang baik."

Klang!

Pedang itu saling berbenturan lagi.

Kane nyaris tidak bisa menahan nafas.

Tampaknya bos baru itu bertekad untuk mengusirnya dari awal.

'Ini semua salah ayahku!'

Suara logam bergema di ruang pelatihan.

* * *

Menikahi Pemeran Pria Novelku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang