...............
Edward berniat menaruh Alessa di jok belakang mibilnya, namun gadis itu enggan melepas tanganya dari leher Edward. Karna tidak punya pilihan lain, Edward pun mengemudi dengan Alessa ada di pangkuanya.
Hembusan nafas Alessa di lehernya cukup membuat badan Edward panas dingin. Edward memang sering main cewek, tapi biasanya tubuhnya tidak bereaksi secepat ini. Pergerakan Alessa semakin membuat Edward kewalahan menahan dirinya.
"Jangan gerak.." Edward berbisik dengan suara serak
"Engh.."
"Oh shit! Gue bisa kelepasan kalau suara lo kayak gini" geram Edward
"Mama.... Ale kangen"
"Apa??"
"Hiks..."
"Hey, jangan nangis"
Edward menyerah, dia tidak mungkin mengantar Alessa pulang dalam keadaan seperti ini. Lagi pula rumah gadis ini terlalu jauh, Edward tidak bisa menjamin keselamatan gadis yang ada dalam pangkuanya hingga sampai rumahnya. Maka pilihan satu- satunya adalah mrmbawa Alessa ke mansion keluarganya.
"Kak Leon jahat.... hiks" setelah tadi sempat tenang, sekarang Alessa kembali menangis
"Lo ngapain adik lo sih Leon?" Setelah mematikan mesin mobilnya, Edward tidak langsung keluar. Dia menatap wajah sayu Alessa yang terlihat nyaman di dadanya.
"Lo harus tanggung jawab cil.."
~~~
Semua pelayan yang ada di mansion menatap Edward penuh selidik, soal ke playboy an Edward memang sudah rahasia umum. Tapi anak tunggal dari keluarga Axel itu sebelumnya belum pernah membawa wanita pulang dalam keadaan mabuk seperti ini.
"Siapin kamar tamu" ujar Edward saat melewati para pelayan "satu lagi, bawa baju ganti ke kamar saya" lanjut Edward
"Itu beneran tuan muda??" Tanya salah satu pelayan
"Segera siapkan semua keperluan tuan muda" Lina sebagai kepala pelayan pun segera memerintahkan yang lain agar mengikuti semua intrupsi Edward.
Sedangkan dikamar, Edward sedang memandangi wajah Alessa sambil memikirkan tindakan apa yang harus dia lakukan. Haruskan dia menghubungi Leon? Tapi bagaimana kalau Leon marah karna Edward membawa adik kecilnya?
"Argh.... kenapa lo bikin gue pusing cil"
"Om..." Edward hendak pergi, namun sepertinya gadis itu tidak membiarkan dia jauh
"Kenapa hmm?" Edward kembali duduk di sisi ranjang
"Gue...."
"Lo kenapa? Yang jelas kalau ngomong" Edward mendekatkan telinganya dengan bibir Alessa karna suara gadis itu yang terlalu kecil
"ARGHH... Shit!! Lo gigit gue?!" Edward menggeram prustasi saat Alessa tiba- tiba menarik Edward dan menggigit leher laki- laki itu
💎💎💎💎
Alessa memandang sekeliling, kenapa dia merasa kalau ruangan ini terasa begitu asing. Yang jelas ini bukan kamarnya. Apa dia ada di hotel? Tapi setau Alessa tidak ada kamar hotel dengan interior sesuram ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
strawberry and ciggerates
RomanceMenjadi satu- satunya wanita di keluarga Atlas membuat Alessa terbiasa mendapat perhatian lebih dan manja. Namun di usianya yang 22 tahun dia masih belum pernah pacaran. Sangat jauh berbeda dengan sang kakak yang terbiasa berganti pacar hampir setia...