Januari 1995
"Kita juga kedatangan guru baru tahun ini, perkenalkan ini sir rexton Waverly" Professor Dumbledore memperkenalkan rexton yang kini duduk di antara deretan Profesor dan guru Hogwarts.
Rexton berdiri dan memberi hormat, dan diiringi dengan gemuruh tepuk tangan yang meriah. Tak lupa dengan pujian yang dituai oleh rexton.
"Aku tak pernah tau kakak tertuamu setampan ini, bisakah kau kenalkan aku padanya? " Pansy yang paling bersemangat bertepuk tangan dan meneriaki seberapa tampannya rexton berbalik dan bertanya pada veira.
"Ayolah pansy, hentikan" Veira sudah lelah dengan pujian yang ia dapatkan karna rexton dan Edward, apalagi yang mendekatinya hanya karna ingin dicomblangi dengan kakaknya itu.
" Bersandarlah disini" Draco menepuk pundaknya menyuruh veira untuk bersandar.
" Seharusnya kalian yang berhenti memamerkan kemesraan " Theodore tampaknya sudah lelah dengan Slytherin couple satu ini. Salalu lengket kemana-mana.
" Katakan saja kalau kau iri nott" Draco mengelus pelan rambut veira. Kepala veira kini bersandar pada bahu Draco.
"Ya terserah kalian saja" Theodore benar-benar sudah lelah dengan kebucinan pasangan ini. Para Slytherin hanya terkekeh pelan dengan kepasrahan Theodore.
" Jika diperhatikan, veira benar-benar manis saat tersenyum" Di antara deretan siswa Gryffindor fred Weasley berujar sambil memandang ke arah veira yang sedang bersandar pada Draco."Kau sudah gila Fred? Kau tau dia sudah punya kekasih" George memukul pelan pundak fred.
" Hanya kekasih, ayolah mereka bukan sudah menikah atau hal lainnya" Fred dengan percaya dirinya menepuk jubahnya.
"Berhentilah berharap Fred" Ujar ron
" Ya mungkin kau akan menang jika bersaing dengan sekian banyak siswa Hogwarts, tapi tidak dengan seorang Malfoy " Sambung Hermione memang ada benarnya. Pesona seorang pangeran Slytherin tak bisa di saingi siapapun.
Diantara kesibukan para Gryffindor yang sedang membicarakan kebodohan Fred yang mengharapkan veira. Harry hanya duduk terdiam, dengan wajahnya yang di topang oleh tangan kanannya.
Tatapan Harry lurus ke arah veira dan Draco. Entah mengapa ada sedikit
perasaan panas dalam dadanya, seperti ada luka kecil di dalam sana yang sedang terbakar." Semangat lah Harry, tugas kedua akan kau lalui dengan selamat " Ron yang merasa kalau Harry hanya diam karna khawatir akan tugas kedua dari turnamen yang akan dimulai pada bulan Februari nanti.
" Yes, I think so" Harry membalas Ron dengan senyuman dan memilih untuk mengisi perutnya yang memang sudah lapar sejak tadi.
" Lihatlah Potter, haha dia tampak gugup padahal tugas kedua masih akan di lakukan bulan depan" Blaise mengangkat alisnya menunjuk ke arah Harry yang tampak lesu. Para Slytherin itu hanya tertawa dan beberapa dari mereka berseru-seru mengejek Harry.
"Berhentilah mengganggu temanku" Veira sedikit berbalik dan melihat ke arah Harry lalu kembali fokus pada makanannya.
" Seharusnya ia tak sok hebat dengan memasukan namanya " Ucap Astoria greengraas, dan diikuti dengan ungkapan setuju dari para Slytherin lainnya.
" Tidak mungkin dia melakukannya, mana mungkin keamananku bisa kecolongan. " Veira berujar datar, di balik rasa jengkel karena mereka mengejek sahabatnya. Ia lebih jengkel lagi karna ucapan mereka seakan-akan merendahkan kemampuan sihirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
death couple (DRACO MALFOY X READERS) [HIATUS]
Jugendliteraturseorang gadis tanpa marga memulai pendidikannya di sekolah sihir Hogwarts. Anehnya lagi terpilih untuk masuk ke asrama Slytherin yang di penuhi kaum Pureblood. Tak ada satupun yang ingin berteman dengannya kecuali Draco Malfoy. Hingga suatu...