"Selamat sore, sayang" ucap krist saat melihat singto membuka matanya.
"Sshhh" lirih singto saat merasakan sakit pada lubangnya saat dia bergerak.
"Mau makan?" Tanya krist.
"Jam berapa sekarang, phi?" Tanya singto.
"Jam 4 sore" ucap krist.
"4 sore!?" Ucap singto terkejut.
"Ya" ucap krist sambil menyengir seakan tak merasa bersalah sedikitpun.
Keduanya tidur jam 5 pagi tadi, tentunya karna krist yang terus memakan tubuhnya seakan tak mempunyai lelah sedikitpun.
"Aku ingin mandi" ucap singto, ia tak ingin marah, lagipula singto juga menikmatinya.
"Mau berenang?" Ucap krist.
"Aku tak tahu berenang, phi" ucap singto.
"Ayo" ucap krist sembari menggendong tubuh singto membuat singto reflek mengalungkan tangannya di leher krist.
Krist membuka pintu balkon kamar, di sana ada kolam renang, singto pikir krist akan membawanya berenang di kolam renang umum.
"Bukankah sudah ku katakan aku tak tahu berenang" ucap singto.
"Aku sudah menyiapkan ini untuk mu, airnya hangat, cocok untuk berendam mengistirahatkan tubuh mu bekas tadi malam" ucap krist.
Krist terjun lebih dulu ke dalam kolam sedangkan singto hanya berdiri di pinggir kolam menatap sang suami.
"Jangan takut, bukankah ada aku?" Ucap krist.
"Jika aku tenggelam dan mati nanti bagaimana? Phi mau jadi duda!?" Ucap singto.
"Aku tak akan membiarkan mu meninggalkan ku sendiri, sayang. Lagi pula jika kamu mati, aku akan ikut dengan mu" ucap krist.
"Cih" gumam singto.
Singto mulai masuk ke kolam, sejujurnya ia takut namun karna ada krist, ia memberanikan diri untuk itu.
Singto mengalungkan tangannya di leher krist, lalu krist membawanya ke tengah-tengah kolam.
"Bukankah ini romantis" ucap krist sambil tersenyum.
"Tidak, aku merasa nyawa ku terancam sekarang" ucap singto sambil mengeratkan pelukannya di leher krist.
"Serahkan tubuh mu atau nyawa mu benar-benar akan melayang nanti" bisik krist di dekat telinga singto.
*Bughh! Singto memukul punggung krist sehingga membuat krist mendesis karna sakit.
"Kembalikan aku ke tepi kolam, phi!" Ucap singto.
"Tidak" ucap krist.
"Phi krist!!" Ucap singto.
"Biarkan seperti ini dulu, sayang" ucap krist.
"Aku lapar, ayo cari makanan" ucap singto.
"Apa kamu tak ingin belajar berenang?"
"Tidak, itu pasti hanya akal-akalan phi ingin mengajari ku berenang! Pantat ku masih sakit sekarang!" Ucap singto.
"Baiklah" ucap krist mengalah.
Krist membawa singto kembali ke tepi kolam, setelah itu singto langsung naik ke pinggir.
*****
Setelah mandi dan berpakaian lengkap, kini krist dan singto bersiap untuk keluar dari kamar mereka, turun ke bawah mencari makan malam."Makan dimana, sayang?" Tanya krist.
"Disini saja, ini hotel mewah, harga sewa kamar juga pasti mahal, jadi sayang jika kita tak makan makanan disini" ucap singto.
"Makanan hotel tak enak, ayo cari restoran terdekat" ucap krist.
"T-tapi..."
"Ayo" ucap krist sembari menggandeng tangan singto membawanya pergi dari sana.
Beberapa menit kemudian mobil krist tiba di sebuah restoran, keduanya keluar dari mobil dan berjalan masuk ke sana.
Krist dan singto memesan makanan, keduanya mengobrol ringan sembari menunggu makanan mereka datang.
"Tuan singto" sapa seorang pria yang kebetulan lewat di dekat mereka.
Singto dan krist jelas masih mengingat pria itu, pria yang sama dengan yang datang di pesta pernikahan mereka.
"Poon" ucap singto.
"Tuan disini juga" ucap poon kepada singto tanpa memperdulikan krist yang sedari tadi menatapnya tajam.
"Ya" ucap singto sambil tersenyum.
"Jangan ganggu kami, bukankah kamu tahu sendiri jika disini kami sedang honeymoon?" Ucap krist yang akhirnya mengeluarkan suaranya.
"O-oh... Maaf, tuan. Jadi kalian sedang honeymoon? Saya pikir hanya makan malam biasa, bukankah orang kaya seperti tuan harusnya membawa suami tuan honeymoon keluar negri, jadi maaf, jika saya mengira jika kalian hanya sedang makan malam biasa sekarang" ucap poon sambil menyengir lebar seakan tak takut sedikitpun dengan krist.
"Kamu menghina ku!!" Ucap krist dengan nada yang sedikit tinggi sehingga membuat singto langsung memegang tangan suaminya.
"Poon, walau kami hanya makan di restoran ini tetap saja ini sebutannya honeymoon, apa kamu lupa, jika kami baru menikah kemarin" ucap singto mencoba untuk membela suaminya.
"Ahh, ya... Baiklah, saya pergi dulu" ucap poon, tanpa mendengar jawaban dari krist dan singto lagi, poon sudah melangkahkan kakinya pergi dari sana.
"Aku akan memecatnya besok!" Ucap krist kesal.
"Phi, dia hanya ingin menyapa kita. Biarkan saja" ucap singto.
"Tapi dia seperti mengejek ku dengan mengatakan aku tak mampu membawa mu honey moon keluar negri!!" Ucap krist.
"Aku tahu phi mampu melakukan itu, tapi bukankah pekerjaan kita memang sangat banyak di kantor? Aku mengerti itu, phi" ucap singto.
"Terima kasih, sayang. Aku berjanji jika pekerjaan kita selesai, aku akan membawa mu keliling dunia" ucap krist.
Singto tersenyum manis menanggapinya, tak lama pelayan datang dengan membawa makanan pesanan mereka.
Singto memakan makanannya dengan lahap, dia memang belum makan seharian ini, jadi wajar jika ia sangat lapar.
"Mau berkencan kemana lagi setelah ini?" Tanya krist.
"Ayo pulang. Aku merindukan jenny" ucap singto.
Semenjak krist dan singto mempersiapkan pernikahan mereka, jenny dan singto memang sudah tinggal di rumah krist.
"Baiklah" ucap krist.
Tbc.
YOU ARE READING
Possessive Boss ✓
FanfictionDingin, menyebalkan, semua orang selalu salah di mata seorang krist perawat, atasan singto di kantor. Namun bodohnya singto tetap bertahan dengan bos menyebalkannya itu. Bxb, mature content, m-preg, krist seme, singto uke(!)