15

11.3K 874 22
                                    

"Ruellaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ruellaa... kau berada di sini sayang?." Nadanya di buat buat membuat beberapa orang di sana memandangnya jijik.

"Halo Mr.Milan, ada urusan apa dengan bintang idola kami." Mr. Tory memasang badan untuk melindungi Ruella.

Tatapannya nyalang ke arah Tory. "Memangnya kau siapa menghalangi ku untuk bertemu dengan Rue?."

Bukannya takut Tory balik memandang Draco dengan tatapan mengejek. "Ya memangnya kau siapanya Ruella juga, hanya mantan yang berselingkuh bukan?."

Wajahnya menahan marah. Lia yang berada di belakangnya langsung saja mencegah Draco untuk berbuat nekat, bisa bisa nantinya akan muncul berita pemilik perusahaan Milan melakukan tidak kekerasan kepada salah satu karyawan di Hesperos.

"Haishh, ricuh sekali. Bisakah kau pergi saja?." Pinta Ruella.

Lelaki itu memandang mantan kekasihnya tak terima. "Mengapa kau melakukan hal itu kepadaku?."

Sejenak matanya memandang ke arah Ophelia yang menundukkan kepalanya dalam dalam. Intuisi miliknya tak pernah salah itu adalah Ophelia juniornya di perusahaan sekaligus selingkuhan dari Draco atau mungkin sekarang resmi menjadi sosok kekasih.

"Ya memangnya aku tak boleh mengatakan hal seperti itu?." Tantangnya.

Kepalanya menggeleng. "Tidak! kau tak pernah bisa melupakan diriku bukan? ayo katakan kau mencintaiku." Senyuman manisnya terbit.

Tapi sekarang senyuman yang di lemparkan Draco bagi Rue terasa menjengkelkan dan menyebalkan. "Maaf, kurasa aku salah mendengar coba ulangi perkataanmu?."

"Kau mencintaiku kan kau tak pernah bisa sedetikpun melupakan aku."

Rue mengangguk. Semua orang di sana di buat tercengang dan memandang tak percaya.

"Ya aku tak pernah bisa melupakanmu barang sedetikpun." Draco tersenyum dengan lebarnya, rasanya hatinya dipenuhi bunga. ".....karena aku akan selalu mengingat mu setiap harinya untuk ajang balas dendamku, aku tak akan pernah melupakan ciuman panasmu dengan Ophel dan aku tak akan pernah melupakan kau hampir melecehkan ku. Seluruhnya selalu ku ingat agar aku bisa membuatmu seratus kali lipat lebih sakit di bandingkan diriku."

Draco yang awalnya di terbangkan kelangit ketujuh sekali lagi harus menelan fakta mentah mentah.

"Ayo kita mulai saja siarannya, tak usah perdulikan manusia tak tahu malu ini." Ruella meleggang meninggalkan Draco yang masih terpaku di tempatnya.

Suara tawa di sampingnya menyadarkan lamunan Draco. "Pfftt HAHAHAHAH rasakan dasar sampah." Tory mengejek lelaki itu sebelum menyusul Ruella yang jauh berada di depan sana.

Antagonist Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang