"Maaf, saya datang terlambat" ucap seorang pria yang baru saja masuk ke dalam ruang meeting.
Semua tatapan orang-orang yang ada di sana tertuju ke arah pria itu membuatnya menjadi sedikit takut, apa lagi mata tajam atasannya, tolong rasanya singto ingin menghilang saja dari muka bumi ini.
"Mana berkas yang di perlukan?" Tanya krist datar, krist adalah atasan singto.
Singto duduk di kursinya dan membuka tasnya mencari berkas yang di maksud.
*Deg... Tiba-tiba gerakan tangan singto terhenti saat dia tak menemukan apa yang di carinya, ia meremas rambutnya sendiri saat mengingat jika ia lupa memasukan berkas tersebut ke dalam tas kerjanya.
"Sing..." Ucap krist.
"M-maaf, tuan. Saya lupa memasukan berkas itu ke dalam tas saya" lirih singto takut.
Mendengar hal itu krist langsung beranjak dari duduknya.
"Meeting batal" ucap krist singkat kemudian ia langsung berjalan keluar dari ruang meeting.
Singto langsung beranjak dari duduknya berjalan menyusul krist.
"Tuan, maafkan saya" ucap singto, setelah dia masuk ke dalam ruangan krist.
"Kamu saya pecat!" Ucap krist.
"T-tuan, saya mohon jangan. Saya baru bekerja selama satu bulan disini, saya masih sangat membutuhkan pekerjaan ini" ucap singto.
"Kamu tahu itu, lalu kenapa kamu masih bersikap ceroboh!? Saya tak suka orang ceroboh seperti mu, silakan angkat kaki dari perusahaan ini!!" Ucap krist dingin.
Kaki singto terasa lemas saat mendengar itu, ia langsung bersimpuh di bawah krist agar tak di pecat.
"Beri saya kesempatan kedua, tuan" ucap singto memohon.
"Tidak!"
"Saya mohon, banyak hal yang menjadi tanggung jawab saya, tolong jangan pecat saya" ucap singto sambil menangis.
Krist meremas tangannya sendiri saat melihat itu, ia sangat tidak suka dengan sekretaris yang ceroboh seperti singto, sekali sekretarisnya membuat kesalahan krist pasti akan langsung memecatnya.
"Saya mohon" gumam singto yang terlihat putus asa.
"Baiklah, pulang ambil berkas itu lalu ajak klien kita bertemu" ucap krist sembari meremas tangannya.
Mendengar hal itu singto langsung berdiri dan tersenyum senang.
"Apa tuan ikut?" Tanya singto.
"Tidak, itu hukuman untuk mu, kerjakan semuanya sendiri" ucap krist.
"B-baik tuan" ucap singto, setelah itu ia pamit pergi dari sana.
.
.
.
.
.
.
"Kamu termasuk beruntung karna tak jadi di pecat oleh tuan krist" ucap gun, teman singto.Saat ini singto tengah duduk di kantin bersama teman-temannya, singto menceritakan kejadian tiga hari yang lalu saat dirinya hampir di pecat karna keteledoran dirinya sendiri.
"Benar, apa kamu tahu, sebelum kamu, tuan krist berganti sekretaris 5 kali dalam 3 bulan ini" ucap off menimpali.
"Aku bahkan sampai berlutut agar tak di pecat" gumam singto.
"Lain kali jangan ulangi kesalahan mu lagi" ucap off.
"Pria tua itu benar-benar menyebalkan, wajar saja hingga usianya sekarang 30 tahun dia belum menikah" ucap gun sinis.
Off langsung menutup mulut sang kekasih saat gun mengatakan itu.
"Apa kamu mau di pecat, gun" bisik off.
YOU ARE READING
Possessive Boss ✓
FanfictionDingin, menyebalkan, semua orang selalu salah di mata seorang krist perawat, atasan singto di kantor. Namun bodohnya singto tetap bertahan dengan bos menyebalkannya itu. Bxb, mature content, m-preg, krist seme, singto uke(!)