05. Keluarnya Musuh

265 47 100
                                    

Percayalah, suatu saat kamu akan mengalami pertemuan yang manis setelah sekian lama mengelami perpisahan yang pahit

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

【●】

【●】

【●】

Happy reading

Raden Abiyasa dan kedua adiknya dalam perjalanan menuju puncak merapi. Namun, perjalanan mereka tak semudah yang mereka bayangkan.

Di sebuah hutan terlarang. Hutan ini terletak di bagian tengah Tanah Jawa. Semua orang menyebut hutan ini dengan nama Alas Roban.

Alas Roban sendiri terkenal akan misterinya yang misterius, salah satu hutan yang penuh akan teka teki.

Alas Roban juga di kenal hutan angker dengan bentangan jalan tanah berliku dan berbahaya.

Saat ketiganya, melewati Alas Roban tiba-tiba mereka bertiga dihadang oleh tiga orang berjubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ketiganya, melewati Alas Roban tiba-tiba mereka bertiga dihadang oleh tiga orang berjubah.

"siapa mereka?" tanya Raden Abiyasa kepada kedua adiknya.

"entahlah raka, aku merasakan sesuatu yang buruk." jawab Nyimas Sekar Ningrat.

"raka juga merasakan hal itu rayi." ujar Raden Abikara.

Raden Abiyasa dan kedua adiknya diam memperhatikan tiga sosok berjubah itu.

"Hey kenapa berhenti. apa darah suci itu ada diantara mereka?" Terdengar pertanyaan terlontar dari mulut salah satu mereka.

"Kenapa berhenti tidak ada yang memiliki darah suci di antara mereka, dasar bodoh!" di susul dengan nada kesal salah satunya.

"tunggu kawan, darah suci memang tidak ada di antara mereka, namun salah satu dari mereka memiliki darah yang manis, aku pernah mencobanya, bukan begitu Nay." Ucapan itu seketika membuat Raden Abiyasa dan ketiga adiknya membulatkan mata mereka. Saat, mereka menyadari siapa yang mereka maksud dan incar. Terutama yang termuda.

Deg

"Kau!!" geraman Nyimas Sekar Ningrat terdengar saat menyadari siapa salah satu sosok di depan mereka.

"kita bertemu lagi, sudah lama dari terakhir kita bertemu Nay, kau masih hidup?" ujarnya yang terkesan mengejek.

"Graz!" Ujar Nyimas Sekar Ningrat tatapan matanya sarat akan permusuhan.

"Wow kau masih mengingatku?" ucap Graz seolah tak percaya.

"Tentu saja, bagaimana bisa aku lupa setelah apa yang sudah kau lakukan Graz!" Jawab Nyimas Sekar Ningrat memandang tajam sosok Graz.

The Life of Prince & Princess Padjadjaran Kingdom {Prahara Padjajaran}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang