Bab 126

26 3 0
                                    

Beri Penghargaan Kepada Penerjemah dengan klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

[.......]

Kegelapan menatap Fiona dengan tatapan kosong. Seluruh tubuhnya hitam dan berkilau seperti asap.

Fiona menatap sosok itu dengan mata jernih. Ekspresi itu bukan hanya rasa takut, tapi campuran antara rasa bersalah dan kekhawatiran.

'Mengapa?'

Sigren tidak mengerti mengapa Fiona merasa seperti itu terhadap makhluk itu.

Tapi dia tidak bisa memikirkan hal itu terlalu lama.

Situasi berubah dalam sekejap.

Kegelapan menghampiri Fiona dalam sekejap. Dia mencoba menghentikannya, tapi tidak ada gunanya. Itu menyebar seperti kabut dari ujung jarinya.

Hitam dan putih. Dalam sekejap, wajah kedua wanita itu menjadi kontras seolah-olah itu adalah bayangan cermin.

Di saat yang sama, Fiona pingsan.

"Fiona!"

Sigren dengan cepat menangkap tubuhnya yang jatuh. Kulitnya sangat pucat hingga tampak biru.

Dia memelototi kegelapan di depannya. Kegelapan sama sekali tidak bergejolak dan hanya dibacakan dengan tenang.

[Kenapa hanya aku?]

Lalu dia tiba-tiba menghilang seperti kabut.

Dia bahkan tidak mempunyai pikiran untuk memahami maknanya.

Sigren dengan cemas mengangkat Fiona yang terjatuh dan memanggil orang-orang.

* * *

Fiona tidak bangun selama beberapa hari setelah itu.

Mansion Heilon senyap seperti tikus.

Tidak peduli berapa banyak dokter terkemuka yang dia hubungi, mereka semua hanya menggelengkan kepala.

Pada akhirnya, Abel dan Sigren tidak bisa berbuat apa-apa selain bergantian menjaga sisi Fiona.

Sigren melirik Fiona yang terbaring di tempat tidur.

Entah bagaimana, dia teringat saat pertama kali dia bertemu dengannya saat masih kecil.

Saat itu, situasinya sangat bertolak belakang dengan sekarang. Saat dia terluka dan kehilangan kesadaran, Fiona muda berada di sisinya.

"Segala sesuatunya telah berubah..."

Dalam hal ini, yang harus dia lakukan hanyalah menunggu saat ini.

"Tolong buka matamu secepatnya, Fiona."

Sigren dengan hati-hati memegang jari kekasihnya. Dengan lembut, seperti membelai kerajinan kaca.

Dia takut dia tidak akan pernah membuka matanya seperti ini.

Kegelapan berkata, 'Aku akan mengambilnya.' Apa yang diambil darinya?

"..... "

Pada saat itu, jari-jarinya yang kurus bergerak-gerak dan sedikit tenaga masuk ke dalamnya.

Sigren sadar.

Apakah ini ilusi?

Jari-jari tangan yang dia pegang perlahan menekuk.

Itu bukan ilusi. Sigren menatap wajah Fiona.

Kelopak mata bergetar, alis bagian dalam berwarna perak bergerak perlahan. Perlahan-lahan, mata merah transparan seperti batu rubi muncul.

"Fiona......?"

Menikahi Pemeran Pria Novelku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang