Bab 129

25 5 0
                                    

Beri Penghargaan Kepada Penerjemah dengan klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

Setelah kembali dari pesta dansa, Sigren bersandar di ambang pintu kamarku dan bertanya.

"Bagaimana perasaanmu?"

"Aku memukul pria itu dan aku baik-baik saja."

Jika aku tidak memukulnya, aku pasti akan menyesalinya.

Aku melihat Sigren.

"Sigren, apakah ada sesuatu yang ingin kamu katakan kepadaku?"

Aku menanyakan hal ini karena menurutku dia peduli dengan perkataan pria itu tadi.

".....Apakah kamu percaya dengan apa yang dia katakan sebelumnya?"

Aku mengangkat bahuku dengan ringan.

"Apakah dia mengatakan bahwa aku dimanfaatkan oleh kamu dan Duke? Tidak. Jelas sekali bahwa hal itu diucapkan dengan niat jahat."

Dia menghela napas. Ini adalah desahan lega.

Aku mengetuk tepi tempat tidur.

"Kemarilah. Mari kita bicara sebentar."

Dia dengan patuh duduk di sebelahku.

Aku membuka mulutku dengan hati-hati.

"Aku ingat beberapa hal yang terjadi denganmu. Itu hanya terlintas sesekali, jadi aku tidak sepenuhnya memahami konteksnya."

Baiklah, aku putuskan untuk merahasiakannya karena itu sebenarnya mengingatkanku pada masa kecil Fiona yang asli, sebelum dia berumur sepuluh tahun.

Kenangan itu begitu sepi dan sepi sehingga aku ingin melupakannya lagi jika aku bisa.

"Apa yang terlintas dalam pikiranmu?"

"Janji."

Gumamku, menelusuri kabut tipis di kepalaku.

"Sudah kubilang padamu, Sigren, kamu akan mendapatkan banyak hal di masa depan. Uang, ketenaran, kekuasaan, cinta......"

Sigren dengan lemah lembut menyetujuinya.

"Seperti itulah."

Sebenarnya, aku menemukan satu pertanyaan dalam ingatan itu.

"Tapi aku tidak pernah bertanya padamu apakah kamu menginginkan itu."

Analoginya seperti orang tua yang menyekolahkan anaknya ke banyak akademi agar mendapat nilai tinggi, namun tidak tahu banyak tentang apa yang sebenarnya disukai anaknya.

Aku menatap Sigren dengan tatapan kosong.

"Apakah kamu menginginkan hal-hal itu?"

Meski jarang menemukan seseorang yang tidak menyukai uang, kekuasaan, dan ketenaran, pendapat Sigren tetap penting.

"Tidak."

Ini adalah jawaban yang aku harapkan di sudut pikiranku.

"Kemudian?"

"Yang aku inginkan saat ini adalah kamu mendapatkan kenanganmu."

"Lalu bagaimana sebelum aku kehilangan ingatanku?"

Sigren mengangkat bahunya.

"Apakah kamu dan aku akan kembali ke Heilon dan merayakan peringatan seratus tahun?"

"Bukankah ini terlalu sederhana untuk seorang pangeran yang menjalani kehidupan yang penuh peristiwa?"

"Tentu saja masih ada lagi."

Menikahi Pemeran Pria Novelku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang