• Old Rotrhen Rd, Springbrook QLD 4213.
Matahari mulai meredup seiring dengan suara beberapa binatang malam yang mulai bersautan satu sama lain, Ruella memandang tetes demi tetesan lilin yang mulai meleleh jatuh hingga mengotori meja yang berada di ruang baca.
Sedangkan sosok Terdo sejak tadi hanya mengamati netra hazel dari gadis di hadapannya. Memandang penuh kekaguman dan cinta.
"Kau tahu? aku sudah menyukaimu dengan waktu yang sangat sangat lama." Wajah tampannya kini di hiasi senyuman tulus miliknya.
Ruella diam tak bergeming dan tak menatap Terdo barang sedetikpun.
"Awalnya aku melihatmu saat di bangku perkuliahan, kau sedang duduk di bangku taman dan menikmati sepotong sandwich sambil membaca buku karya dari Mr.Leonardo." Kepalanya bersandar nyaman di meja.
"Aku ingin mendekati mu tapi...hahaha aku sangat takut saat itu. Takut kau merasa risih dan terganggu."
Ruella merutuk tak karuan. Seharusnya lelaki itu lebih sadar jika saat ini Rue sangat terganggu dan merasa risih dengan penculikan dan penyekapan yang lelaki itu lakukan kepada dirinya.
"Lalu akhirnya beberapa tahun kemudian kita bertemu kembali, kau tau? aku merasa marah saat kau menatap Archie dengan penuh cinta. Sedangkan denganku? kau acuh tak acuh." Ekspresinya berubah muram dalam singkat.
"Kau seolah tak mengenalku, bukankah aku lebih mengenal dirimu terlebih dahulu di bandingkan Archie?."
Ruella mendesah pelan. "Dengar, aku memang tak mengenalmu sama sekali, aku dan Archie sudah saling mengenal sejak lama. Bahkan lebih lama dari apa yang berada di dalam pikiranmu." Tukasnya.
Tangan Terdo mengepal dengan erat saat mendengarkan ucapan Ruella. Menurutnya Ruella pembohong dan Terdo membenci hal itu.
"Kau membohongi ku?! jangan berpura-pura tak mengenali ku Ruella! kau membantuku saat aku tersesat."
"Yang mana satu dari dirimu? aku membantu banyak orang yang tersesat saat berada di Universitas, jangan merasa kau adalah yang paling sepesial Terdo." Matanya kembali menatap lilin dengan santai.
Emosinya semakin memuncak dengan tergesa-gesa lelaki itu menarik Ruella yang masih terkejut dengan apa yang terjadi.
Brukk. .
"Awshh, kau menyakitiku." Desisnya.
"Lepaskan aku sialan!."
Cengkraman miliknya semakin kencang. Bahkan saat Ruella terjatuh Terdo tak akan menunggu hingga gadis itu berdiri dengan sempurna.
"Bajingan."
Ruella terseret, badannya bersentuhan dengan lantai. Rasanya ia ingin menangis dan mengadukan segalanya kepada kesayangannya. Apakah Archie mencemaskan dirinya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist Second Life
Viễn tưởng[ Disclaimer : (17+) Contains harsh words, murder, and kissing scenes ] [Be Wise!] Hermosa Ruella Kadena adalah tokoh penjahat bagi orang orang di sekitarnya. Kehidupan yang ia jalani tak lebih hanya berporos pada sosok Draco Gaynell Milan kekasihny...