• Hesperos Mansion ,North Cale NSW 2010.
Netra obsidian miliknya menerawang jauh kearah jendela yang mulai menampakan sedikit rintik-rintik dari hujan.
Wajahnya terlihat keruh dan marah. Jari jarinya mulai menari nari di atas keyboard laptop miliknya. Jantungnya berpacu dua kali lebih cepat.
Semoga dugaannya kali ini salah.
"Archie akhir akhir ini aku sedikit curiga dengan seseorang." Ucap Falvian sembari memberikan data yang telah ia cari.
Memijat sedikit pelipisnya Archie termenung.
"Hah. Rupanya dia ingin bermain main denganku ya? bukankah terlalu berani untuk melakukannya." Kekehan lolos dari bibirnya.
"Gotchhaa ketemu!!!." Teriak Gato memenuhi seisi ruangan.
Jake dan Falvian buru buru mendekat kearah Gato yang sedang menunjukkan tab miliknya di hadapan Archie.
Tangan lelaki itu mengepal dengan erat saat membaca data yang menunjukkan kaki tangan pembunuh keluarganya. Matanya menatap nyalang dua wajah yang sangat ia kenali.
"Hah?! bukankah dia sahabat dari kekasihmu Ar?." Tanya Falvian dengan hati hati.
Archie mengangguk mengiyakan. Matanya terpejam sejenak untuk meredam emosi miliknya.
"Hahahah gila, dia mau bermain main dengamu ya Ar?." Jari telunjuk Gato menunjuk tepat ke salah satu foto yang menunjukkan wajah datar seseorang.
"Bajingan tak tahu diri. Cari mati heh?." Seringaian miliknya terbit.
"Jake apakah kau sudah menemukan bukti yang lain?." Kali ini tanganya mengapit rokok.
"Shit. Kau akan terkejut setelah mengetahui hal ini Ar, dia mau menantang dirimu terang terangan rupanya."
Bibirnya menghembuskan asap rokok ke udara. "Perlihatkan kepadaku, bajingan mana lagi yang mau menantangku dengan terang terangan."
"Lihat dua wajah di bagian terbawah ini. Ahaha dia sudah terbuang di dunia nyata pun masih terbuang juga di dalam klan sampah ini."
Dahinya mengkerut tak senang. "Draco dan Ophelia. Sebenarnya apa yang mereka cari yaa."
"Aku akan melacak tempat berkumpulnya para hama itu." Seloroh Falvian.
Merasa otaknya perlu di segarkan Archie meraih ponsel miliknya yang sejak tadi dalam keadaan silent. Pasti saat ini Hersanya telah berada di penthouse menunggu dirinya.
Matanya membelak lebar saat membaca pesan yang paling teratas berada di layarnya. Tanpa basa basi diraihnya kunci mobil miliknya, mengabaikan panggilan dan teriakan yang di lontarkan oleh ke 3 rekan kerjanya.
Ketiganya saling memandang tak paham.
"Ah sialan, ikuti saja dia." Teriak Gato yang merasa frustasi karna masalah datang bertubi-tubi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist Second Life
Fantasy[ Disclaimer : (17+) Contains harsh words, murder, and kissing scenes ] [Be Wise!] Hermosa Ruella Kadena adalah tokoh penjahat bagi orang orang di sekitarnya. Kehidupan yang ia jalani tak lebih hanya berporos pada sosok Draco Gaynell Milan kekasihny...