Kecewa

56 0 0
                                    

.................

Alessa hanya bisa menatap jengah pada dua orang yang sedang sibuk main game online di hp masing- masing. Tidak lama sejak kedatangan Edward, Leon juga kembali dari kantor. Alhasil Edward dan Leon pun memilih main game bersama. Bahkan Alessa pun tidak di pedulikan oleh dua manusia itu. Sebagai orang yang tidak bisa diabaikan, tentu saja Alessa sangat kesal.

Dari pada tambah kesal, Alessa pun memilih pergi ke kamar dan segera membersihkan tubuhnya yang mulai terasa lengket. Mungkin setelah ini Alessa akan mengajak Laura dan Dina pergi ke mall.

Setelah satu jam lebih sibuk dikamar. Alessa pun kembali bergabung di ruang santai dan ternyata Edward dan Leon masih asik sendiri. Memang mereka tidak capek mantengin hp terus dari tadi? Alessa yang cuma jadi penonton aja capek liatnya. Lamunan Alessa buyar saat suara ponselnya berdiring cukup nyaring.

~Marcelo call~

"Ada apa?"

"Gue diluar"

"Hah?"

"Gue capek nunggu didepan"

"Lo gila ya? Udah gue bilang gk usah kesini juga"

"Lo emang udah bikin gue gila"

~Call end~

Alessa memutus panggilan dari Marcelo secara sepihak. Alessa nggak tau kalau Marcelo benar- benar se nekat itu sampai datang ke rumahnya.

"Buk, tolong bukain gerbang buat Celo ya" Alessa sedikit berteriak karna posisinya lumayan jauh dari dapur

"Mau disuruh masuk aja?" Tanya Buk Endah

"Ajak ke samping aja, nanti Ale kesana"

Setelah mendengar intrupsi dari Alessa, Buk Endah pun segera ke luar.

"Ngapain tuh anak kesini?" Tanya Leon yang ntah sejak kapan sudah selesai dengan game nya

"Mana gue tau" balas Alessa

"Jangan pulang dulu ya Ed, mumpung disini kita makan malam bareng" ujar Leon. "Tapi gue pamit ke kamar dulu bentar" lanjutnya yang langsung disetujui oleh Edward

Alessa pun berniat meninggalkan Edward disana, namun baru satu langkah. Tangan sudah lebih dulu ditahan.

"Mau kemana?"

"Bukan urusan Om"

"Saya bukan Om kamu!"

"Gk nanyak"

"Kamu bener- bener mancing emosi banget ya" Edward menarik tangan Alessa hingga tubuh mereka benar- benar menempel satu sama lain

"O_"

Suara Alessa tidak jadi keluar karna ulah Edward yang tiba- tiba menempelkan bibirnya pada leher Alessa cukup lama.

"Sekali lagi kamu manggil saya Om, jangan salahin saya kalau bibir ini bakal nempel di tempat yang lain" ujar Edward santai, namun terdengar tidak bisa dibantah

strawberry and ciggeratesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang