Menikahi Pemeran Pria Novelku

Bab 2

Beri Penghargaan Kepada Penerjemah Dengan Klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

Kadipaten Heilon adalah perwakilan keluarga yang mempertahankan utara untuk waktu yang lama.

Tuannya, Duke Abel Heilon, dikenal sangat kasar dan tanpa ampun, cocok untuk orang yang bertanggung jawab di garis depan.

Tentu saja, ini adalah pengaturan yang aku tulis.

......Dan didorong oleh orang tua dan saudara laki-lakiku, aku tiba di Heilon, wilayah utara yang diperintah oleh Duke Abel yang kejam.

"Aku menggali kuburku sendiri......"

Tempat pertama yang aku kunjungi ketika aku tiba di manor adalah kastil Duke Heilon.

Menara yang menjulang tinggi dan tembok benteng yang terlihat kokoh seperti pegunungan memberikan rasa intimidasi yang luar biasa. Dari luar mirip dengan Kastil Iblis dalam cerita.

"Hah, hidup."

Hanya dengan melihat ini, aku dapat menebak bahwa pekerjaan baru itu tidak akan mudah. Aku pikir itu akan banyak bergulir.

Tidak, sebelum itu, anak-anak mungkin akan diusir karena dia tidak membutuhkannya.

Dalam karya tersebut, Duke Abel Heilon adalah karakter pendukung yang penting. Lebih tepatnya, ini adalah posisi pembantu perwakilan dari protagonis laki-laki, Sigren.

Sebagai tokoh paruh baya tampan yang membantu tokoh utama di momen penting, ia cukup populer di kalangan pembaca.

Ketika cerita aslinya dimulai, usia Abel digambarkan berusia akhir 30-an. Jadi enam tahun yang lalu, dia sekarang berusia awal 30-an.

'Kamu masih muda, kamu masih muda.'

Jika ada masalah dengan ini, Abel hanya bersikap baik kepada karakter utama dan yang lainnya. Kepribadian aslinya hanya kotor.

Bahkan sekarang, saat dia jauh lebih muda dari pada karya aslinya. Itu benar-benar saat ketika dia sedang mengamuk.

......Akankah tubuh Fiona yang dijadwalkan berperan sebagai penjahat mampu menahan emosinya?

"Lewat sini."

Ksatria yang membimbingku masuk ke dalam kastil berhenti dan berkata. Terbebas dari pikiranku pada saat yang sama, aku melihat ke arah pintu besar di depanku. Tampaknya itu adalah pintu masuk ke ruang resepsi untuk menemui sang duke.

Oh, besar sekali.

"Buka pintunya."

Atas perintah ksatria, dua tentara yang tampaknya adalah penjaga gerbang mulai mendorong pintu besar itu.

Kriet.

Pintu terbuka perlahan dengan suara yang berat. Aku mengedipkan mataku melihat pemandangan yang perlahan terbentang.

Bagian dalam ruang resepsi, yang diukir dari batu padat, secara keseluruhan terasa dingin dan sejuk. Seorang pria sedang duduk di kursi besar di tengah. Dia adalah seorang pria muda dengan rambut perak seputih salju dan mata biru es.

Wajahnya sendiri cantik dan memiliki kesan tajam. Anehnya, ia lebih terasa seperti anggota staf yang cerdas daripada pejuang yang kuat. Namun, rasa intimidasi yang terpancar sebagai penguasa alam liar utara sangatlah menakutkan.

Tanpa sadar aku menelan ludahku.

Pria itu adalah Abel Heilon. Seseorang yang kemudian menjadi guru dari protagonis laki-laki, Sigren.

Begitu mata kami bertemu, Abel mengerutkan kening.

"Aku mendengar bahwa penyihir baru akan datang untuk melamar."