club

70 2 0
                                    

Rasanya Alessa benar- benar pusing saat memikirkan bab 2 skripinya yang ditolak mentah- mentah oleh sang dosen. Padahal dia sudah begadang berminggu- minggu untuk melanjutkan bab 2 ini.

Alessa memilih menenangkan dirinya di ruang perpustakaan dulu, hanya ini tempat ternyaman yang bisa dia datangi untuk saat ini. Apa lagi dia dan Leon belum baikan semenjak kedatangan pacar kakaknya itu. Mungkin sepulang dari kampus, Alessa akan mampir ke kantor dan meminta maaf pada kakaknya.

"Al, bisa bicara sebentar?" Alessa menghela nafas panjang saat melihat ketua Bem ada disana

"Penting?"

"Gk tau juga, lo bisa dengerin dulu baru nilai itu penting atau nggak"

"MARCELO INI BUKAN TEMPAT NGOBROL" Alessa makin pusing mendengar teguran dari penjaga perpustakaan

"Pliss Al.."

Alessa akan setuju untuk kali ini, dari pada dia di blak list dari perpustakaan karna ulah ketua Bem ngeselin ini.

Sedikit cerita tengtang Marcelo, dia adalah salah satu cowok yang menyukai Alessa. Namun caranya ini sedikit berbeda dari yang lainya. Jujur, Alessa sempat hampir luluh oleh laki- laki itu, tapi tiba- tiba sehari setelah dia mengajak Alessa pacaran, dia malah menggandeng tangan gadis lain.

"Apa??" Tanya Alessa santai

"Kasih gue kesempatan, yang lo liat waktu itu gk bener"

ini jelas sudah seminggu berlalu tapi laki- laki itu baru datang sekarang.

"Oh ayolah... lo gk perlu repot- repot jelasin sama gue, kita gk sedekat itu" ucapan Alessa kelewat santai, hingga membuat lawan bicaranya kebingungan

" lo gk nganggep gue?"

"Emang lo pernah nganggep gue?"

Shit! Marcelo tidak bisa berkutik mendengar pertanyaan Alessa yang justru terasa menjebaknya.

"Lo gk usah sok tersakiti gitu deh, dari awal gue udah pernah ingetin agar lo gk berharap banyak sama gue. Lagian gue tau, gue bukan satu- satunya cewek yang lo deketin"

Alessa yang moodnya sedang tidak baik, ditambah Marcelo datang yang makin mambuat harinya suram. Jangan harap Alessa akan berkata ramah tamah pada laki- laki itu. Enggan terlalu banyak bicara, Alessa memilih meninggalkan Marcelo tanpa mendengarkan ucapan laki- laki itu lagi.

💎💎💎💎


"LEON ANJING!!"

Alessa dibuat naik pitam melihat tingkah Leon yang sedang bercumbu dengan Angela di ruang kerjanya. Leon dengan santai mengusap bibir Angela yang basah karna pergulatan mele kadi.

"Yang, benerin baju di kamar mandi aja" Angela langsung menuruti ucapan Leon

Alessa berusaha mengatur nafasnya yang terengah karna berusaha menahan amarah.

"Ngapain kesini?" Leon kembali duduk di kursi kebesaranya

"Nyesel gue kesini" Alessa berbalik dan keluar dari ruangan Leon dengan perasaan kesal

"Bicara dulu sama gue, jangan langsung pergi" Leon mencekal lengan adiknya

"Lepasin gue!" suara Alessa sedikit bergetar

"Jangan kayak gini" bujuk Leon

"Sakit..." Alessa merasa tanganya perih karna ulah Leon

"Okey!! Gue minta maaf, jangan nangis lagi"

Saat Leon melepas tanganya, Alessa segera pergi dari sana. Ingatkan Alessa agar lain kali tidak masuk sembarangan lagi ke kantor Leon.

"Hey, Alessa kenapa nangis gitu?"

strawberry and ciggeratesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang