Part 8

8.7K 736 4
                                    

Saat ini Tivian tengah duduk sendirian di atas pohon yang terdapat di taman mansion Eldrick. Ia bosan alhasil memutuskan untuk memanjat pohon saja sembari membaca novel pemberian sistem.

Saking bosannya, ia membaca sambil tiduran di dahan pohon yang untung saja lumayan besar itu. Sambil memakan apel langsung dari dahan nya yang tepat berada di atas kepala Tivian dengan menariknya tanpa melepaskan Apple itu dari batang nya.

"Terlihat santai sekali ya." Tivian menatap malas ke arah bawah yang memperlihatkan Noel sedang berdiri, masa kayang?

"Ck jangan mengganggu!" Noel hanya geleng-geleng melihat tingkah tuannya. Ia langsung menaiki pohon itu juga  duduk di dahan sebelah dan  ikut memakan apel tapi tidak seperti Tivian.

"Ngomong-ngomong tuan ada misi." Tivian segera menghentikan aktivitas nya dan menatap tajam ke arah Noel yang kini hanya mengangkat bahunya tidak peduli dan kembali menikmati Apple.

"Ish merusak suasana saja lu ah!" Meskipun mengatakan hal itu. Tivian tetap mengecek data misi nya.

Misi: Menolong seorang anak jalanan di pasar

Tingkat: SS

Hadiah: 15 Novel edisi terbaru, Blueberry satu karung

Hukuman: Tidak bisa membaca novel seumur hidup dan tidak bisa memakan Blueberry seumur hidup

Poin: Infinity


"Buset! Hukumannya ngeri amat. Ck! Sudahlah aku masuk ke dalam dulu. Siapa tahu Lian akan pergi ke pasar." Setelah mengatakan itu Tivian langsung melompat turun dari pohon dan berjalan menuju ke dalam Mansion.

Noel yang melihat nya tersenyum sebelum akhirnya ia juga ikut turun dan menyusul tuan kecilnya.

...............


"Noel apa itu anak yang harus im tolong?" Saat ini Tivian dan juga Noel berhasil keluar dari mansion keluarga Eldrick dengan alasan kalau ia ingin jalan-jalan di sekitar karena merasa jenuh terus berada di mansion.

Ibunda dan ayah angkatnya pun hanya bisa setuju tapi dengan syarat harus ditemani dengan pengawal pribadi nya. Siapa lagi kalau bukan si noel.

"Ya tuan. Sana aku akan menunggu tuan di sini." Tivian mengangguk kemudian pergi ke arah anak yang dimaksud. Sejujurnya ia juga kasihan jika melihat anak-anak jalanan yang bahkan tidak memiliki tempat yang layak untuk bernaung.

..........

Di lain tempat, seorang pedagang tengah marah-marah kepada seorang anak terlantar. Pedagang itu menatap jijik ke arah si anak dan terus mencaci makinya.

"DASAR ANAK BUANGAN TIDAK TAHU DIRI! BERANI SEKALI KAU MENYENTUH BARANG DAGANG KU! LIHAT SEKARANG SEMUA ITU KOTOR!" Teriak dari sang pedagang. Anak kecil itu hanya menunduk, badannya gemetaran.

Saat pedagang itu berniat untuk menampar si anak. Mendadak tangan si pedagang langsung dicegat oleh seseorang.

"Siapa yang menyuruhmu untuk menyakitinya hah!?" Teriakkan Tivian yang berhasil membuat seluruh pandangan mengarah ke arah mereka.

"DIA SUDAH MENYENTUH BARANG DAGANGANKU! SIAPA KAU? SOK BERLAGAK SEPERTI PAHLAWAN! ANAK-ANAK SEPERTI MEREKA ADALAH ANAK BUANGAN YANG KOTOR!" Teriak dari sang penjual yang juga tidak kalah keras.

"Memangnya berapa yang harus ku ganti hah?!" Ujar Tivian dengan geram melihat wajah sombong si pedagang.

"1 koin perak. Apa kau punya? Dilihat dari penampilan mu kau lumayan cantik. Gimana kalau kau menjadi jalang ku saja? Agar kau dan anak itu bisa bebas tanpa membayar." Ujar pedagang itu sambil menatap mesum ke arah Tivian dan menggenggam tangan Tivian yang membuat Tivian semakin jijik saja.

Noel yang berdiri di sana sangat geram saat melihat tatapan kotor dari si penjualan kepada tuan kecilnya. Tapi ia tidak bisa membantu karena akan ada seseorang yang membantu tuanya ini.

"JAUHKAN TANGAN MU DARI ADIKKU!" Semua orang langsung menatap ke arah seorang pemuda dengan rambut kuning yang tergerai indahnya.

"Tu-tuan muda leo." Si pedagang langsung kelimpungan, apalagi saat leo mengucapkan kata adik di dalam kalimatnya.

"SIAPA KAU BERANI MENYENTUH ADIKKU HAH!!?" Teriak leo. Entah sejak kapan dia sudah menganggap Tivian itu adiknya atau lebih mungkin?

"Ma-maafkan saya tuan muda. Ta-tapi dia yang menantang saya duluan." Ujar si penjual sambil menunduk, siapa yang tidak takut dengan leo ataupun Alex. Mereka adalah anak penguasa di daerah sini.

"Memangnya kata siapa adikku tidak bisa membayar. Ini uangmu tadi ibu lupa memberikannya. Sekarang bayar saja bila perlu lemparkan saja uang itu." Bisik leo pada akhir kalimatnya.

Sejujurnya sedari tadi Tivian hanya diam meski jujur saja dia ingin sekali memukul wajah si penjual sampai babak belur. Tapi kata Noel melalui perantara pikiran mereka tidak boleh sampai merusak reputasi keluarga Eldrick.

Protagonis Pria?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang