Part 11

735 79 29
                                    

"Sebentar lagi aku dan phi krist menikah, apa yang harus ku lakukan untuk membalas dendam karna awal aku bekerja dengannya dia selalu memarahiku bahkan sering mengatakan pecat padaku?!" Ucap singto, membuat off dan gun tersedak makanan saat mendengar itu.

"Kamu ingin menikah dengan tuan krist!?" Ucap off dan gun bersamaan.

"Ya" ucap singto.

"K-kapan?" Ucap off.

"Seminggu lagi" ucap singto sembari memberikan kartu undangan untuk off dan gun.

"K-kalian menjalin hubungan?" Tanya gun.

"Tidak, phi krist ingin langsung menikahi ku, awalnya aku menolak--"

"Kenapa kamu menolak?" Potong gun.

"Aku hanya merasa tak pantas untuknya" gumam singto.

"Apa kamu terpaksa menerimanya sekarang" tanya off.

"Aku menolak hanya karna merasa tak pantas bukan tak mempunyai perasaan padanya" ucap singto.

"Lalu kenapa kamu ingin balas dendam hanya karna kamu sering di marahi dan di pecat waktu itu, ku pikir kamu sengaja menerima ajakannya menikah hanya karna dendam?" Ucap off.

"Tidak, maksud ku bermain-main dengan suami sendiri tak masalah kan off?" Ucap singto sambil menyengir lebar.

"Jangan beri tuan krist jatah malam pertama, jika dia menagih itu kamu cukup katakan 'phi harus minta maaf karna sering membentak ku dulu!' Seperti itu" ucap gun sambil terkekeh kecil.

"Kami bahkan sudah melakukan itu setiap malam, gun. Tak ada malam pertama nanti" ucap singto dengan polosnya membuat off dan gun tersedak makanan saat mendengar itu.

"Bodoh! Kamu melakukan seks sebelum menikah?" Bisik gun.

"Ya, aku tak bisa jika menolak sentuhannya, jika phi krist menyentuh ku, rasanya tubuh ku mendadak kelu, seperti 'ayo perkosa aku, aku siap sekarang'" ucap singto sambil terkekeh kecil.

"Singto benar-benar mesum!!!" Ucap gun.

Singto hanya tertawa terbahak-bahak menanggapinya.

Suara dingin seorang pria berdehem membuat singto berhenti tertawa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara dingin seorang pria berdehem membuat singto berhenti tertawa. Calon suaminya ada di dekatnya sekarang.

"Phi krist" ucap singto.

"Ayo pergi, baby" ucap krist.

"Aku bahkan baru bergabung bersama teman-teman ku, phi!!" Ucap singto.

"Temani saya" ucap krist.

"Ckk!" Decak singto kesal, ini bahkan kali pertama setelah sekian lama ia tak makan siang bersama off dan gun.

"Ayo, baby" ucap krist.

"Baiklah" ucap singto sembari beranjak dari duduknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Baiklah" ucap singto sembari beranjak dari duduknya.

"Aku pergi dulu" ucap singto kepada off dan gun kemudian keduanya melangkahkan kaki mereka pergi dari sana.

Tak jauh dari mereka ada seorang pria yang memang memperhatikan singto dari kejauhan, ia meremas tangannya saat mendengar jika singto akan menikah dengan krist.

"Aku bahkan belum berani mengajak mu berkenalan, apa aku terlambat sekarang?" Gumam pria itu.



***
"Apa yang kalian bicarakan tadi sehingga membuat mu tertawa puas?" Tanya krist, setelah mereka tiba di ruangannya.

"Tak ada, aku hanya memberikan undangan pernikahan kita kepada teman-teman ku" ucap singto.

"Saya cemburu saat melihat mu tertawa bersama mereka" ucap krist sembari memegang tangan singto.

"Aku hanya tertawa phi, apa aku harus memasang wajah datar setiap bicara bersama mereka!" Ucap singto.

"Ya, lakukan itu" ucap krist.

"Gila!" Ucap singto.

"Saya gila karna mu, baby" ucap krist.

"Phi semakin hari semakin tak waras ku lihat!" Ucap singto sembari melepas tangannya yang di genggam oleh krist

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Phi semakin hari semakin tak waras ku lihat!" Ucap singto sembari melepas tangannya yang di genggam oleh krist.

"Itu karna kamu, kamu dan kamu. Kamu penyebab saya seperti ini" ucap krist.

"Apa phi mencintai ku?" Ucap singto.

"Sangat, saya sangat mencintai mu, baby" ucap krist.

"Setidaknya panggil diri phi sendiri dengan sebutan aku, jangan saya. Aku seperti bicara dengan bapak-bapak tua sekarang" ucap singto.

"Menggunakan saya saat bicara dengan calon suami, itu akan terdengar sopan, saya tak ingin bicara kasar padamu" ucap krist, membuat singto jengah mendengarnya.

"Aku tak ingin mendengar itu lagi" ucap singto.

"Apa kamu tak suka?" Ucap krist.

"Ya, jika dulu phi wajar bicara menggunakan kata saya, tapi sekarang sudah tak wajar lagi, apa lagi bicara dengan calon suami" ucap singto sambil tersenyum malu.

"Kamu sangat pandai menggoda saya, lihat milik saya bangun sekarang" ucap krist sembari menunjuk bagian bawahnya.

"Aku sedang tak menggoda phi sekarang!!" Ucap singto kesal, krist selalu horny tak tahu tempat.

"Setidaknya tanggung jawab, baby" ucap krist.

"Jangan memanggil diri phi sendiri saya mulai sekarang!" Ucap singto sembari berjongkok di bawah krist.

"Yeah" gumam krist saat singto membuka reksleting celananya.

Krist bersandar di meja kerjanya sedangkan singto bekerja di bawah sana, ia meremas rambut singto dengan lembut saat merasakan hangat mulut singto. Krist memejamkan matanya sembari mendongakan kepalanya.

"Sshhh... Aaaghhh..."


















To be continued~😋

Possessive Boss ✓Where stories live. Discover now